Sabtu, 04 Februari 2017
PRIORITAS HIDUP ORANG PERCAYA
Yosua 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
Sadar akan rentang waktu usia yang terbatas dalam hidup manusia di bumi ini sesungguhnya merupakan kesempatan untuk memilih kepada siapa kita mengabdi. Dengan kepribadian-Nya yang Mahaagung, Tuhan tidak memaksa manusia untuk mengabdi kepada-Nya; setiap individu harus memutuskannya sendiri dengan rela dan sukacita.
Tuhan menguji setiap hati manusia apakah hidupnya hanya untuk mentaati Tuhan atau hidup sesuai kehendaknya sendiri, memerdulikan Tuhan hanya sekedar saja supaya begitu menutup mata berharap bisa masuk Sorga .
Pertanyaan yang diajukan Yosua kepada bangsa Israel di hari tuanya sebelum ia mengundurkan diri sebagai pemimpin bangsa itu, sebetulnya juga merupakan pertanyaan yang ditujukan Alkitab kepada kita. Kepada siapa kita akan mengabdi? Kita harus memutuskannya hari ini.
Menunda keputusan sampai waktu hidup kita usai berarti tidak pernah mengambil keputusan untuk mengabdi kepada Tuhan. Walaupun sebenarnya kita tidak berniat untuk mengkhianati Tuhan, jika kita terus-menerus menunda keputusan itu, akhirnya adalah kebinasaan. Inilah penyakit banyak orang Kristen hari ini, menunda apa yang seharusnya mendesak untuk segera dilakukan. Kuasa kegelapan meninabobokan orang Kristen untuk tidak terlalu terburu-buru mengabdi kepada Tuhan sepenuhnya. “Nanti saja, sesudah punya uang. Sekarang cari uang dulu,” kata setan.
Mari kita renungkan, apakah kita masih menunda-nunda untuk menggumuli hal-hal yang menyangkut keberadaan kekal atau nasib kekal kita? Apakah kita menganggap hal lain lebih mendesak daripada hal kerajaan sorga dan kebenaran-Nya untuk dikenal, dimengerti setiap hari dan mengenakannya?
Jika dibandingkan dengan itu kita lebih memilih berjam-jam berjalan-jalan keliling mal, menonton sinetron, menyenangkan hati dengan hobi dan sebagainya, kita harus bertobat. Jika kita masih berpikir bahwa hidup ini hanya sekali sehingga menikmati dunia hari ini adalah kesempatan yang tidak akan terulang lagi, kita harus bertobat. Sebab di langit dan bumi yang baru nanti ada kehidupan yang jauh lebih sempurna dari apa yang dapat kita peroleh dari dunia hari ini.
Banyak orang Kristen berpikir bahwa Tuhan senang jika kita menikmati dunia hari ini seperti anak-anak dunia lainnya. Itulah sebabnya mereka berdoa mohon bantuan Tuhan untuk bisa meraih kehidupan yang nyaman di dunia ini. Betapa hal ini menyakiti hati-Nya. Kalau Alkitab mengatakan bahwa kita harus mencari dahulu Kerajaan Sorga dan kebenaran-Nya, itu berarti segala sesuatu yang kita lakukan harus dilakukan demi keadaan kekal yang kelak kita dikenal oleh Tuhan Yesus sebagai anak-anak Allah yang memprioritaskan Dia dan kerajaan-Nya, melakukan kehendak-Nya secara bertekun. Karena itu mengabdi kepada Tuhan adalah prioritas utama yang tak tergantikan oleh apa pun. Putuskan untuk mengabdi kepada-Nya sekarang.
Cara kita menjalani kehidupan ini menunjukkan siapa yang menjadi prioritas kita dan kepada siapa kita berbakti dan mengabdikan hidup kita apakah kepada : Tuhan Yesus sebagai Allah kita atau kesenangan dunia ini yang disebut sebagai hamba iblis.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar