Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Selain Tuhan, tidak ada hal lain yang lebih dahsyat daripada kekekalan. Di antara kedahsyatan Tuhan, salah satunya juga karena faktor ini, bahwa Ia kekal (Mazmur 93:1–5; Yesaya 40:28).
Salah satu nama-Nya adalah Allah yang Kekal (dalam bahasa ibrani : Êl `Olâm)
(Kejadian 21:33 Lalu Abraham menanam sebatang pohon tamariska di Bersyeba, dan memanggil di sana nama TUHAN, Allah yang kekal).
Jika kita menghayati fakta kekekalan ini, maka masalah hidup sebesar apa pun menjadi kecil. Jadi kalau kita masih gentar dengan berbagai masalah hidup, berarti kita belum menghayati fakta kekekalan.
Ini hukum yang tidak dapat dibantah, bahwa kegentaran terhadap kekekalan akan menenggelamkan perasaan takut terhadap Tuhan secara benar dan pantas. Inilah yang Tuhan maksudkan dengan pernyataan-Nya dalam Matius 10:28.
Sangat ironis dan bodoh jika banyak manusia lebih takut kepada sesuatu yang sebenarnya bukan ancaman yang menakutkan.
Karena ketakutan itu, ancaman atau bahaya yang lebih besar pun terabaikan. Inilah tipu muslihat iblis. Iblis berusaha menyembunyikan hal yang seharusnya ditakuti dengan menunjukkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu ditanggapi sebagai ancaman yang menakutkan.
Dalam hal ini gereja tidak boleh mengesankan seolah-olah soal neraka dan sorga bukan masalah prinsip, sehingga pantas dilupakan. Gereja tidak boleh mengesankan, “Itu masalah kecil, sebab Tuhan Yesus telah menyediakan Sorga bagi orang percaya.
Memang sebagai manusia yang masih hidup dibumi kita masih digumuli dan mempersoalkan masalah hidup kita sehari-hari: pekerjaan, usaha, jodoh, kesehatan dan lain sebagainya.” Namun kita hendaknya dan memang seharusnya lebih mempersoalkan lebih ketat tentang kesadaran akan kehidupan kekekalan yang akan datang hidup bersama sama dengan Tuhan Yesus.
Harusnya kita lebih mengalami kegentaran dalam masalah kekekalan itu sendiri, bagaimana kita harus terus berusaha mengelenggarakan hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan dan terus membangkitkan atau mendorong kehidupan yang sesuai dengan Firman-Nya.
Sungguh, ini seharusnya membuat kita menjadi takut dan gentar untuk hidup yang sembarangan dan asal asalan. Ketakutan ini berangkat dari kenyataan adanya pertaruhan yang sangat mahal. Jangan tukarkan mahkota kehidupan kekekalan dan keselamatan kita hanya untuk kesenangan menikmati dunia ini yang akan musnah, ini sama saja kita menukarkan hak kesulungan kita seperti esau yang menjual hak kesulungannya hanya untuk sepiring makanan.
Ibrani 12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
Wahyu 3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
Kekekalan merupakan pertaruhan yang sangat mahal atas seluruh kehidupan kita. Setiap hari adalah pertarungan yang sangat dashyat antara kita dengan tawaran tawaran iblis melalui kesenangan dunia ini, setiap pagi membuka mata kita harus berjuang untuk hidup tidak bercacat cela dihadapan Tuhan, tentu kita harus melibatkan pertolongan Roh Kudus untuk kita selalu bisa melekat kepada Tuhan sehingga kita terus ada didalam rencana-Nya dan Kehendak-Nya.
Tuhan mengajar kita untuk memiliki kegentaran terhadap kenyataan ini.
Perlu kita ketahui bahwa kata “membinasakan” dalam Matius 10:28 di sini adalah apollümi yang artinya “menghancurkan sama sekali”.
Ini artinya pada saat seseorang membuka matanya di kekekalan maka tidak ada kesempatan kedua untuk memperbaiki diri jika diri seseorang tidak ditemukan berkenan dan tidak melakukan kehendak Bapa selama ia hidup dibumi ini.
Oleh sebab itu hendaknya kita memiliki kegentaran akan Tuhan disetiap detik hidup kita dengan memiliki penghormatan hidup setinggi-tinggi bagi Tuhan dan kerajaan-Nya. Selanjutnya persoalan hidup kita seperti makan minum dan lain sebagainya tidak boleh lagi menjadi masalah yang harus dikuatirkan atau menjadi ancaman yang harus ditakuti.
Masalah yang harus kita takuti hari-hari ini hendaknya adalah ketika kita belum ditemukan Tuhan menjadi orang yang selalu melakukan kehendak Bapa setiap hari dengan bertekun.
Oleh sebab itu jika seseorang tidak pernah menggumulkan hal ini secara serius setiap hari dihadapan Tuhan maka sangat besar kemungkinan hidupnya jauh dari perkenanan Tuhan.
Kalau kita masih gentar dengan berbagai masalah hidup, berarti kita belumlah
menghayati fakta kekekalan, yaitu pertaruhan yang sangat mahal melebihi dari masalah kehidupan sehari sehari dihidup kita sekarang ini.
Mempersiapkan diri setiap saat dan menyelenggarakan hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus adalah ciri seseorang meresponi dengan benar atas kebaikan kasih anugrah dari Tuhan dimana Tuhan mau dimana Ia berada disitu juga kita orang yang percaya kepada-Nya juga ada bersama sama dengan-Nya di kekekalan dan itu jauh lebih penting dari masalah hidup yang ada didunia ini.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar