Rabu, 22 Februari 2017

KESIAPAN MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN YESUS


Kisah Para Rasul 1:10-11
10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Pernyatakan 2 malaikat Tuhan Yesus yang melayani-Nya di sorga, sudah memperingatkan kepada kita seluruh umat Tuhan bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama yaitu diatas awan awan permai menjemput orang orang kudus-Nya yang didapatinya orang orang yang taat melakukan kehendak Bapa disorga.
Kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan. Persiapan ini menyangkut kehidupan pribadi kita agar kita diperkenan bertemu dengan Tuhan di awan-awan permai. Ini berarti kita harus selalu mengutamakan perkara-perkara diatas dimana Kristus ada, atau yang memiliki nilai kekal. Hal ini dapat dilakukan dengan kesetiaan terus-menerus belajar mengenal Allah dan kebenaran-Nya serta melakukan kehendak-Nya.

Perjalanan hidup kita hari ini adalah perjalanan persiapan menyambut kedatangan Tuhan yang pasti akan menyatakan diri di awan-awan permai. Dengan persiapan yang baik, kita akan dibawa Tuhan ke tempat di mana Tuhan Yesus berada bersama dengan para malaikat-malaikat kudus serta orang-orang saleh yang telah mendahului kita pulang ke rumah Bapa. Dengan demikian jelaslah bahwa perjalanan anak anak Tuhan adalah pergumulan persiapan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali nanti dan bukan sibuk dengan pencapaian-pencapaian duniawi dan tenggelam didalamnya.
Seluruh potensi hidup kita harus diarahkan sepenuhnya kepada persiapan yaitu menyambut kedatangan Tuhan.
Ini artinya ketika seseorang sekolah, kuliah, bekerja, berumah tangga dan lain sebagainya semua itu adalah untuk diarahkan bagi kemuliaan Tuhan Yesus, yang dimana seluruh pencapaian hidupnya adalah sarana untuk supaya ia lebih efektif melayani pekerjaan Tuhan dibumi ini dan terus berjuang dengan tanpa batas mencari perkenanan hidup dihadapan Tuhan.

Fakta yang kita saksikan hari ini, tidak banyak orang Kristen yang menyelenggarakan hidup guna persiapan menyambut kedatangan Tuhan.
Orang Kristen yang tidak mengarahkan fokus hidup untuk menyambut kedatangan Tuhan adalah orang-orang Kristen yang tidak dewasa dan tidak berjaga-jaga.
Sebab kalau seseorang memiliki kedewasaan rohani dan sikap hidup yang berjaga-jaga maka seluruh hidupnya hanya diarahkan untuk hidup bagi kemuliaan Tuhan yang terus berlanjut untuk menyambut hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.
Menyambut kedatangan Tuhan adalah hal-hal atau perkara-perkara sorgawi.
Banyak pembicara mengajarkan pengajaran yang disesuaikan dengan “semangat zaman”.
Semangat zaman maksudnya adalah gairah hidup yang sekarang ini menguasai manusia pada umumnya.
Apa yang menguasai manusia pada umumnya? Tentu perkara makan minum, kawin mengawinkan (Lukas 17:26-30). Inilah yang menjadi tujuan hidup manusia pada umumnya .
Mereka mengajarkan Alkitab, tetapi tidak mengangkat hal-hal yang prinsip dan utama dalam hidup ini, yaitu persiapan menyambut kedatangan Tuhan dengan benar.
Inilah zaman di mana orang mengumpulkan guru-guru palsu yang menyenangkan telinga mereka,
2 Timotius 4:3 "Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya."
Oleh sebab itu kita harus selektif akan apa yang kita dengar.

Orang percaya yang memiliki langkah menyambut kedatangan Tuhan dengan benar maka ciri yang muncul didalam hidupnya adalah :

Pertama, ia selalu menyadari dan menghayati kehadiran Tuhan dalam dunia ini yang memiliki pikiran, perasaan dan kehendak yang harus dituruti setiap saat oleh orang percaya dengan taat dan setia, membawa seluruh hidupnya diarahkan hanya untuk menggenapi segala rencana-Nya.
Dunia sekitar kita semakin ateis, semakin fasik dan tidak memperdulikan Allah. Makin jarang orang yang menghayati kehadiran Tuhan dan memperdulikan akan kehendak-Nya untuk dilakukan didalam hidupnya.
Olehnya sebagai orang percaya kita dipanggil untuk terus tekun menghayati kehadiran-Nya, memperdulikan apa yang menjadi keinginan Tuhan untuk kita lakukan dengan setia, sebab Ia adalah Allah yang hidup yang memiliki kehendak, mata-Nya selalu tertuju kepada setiap manusia, oleh sebab itu kita harus selalu hidup didalam kekudusan-Nya dengan tidak bercacat cela setia melakukan kehendak-Nya secara bertekun.

Kedua, bisa dipercaya oleh Tuhan dalam segala hal, agar Tuhan berkenan melibatkan kita dalam rencana-rencana agung-Nya.
Seperti yang telah disinggung di atas, kita harus hidup benar, berkenan kepada Tuhan dan bertumbuh dewasa, jujur, mengasihi satu dengan yang lain, dan terus berjalan didalam kebenaran-Nya.
Hanya kalau kita membersihkan diri dari apa yang najis, maka kita akan menjadi perkakas Tuhan untuk pekerjaan yang mulia yang dapat menjadi saksi-Nya ditengah-tengah dunia ini (2Timotius 2:19-22).

Ketiga, selalu hidup dalam persekutuan dengan Tuhan, memiliki sikap haus dan lapar mengenal Pribadi-Nya dan kebenaran-Nya serta selalu mempertanyakan kehendak-Nya dalam hidup kita setiap hari untuk kita peragakan didalam hidup.
Setiap kita harus percaya bahwa kita memiliki tempat dalam rencana Allah yang agung dan mulia. Kita pasti memiliki bagian dalam Kerajaan Allah.
Menjadi kehendak Tuhan agar kita lebih mengenal Pribadi-Nya, kebenaran-Nya dan kehendak-Nya bahkan terus terlibat dalam pekerjaan atau rencana-Nya.
Segala sesuatu yang kita rencanakan atau inginkan tidak boleh terlepas atau terpisah dari rencana agung-Nya, yaitu melebarkan Kerajaan-Nya di atas muka bumi ini (Matius 28:19-20).

Firman Tuhan didalam 2 Timotius 4:5 berkata : "Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!"
Selama kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus kita harus bisa menguasai keinginan daging kita yaitu dengan memiliki pengendalian diri dalam segala hal, dikuasai Roh Kudus setiap saat, sabar dalam memikul salib, dan terus setia melakukan kehendak Bapa, menunaikan tugas pelayanan kita kepada-Nya dengan memenangkan jiwa bagi kemualian nama-Nya.

Harus dimengerti bahwa waktu untuk Tuhan menggarap manusia yang ada didunia ini ada batasnya yaitu pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali, ingatlah segala sesuatu ada masanya.
Sisi lain yang harus kita sadari bahwa waktu hidup kita juga terbatas dan ada masanya.
Betapa bahagianya hidup seseorang yang benar-benar ditujukan kepada Tuhan, sebab hanya dengan berbuat demikian ia mengisi hidup ini secara benar. Dengan demikianlah seseorang memiliki arah hidup yang jelas. Memiliki fokus hidup yang benar atau orientasi hidup yang benar.

Matius 24:46
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar