Kamis, 29 Desember 2016

CARA HIDUP KEKRISTENAN YANG SEJATI


Kisah Para Rasul 11:23-26
23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan,
24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Bertapa naifnya seseorang jika ia mengaku Kristen, tetapi ia tidak mengetahui makna didalam kata itu dan tidak berjuang mengenakannya secara sungguh-sungguh makna yang terkadung didalamnya.
Kata Kristen sebenarnya artinya "seperti Kristus".
Kata Kristen adalah sebutan bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus pada masa awal berdirinya gereja. Sebutan ini pertama kali muncul di Antiokhia dan ditujukan kepada murid-murid yang belajar Injil yang diajarkan oleh Barnabas dan Paulus (Kisah Para Rasul 11:26).
Mereka disebut Kristen (teks Yunani : khristianos) karena menjadi pengikut yang hidupnya mengikuti jejak seperti Kristus telah hidup.
Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan orang Kristen pada waktu itu benar-benar sangat kuat memperagakan kehidupan Tuhan Yesus Kristus.
Mereka adalah orang-orang yang setia kepada Tuhan yang bertekun memperagakan hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan memiliki iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang artinya dalam segala tindakan mereka memiliki penurutan terhadap segala kehendak-Nya (Kisah Para Rasul 11:23-24).
Orang-orang seperti mereka adalah orang-orang Kristen yang sejati.

Pada waktu itu mereka tidak memiliki organisasi gereja yang bagus seperti hari ini, tidak memiliki gedung gereja, bahkan pemimpin-pemimpin mereka ditangkap dan dibunuh dengan semena-mena.
Namu di tengah-tengah aniaya yang hebat tersebut, mereka tetap setia menjadi pengikut Tuhan Yesus dengan memperagakan kehidupan Yesus secara nyata.
Di zaman ini banyak orang merasa sudah menjadi Kristen hanya karena mengaku dengan mulutnya bahwa Yesus Kristus adalah Juru Selamat dan Tuhan, padahal mereka tidak pernah hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Mereka tetap menaruh sakit hati satu dengan yang lainnya dengan orang menyakiti hati mereka, mereka juga menjadi pemarah terhadap orang memarahi mereka, yang suka berdusta tetap saja suka berdusta, yang suka mengingini yang bukan menjadi hak dan miliknya tetap memperaktekkan kehidupan lamanya.
Menjadi seorang Kristen tidak ditandai
dengan pergi ke gereja dan memiliki berbagai atribut Kekristenan, seperti nama pribadi yang bernuansa Kristen, kalung salib dan mengambil bagian dalam kegiatan pelayanan di seputar wilayah gereja.
Sebab ini adalah kemasan luar saja yang nampak sebagai orang Kristen yang beragama Kristen tanpa mengenakan kehidupan Kekristenan yang sejati.
Kegiatan keberagamaan bukanlah Kekristenan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.

Kehidupan Kekristenan yang sejati yang benar adalah ketika seseorang terpanggil menjadi orang percaya yang mengerti tanggung jawabnya untuk terus bertumbuh di dalam Tuhan agar dapat memperagakan karakter Yesus di seluruh wilayah kehidupannya dengan tanpa batas. Baginya tidak ada daerah netral dimana ia tidak memperagakan karakter Kristus didalam kehidupannya.
Di setiap tarikan nafasnya, disegala tempat dan waktu ia terus berjuang mengenakan karakter atau pribadi Kristus didalam dirinya.
Proses mengalami perubahan untuk serupa dengan Tuhan Yesus ini adalah ciri utama seorang Kristen yang tidak bisa digantikan dengan ciri yang lain.
Proses yang benar-benar berlangsung akan ditandai dengan perubahan secara signifikan yang dapat dirasakan oleh orang itu sendiri dan orang lain di sekitarnya, dari perubahan sederhana atau kecil sampai perubahan yang sangat radikal dan tajam mengasihi, sama seperti Tuhan Yesus mengasihi semua manusia dengan kasih yang murni.
Pertanyaan yang harus kita jawab hari ini adalah apakah sampai dengan detik ini kita masih ada didalam perjuangan mengenakan karakter seperti Kristus telah hidup?, apakah cara hidup yang telah kita jalani sampai dengan detik ini, kita pantas disebut Kristen yang artinya "seperti Kristus"?

Sejatinya, Kekristenan adalah proses perjalanan hidup orang percaya untuk terus menerus mengalami perubahan karakter sehingga bisa mengenakan gaya hidup yang diperagakan Tuhan Yesus ketika mengenakan tubuh daging seperti manusia dua ribu tahun yang lalu.
Dengan demikian Kekristenan yang sesungguhnya bukanlah agama tetapi jalan hidup setiap hari dan disepanjang waktu kita untuk selalu mengenakan pribadi Kristus didalam diri kita, sebab di dalam Kekristenan yang penting adalah perubahan karakter, dari karakter manusia yang mengenakan kodrat dosa menjadi manusia yang mengenakan kodrat ilahi yang serupa seperti Tuhan Yesus telah hidup mengenakan tubuh manusia dua ribu tahun yang lampau.
Tanpa hal ini berarti seseorang bukanlah pengikut Kristus yang sejati.
Jika hari ini kita belum mengenakan hidup Kekristenan yang sejati maka kita perlu bertobat secara sungguh-sungguh dihadapan Tuhan dan minta pertolongan Tuhan mempimpin kita untuk hidup  mengenakan kehidupan seperti Dia telah hidup.
Sebab di hari terakhir Kekristenan yang palsu tentu akan ditolak oleh Tuhan Yesus dan tidak akan pernah diijinkan masuk bersama-sama didalam kemuliaan kerajaan-Nya di Sorga (Matius 7:20-21).

Sebagai orang percaya kita dipanggil bukan saja untuk menjadi orang beragama Kristen yang menikmati keselamatan jiwa saja (jaminan masuk surga bila mati nanti), tetapi kita dipanggil untuk “mengikut Tuhan Yesus” sebagai murid yang mengikuti jejak-Nya.
Menerima Tuhan Yesus berarti bersedia mengikuti Tuhan Yesus dengan cara hidup yang dikehendaki-Nya, memikul salib setiap hari dan menyangkal diri bahwa kewargaan kita bukanlah dari dunia ini melainkan di kerajaan Tuhan Yesus di Sorga.
Oleh sebab itu kita tidak boleh lagi memiliki kerajaan diri sendiri didalam kehidupan kita.
Menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, berarti kesediaan diri kita mengikuti jejak Tuhan Yesus dan membayar harga pengiringan kita untuk taat kepada seluruh kehendak-Nya mengenakan kehidupan seperti Dia telah hidup dengan bertekun dan setia sampai akhir.

Amin.

1 komentar:

  1. Amiin Puji Tuhan,,,trima kasih,, Tuhan Yesus memberkati 🙏😇

    BalasHapus