Selasa, 14 Februari 2017
TIDAK MEMBERI KESEMPATAN KEPADA IBLIS
Lukas 4:6-8
(6)Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
(7)Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
(8)Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Dalam Lukas 4:6, diberitahukan kepada kita bahwa Tuhan Yesus tidak menolak ketika iblis menyatakan bahwa iblis memiliki kekuasaan atas materi, yaitu dunia. Ternyata Tuhan memang menyerahkannya untuk dikuasai iblis. Kata menyerahkan atau diserahkan dalam teks aslinya adalah paradedotai.
Dalam bahasa Ingris diterjemahkan “it has been delivered” (dilepaskan).
Dalam hal ini dapat dimengerti mengapa iblis dapat memberikan kekayaan kepada siapa saja yang dikehendakinya.
Jadi kekayaan dunia ini dapat menjadi semacam umpan yang menyenangkan untuk menjerat manusia supaya binasa. Cara inilah yang dipakai oleh iblis untuk mencoba menjerat Yesus, namun tawaran iblis ini dimentahkan atau ditolak mentah mentah oleh Tuhan Yesus dengan perkataan Firman Allah yang hidup, dalam hal ini Tuhan hendak memberikan contoh teladan bagaimana selayaknya pengikut pengikut-Nya harusnya tidak tertarik dengan kesenangan yang ada didunia ini.
Iblis membeli manusia dan menyita imannya dengan menggunakan harta dunia ini.
Manusia yang masuk dalam perangkap iblis lewat kesenangan duniawi yang ada didalam dunia ini, maka ia dirusak karena mengingini hal tersebut.
Sehingga manusia tidak sadar bahwa ia ingin sudah menjadikan bumi menjadi tempat tujuan hidupnya dan bukan lagi Kerajaan Bapa di Sorga.
Tuhan memang memperhatikan bangsa Israel dengan memberkati mereka secara jasmani. Tetapi setelah masuk zaman Israel rohani yaitu zaman anugerah dimana orang percaya menjadi umat pilihan, yaitu umat Perjanjian Baru, maka berkat jasmani bukanlah prioritas utama.
Sebab tujuan Tuhan memilih orang percaya sebagai umat pilihan Tuhan semata-mata agar orang percaya mewarisi Kerajaan Tuhan Yesus yang akan datang, dan bukan kerajaan dari dunia ini.
Hal inilah yang sering kurang dipahami oleh banyak orang Kristen, bahkan banyak hamba-hamba Tuhan.
Banyak orang Kristen telah terlalu jauh mentolerir praktek hidup yang sebenarnya sangat duniawi menurut Tuhan.
Tidak sedikit kegiatan-kegiatan rohani ternyata digerakkan oleh semangat duniawi ini.
Semua kegiatan tersebut walau bungkusnya pelayanan tetapi di dalamnya banyak motivasi lain yang buruk supaya Tuhan memperkaya hidupnya dibumi. Dengan kondisi gereja seperti ini, banyak orang Kristen menjadi tawanan harta kekayaannya tanpa mereka sadari, ia menjadi pribadi yang memikirkan hartanya setiap hari, ia menjadi pribadi yang takut kehilangan harta yang sudah dihasilkan dari keringatnya sendiri, orang orang seperti ini sebenarnya telah berhasil ditawan oleh iblis karena mengingini dunia ini.
Kita harus sadar bahwa kita adalah musafir dalam dunia fana ini, dunia bukanlah rumah kita, tetapi dunia adalah benar-benar padang perantauan yang suatu hari harus kita tinggalkan.
Orang-orang yang menyadari hal ini tidak akan meratap tatkala ia tidak berkesempatan memiliki kekayaan seperti yang lain yang dapat memenuhi hidupnya dengan kekayaan dunia.
Harus dicamkan benar-benar bahwa bagi orang percaya harta dunia telah turun dari tahtanya, dan sekarang yang boleh disebut satu-satunya harta abadi orang percaya adalah Tuhan Yesus.
Seperti Tuhan Yesus tegas menolak bujukan untuk menyembah dan berbakti kepada iblis, dengan mengesampingkan perkara-perkara dunia ini, maka kita juga harus bersikap demikian.
Kehidupan Tuhan Yesus merupakan teladan yang harus kita ikuti.
Hanya kalau kita sungguh-sungguh bersikap seperti Tuhan Yesus, maka kita dapat menjadi manusia rohani yang berkenan dihadapan-Nya.
Dengan demikian kita akan dibuat semakin memahami kebenaran-kebenaran Allah Bapa yang sejati dan memiliki tingkat kedewasaan rohani yang akan semakin bertumbuh cepat dan normal.
Di tengah-tengah suasana dunia yang materialistis ini, kita harus tetap berpegang teguh kepada kebenaran Firman Tuhan sebagai prinsip hidup kita.
Kemenangan terhadap iblis adalah ketika seseorang tidak memberi “kesempatan” kepada Iblis dalam hidup kita yaitu dalam hati dan pikiran.
Efesus 4:27 "dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis".
Kata “kesempatan” disini dalam teks aslinya adalah topon yang artinya tempat berpijak(foothold). Memberi kesempatan kepada iblis berarti membiarkan hati dan pikiran dihinggapi berbagai keinginan pribadi sehingga menghalangi rencana Tuhan tergenapi dalam hidup.
Bangsa Israel yang melawan Musa dengan berniat hendak kembali menikmati Mesir adalah suatu tindakan menghalangi rencana Allah untuk membawa bangsa itu ke Kanaan. Sama dengan orang Kristen yang berniat menikmati dunia dan kesenangan dunia juga menghalangi rencana Tuhan membawa mereka kepada kemuliaan kerajaan-Nya. Orang Kristen seperti ini adalah orang Kristen yang kalah. Mereka sama seperti istri Lot yang gagal menerima keselamatan yang disediakan Allah bagi keluarga Lot. Kegagalan orang Kristen menerima keselamatan bukanlah sekenario Tuhan tetapi keputusan dengan sadar oleh masing-masing individu.
Yakobus 4:7-8 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Sebagai anak-anak kerajaan sorga yang di tugaskan melakukan kehendak Tuhan selama dibumi ini, kita harus tegas menolak semua tawaran iblis lewat kesenangan-kesenangan duniawi yang ada didalam dunia ini, dengan demikian kita menjadi orang orang yang hanya memilih Tuhan Yesus sebagai kekasih abadi, dengan demikian kita tidak akan ragu lagi mempersembahkan harta kekayaan dan seluruh wilayah hidup kita untuk kita pergunakan hanya bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar