Senin, 02 Januari 2017
MEMILIH GAIRAH HIDUP YANG KUDUS
Filipi 1:9-10
9 Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,
10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,
Setiap orang harus memilih gairah hidup, diantara banyak pilihan tersebut hal apakah yang hendak dijadikan sebagai gairah hidup yang akan terus di gelar didalam hidupnya, yaitu gairah yang menguasai hidup secara menyeluruh.
Perjalanan hidup sebagai anak Tuhan adalah perjalanan hidup yang terus bertumbuh sampai kepada suatu level ia semakin bergairah terus mengejar hidup yang berkenan, suci dan tidak bercacat sampai pada hari kedatangan Tuhan Yesus.
Ada dua gairah hidup yang saling merebut kekuasaan didalam hidup kita hari-hari ini yaitu : Gairah hidup manusia lama dan gairah hidup manusia baru.
Hal yang utama yang harus dilakukan oleh orang percaya adalah merobohkan seluruhnya gairah manusia lama menanggalkannya sama sekali dan tidak dikenakan lagi untuk selamanya atau membunuhnya hingga benar benar mati.
Dalam suratnya Rasul Paulus menuliskan nasehat kepada jemaat di Kolose tentang pentingnya melahirkan manusia baru didalam kehidupan mereka sebagai orang percaya, hal tersebut memang mutlak harus dilakukan agar bisa hidup berkenan dihadapan Tuhan.
Hal utama yang Paulus singgung adalah upaya mematikan manusia lama. "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala" (Kolose 3:5).
Hal Kedua yang diupayakan oleh kita sebagai orang percaya adalah memiliki gairah hidup manusia baru yang berkeadaan layaknya sebagai anak anak Allah yang hidupnya senantiasa memperagakan pribadi Tuhan kita Yesus Kristus.
Dengan demikian, Tuhan Yesus melalui Roh Kudus juga akan menguasai dan mencengkeram dirinya untuk terus mengejar kehidupan yang kudus, berkenan, tidak bercela dihadapan-Nya.
Manusia lama adalah cara hidup yang juga disebut sebagai hidup yang dikuasai penuh keinginan daging, di mana hawa nafsu daging yang menguasai hidupnya. Sedangkan manusia baru adalah manusia baru yang sama dengan manusia roh, di mana Roh Allah menguasai hidup orang percaya.
Masa perpindahan atau transisi dari manusia lama ke manusia baru menuntut kerja keras bagi setiap orang percaya.
Karena hal ini tidak dapat terjadi dengan sendirinya, maka dibutuhkan respon yang serius untuk merobohkan manusia lamanya sama sekali dan terus berusaha dan berupaya untuk melahirkan manusia barunya didalam Tuhan secara sempurna hingga segambar seperti Tuhan Yesus.
Transisi ini sangat penting sebab ini merupakan titik balik dimana seseorang layak untuk bisa diterima oleh Tuhan dan masuk menjadi keluarga Kerajaan Surga.
Didalam Injil Yohanes 3:3 Tuhan Yesus berkata :
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Tuhan Yesus menengaskan bahwa kelahiran baru sebagai orang percaya adalah hal yang mutlak harus dilakukan sebab seseorang tidak akan melihat kerajaan Allah/tidak akan bisa masuk kedalam kerajaan kekal ketika ia masih belum sepenuhnya dilahirkan kembali oleh Tuhan dan menanggalkan seluruh kehidupan manusia lamanya.
Paulus mengungkapkan pergumulan untuk melepaskan manusia lama ini. Dalam tulisannya di 2 Korintus 5:4 yang mengatakan: Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
Dalam tulisannya yang lain Paulus menyatakan: Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku (Roma 7:21-23). Pergumulan ini adalah pergumulan yang sejatinya harus terus digelar oleh orang percaya yang ingin terus hidup menyenangkan hati Tuhan dan mendapatkan perkenanan hidup di hadapan Tuhan.
Paulus menyatakan ada dua hukum dalam dirinya. Kata hukum di sini hendaknya tidak hanya diartikan sebagai hukum dalam pengertian Taurat yang ditulis oleh Musa, tetapi nomos (νόμος), juga berarti rule, principle, norm (hukum dalam pengertian kodrat, prinsip dan norma). Orang percaya harus memilih salah satu dari dua kodrat di dalam dirinya.
Kodrat Ilahi diberikan kepada manusia melalui pemberitaan Firman yang benar. Firman inilah benih dari Allah yang melahirkan seseorang menjadi anak Allah. Perubahan dari kodrat manusia ke kodrat Ilahi tidak berlangsung secara mistis, namun akan berlangsung secara natural melalui proses hidup yang terus berjalan bersama-sama dengan Tuhan disetiap waktu.
Dari pilihan-pilihan kita setiap hari, dari pilihan hal yang sederhana sampai hal yang besar. Pilihan demi pilihan yang tepat akan membawa seseorang pada titik kelahiran baru, di mana ia tidak akan pernah menoleh ke belakang.
Arah perjalanannya hanya Yerusalem Baru yaitu kerajaan Tuhan Yesus yang kekal.
Sebagai anak-anak Allah yang mau terus berjuang untuk hidup didalam perkenanan Tuhan, kita harus bersedia menanggalkan manusia lama (Efesus 4:22).
Pergumulan ini hanya bisa dialami oleh orang yang sungguh-sungguh haus dan lapar akan kebenaran.
Pergumulan ini akan membuahkan kepuasan di mana Tuhan membuka pikiran kita untuk mengerti Firman Tuhan. Jika tidak memiliki kesungguhan untuk hidup didalam kebenaran yang Tuhan kehendaki dan seseorang belum berkomitmen sungguh-sungguh untuk menanggalkan manusia lamanya dengan sepenuhnya, maka seseorang tidak pernah mengenali dirinya dengan benar.
Antara kehendak daging dan kehendak rohnya pasti akan masih bercampur aduk sehingga ia tidak akan pernah mengalami kelahiran baru yang sesungguhnya.
Pada dasarnya kelahiran baru didalam kehidupan orang percaya pasti ditandai dengan kehidupan yang baru di dalam segala aspek hidupnya, ia akan memiliki sikap hidup takut akan Tuhan dalam konteks mengasihi, ia menjadi manusia yang terus mengejar kesucian yang Tuhan kehendaki dan hidup didalam ketetapan Firman-Nya.
Ketika manusia lamanya ditanggalkan tanpa ada yang disisakan sama sekali, maka kelahiran manusia barunya akan berbuah manis yang dimana ia akan semakin diberi pengertian tingkat level rohani yang semakin hari semakin disempurnakan oleh Tuhan.
Ditingkat ini ia akan terus diajar oleh Tuhan untuk hidup menurut roh yang tentu saja hal tersebut harus juga diresponi oleh orang percaya untuk memberi makanan kepada rohnya dengan Firman Tuhan setiap harinya, menyiapkan waktu khusus bertemu dengan Tuhan untuk bersekutu.
Jadi bukan hanya Roh Kudus yang berupaya melahirkan kita kepada manusia baru tetapi roh manusia (neshamah di mana terdapat nurani) juga harus meresponi dengan baik tuntunan dari Roh Kudus. Roh Kudus pada dasarnya dirancang untuk mengajarkan orang percaya kepada cara hidup yang dikehendaki Tuhan yaitu memiliki karakter seperti Bapa kita Yesus Kristus.
Dengan demikian perjalanan hidup di dunia ini adalah perjalanan untuk melahirkan rohnya menjadi dewasa atau berpikir dan berperasaan seperti Kristus.
1 Yohanes 3:24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar