Rabu, 01 Februari 2017
HIDUP YANG MENJADI BERKAT
Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Ibadah dan pelayanan bagi Tuhan bukan hanya kegiatan di lingkungan gereja, tetapi ketika seseorang menggunakan semua potensi dalam hidupnya, baik potensi jasmani maupun rohani, bagi Tuhan itulah ibadah yang sejati (Roma 12:1). Ibadah yang sejati atau pelayanan harus diwujudkan dalam bentuk tindakan yang tidak melukai siapa pun setiap harinya serta harus menjadi berkat. Menjadi berkat artinya melalui hidup kita, orang di sekitar kita diselamatkan.
Keselamatan itu meliputi manusia bisa diperkenankan masuk dunia yang akan datang dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat dan menggelar kehidupannya seperti yang Tuhan Yesus kehendaki (Yohanes 14:6), dan dikembalikan pada rancangan semula menjadi pribadi pribadi yang taat kepada Bapa. Ini berarti mereka tergiring menjadi anggota keluarga Allah dengan proses penyempurnaan menjadi seperti Tuhan Yesus. Sikap hidup orang yang menjadi berkat adalah sikap hidup menjadi surat terbuka yang bisa disaksikan oleh manusia yang belum mengenal Injil/keselamatan dari Tuhan Yesus membuat mereka melihat dan menemukan cara menggelar hidup yang benar dan bisa berbuat kebaikan kepada orang lain atau mengasihi sesama sehingga mereka pada akhirnya tidak bisa membantah bahwa ajaran kasih yang sempurna itu hanya ada didalam pengajaran Tuhan Yesus yang membuat mereka bisa menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat yang membuat mereka beroleh selamat dari-Nya dan dari sinilah mereka menemukan teladan, didewasakan dan semakin disempurnakan sehingga menjadi serupa dengan Tuhan Yesus.
Dalam hidup orang yang menjadi berkat, persembahannya bagi Tuhan bukanlah hanya uang yang dimasukkan ke dalam amplop atau persepuluhan, tetapi segenap hidup yang dipersembahkan bagi Tuhan dengan kesadaran bahwa segenap hidup kita adalah milik Tuhan dan hanya untuk kepentingan Tuhan. Tentu saja orang-orang seperti ini akan memperjuangkan kepentingan pekerjaan Tuhan dengan sekuat tenaga, memberikan waktu yang terbaik untuk melayani pekerjaan Tuhan. Bagi orang-orang seperti ini, mereka tidak menjadikan pelayanannya kepada Tuhan sebagai pelengkap hidup dan hanya untuk mengisi waktu luang. Baginya pekerjaan Tuhan adalah seluruh hidupnya, sukacitanya dan kebahagiaannya. Kehidupan seperti ini adalah kehidupan yang dipersembahkan sepenuhnya bagi Tuhan tanpa batas.
Untuk menjadikan perjalanan hidup setiap hari sebagai liturgi/penyembahan kepada Tuhan, seseorang harus memiliki keberanian untuk menjadi berbeda dengan cara hidup manusia lain. Dan ini merupakan proses panjang dan pergumulan yang tidak mudah. Banyak orang Kristen tidak pernah mencapai level ini, sebab pada umumnya orang selalu hidup lebih banyak diisi dengan hal yang tidak menggiringnya kepada kedewasaan rohani. Untuk ini harus ada perubahan mind set yang signifikan. Agar mind setnya bisa diubah ia harus tekun mengisi pikirannya dengan kebenaran Firman Tuhan, sebab semua bersumber pada pikiran atau pengertiannya terhadap hidup.
Ibadah yang sejati harus diwujudkan dalam bentuk kehidupan yang membawa berkat dalam bentuk tindakan kasih terhadap sesama, membawa mereka kepada Kristus yang menyempurnakan hidup mereka menjadi manusia yang taat dan berkarakter seperti Kristus yang adalah sempurna.
Yohanes 13:34-35 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar