Kamis, 28 Desember 2017

HIDUP SECARA LUAR BIASA DALAM KELAKUKAN



Matius 5:45-48
45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang percaya harus seperti Bapa, maksudnya dalam konteks harus melakukan kebaikan bagi semua orang, yaitu kepada orang baik maupun orang jahat, kepada orang benar maupun orang yang tidak benar (Matius 5:45-48). Di ayat-ayat sebelumnya Tuhan Yesus menunjukkan pula perbedaan antara hukum yang dipahami orang beragama pada umumnya dan hukum yang harus dipahami dan dilakukan orang percaya. Dalam perikop ini Tuhan Yesus mengemukakan beberapa hal, antara lain mengenai pembunuhan, kemarahan, tuduhan kafir terhadap saudara lain, sikap terhadap orang yang memusuhi, sumpah dan lain sebagainya. Tuhan Yesus menekankan agar dalam segala hal dan kepada semua orang, orang percaya harus bersikap seperti Bapa. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menasihati agar kita sempurna seperti Bapa (Matius 5:48).
Allah Bapa adalah satu-satunya Pribadi yang mempunyai segala kuasa, kemuliaan dan Kerajaan, tetapi dalam menyelenggarakan pemerintahan-Nya, Bapa menyerahkannya kepada Tuhan, yaitu Tuhan Yesus (Daniel 7:13-14
13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah).
Tuhan Yesus adalah kepala pemerintahan jagad raya ini, Dia-lah Allah yang menciptakan langit dan bumi dan mengelola isi kehidupan dibumi ini (Yohanes 1:1-3), pemerintahan-Nya yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala (Mikha 5:1)
Tuhan Yesus menaungi semua manusia dari suku manapun, bangsa manapun, golongan dan agama manapun.
Walaupun banyak manusia, bahkan sebagian besar manusia tidak mengenal Dia dan tidak mengakui pemerintahan-Nya, tetapi Dia tetap kepala pemerintahan kehidupan ini, Allah Yang Berkuasa, Bapa Yang Kekal dan Raja Damai (Yesaya 9:5).

Sebagai anak-anak Theos (Allah) yang juga adalah Bapa, kita harus juga bersikap sama seperti Bapa terhadap semua orang.
Memang pertama perhatian kita kepada saudara seiman, selanjutnya juga kepada semua orang. Kasih kita kepada semua orang tidak boleh dibatasi pada suku, golongan dan agama. Kepada semua orang kita harus bersikap bijaksana dan penuh kasih.
Semua orang di sini tentu yang pertama anggota keluarga kita, yaitu orang tua, pasangan hidup, anak-anak, keluarga besar, tetapi juga kepada pegawai-pegawai kita, kolega bisnis, tetangga dan semua orang yang kita jumpai. Dalam hal ini, kita diajar untuk menjadikan semua manusia adalah sesama kita tanpa membeda-bedakan.
Harus diingat bahwa suatu saat dalam Kerajaan Bapa kita dan Tuhan kita Yesus Kristus, kita akan memerintah semua bangsa (Wahyu 2:26 ; Wahyu 22:5) Karena itu mengasihi semua orang harus dimulai dari sekarang.
Dengan demikian, orang percaya dipanggil untuk hidup secara luar biasa.
Luar biasa bukan dalam penampilan lahiriah, harta, gelar, pangkat, kedudukan dan lain sebagainya; tetapi orang percaya dipanggil untuk hidup secara luar biasa dalam kelakuan.
Dalam Matius 5:20, Tuhan Yesus berkata: Maka Aku berkata kepadamu : Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Ahli Taurat dan orang Farisi adalah tokoh-tokoh agama yang dipandang sebagai orang saleh yang melebihi masyarakat.
Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang percaya harus lebih benar dari mereka.
Ini berarti orang percaya dipanggil untuk hidup secara luar biasa dalam kelakukan hidup baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Tingkat keluarbiasaannya adalah kehidupan moral yang melebihi tokoh-tokoh agama pada umumnya, lebih tepatnya kita dipanggil oleh Tuhan menjadi orang percaya yang memiliki pikiran Kristus dalam seluruh tindakannya, segala sesuatu yang dilakukan harus selalu dikaitkan dengan Tuhan apakah Tuhan disenangkan atau malah sebaliknya.
Inilah yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus memberi tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah dan itu adalah ibadahmu yang sejati (Roma 12:1).
Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar