Senin, 01 Januari 2018

PELAYANAN TANPA BATAS


Yohanes 12:26
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Pernyataan Tuhan Yesus dalam ayat ini sangat jelas menunjuk bahwa seseorang yang ingin menjadi pelayan bagi Tuhan harus melayani-Nya dengan tanpa batas, hal ini tertuang dalam kalimat : "Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada".
Orang-orang seperti inilah yang di hormati oleh Bapa sebagai anak-anak Allah yang dapat memuaskan hati-Nya.
Melayani Tuhan berarti melayani perasaan-Nya, pikiran-Nya dan kehendak-Nya untuk dilakukan.
Dalam hal ini seseorang yang melayani Tuhan harus selalu dalam keadaan mengenakan pikiran dan perasaan-Nya setiap saat, selalu terhubung dengan Pribadi-Nya secara terus-menerus dalam hubungan yang harmoni.
Pada dasarnya pelayanan yang benar bukanlah harus menjadi para pejabat gereja, aktivisnya, dan harus menyandang pendidikan sekolah tinggi teologia. Banyak orang Kristen memandang salah pengertian mengenai pelayanan kepada Tuhan, sebagian besar menganggap pelayanan kepada Tuhan adalah kegiatan di sekitar gereja yang dilakukan oleh mereka yang memiliki legitimasi (pengesahan) untuk pelayanan.
Harus diingat, bahwa menyembah Allah harus dalam Roh dan kebenaran, artinya ibadah yang tidak dibatasi oleh ruangan dan waktu serta sistem yang dibuat manusia (Yohanes 4:24).
Konsep yang salah mengenai pelayanan menutup peluang banyak anak Allah untuk melayani pekerjaan-Nya, sehingga banyak orang-orang yang tidak pernah melayani Tuhan sepanjang umur hidupnya.
Kegiatan di gereja barulah merupakan sebagian dari usaha untuk mencari dan melayani Tuhan, dalam hal ini kegiatan di gereja bukanlah suatu kegiatan yang sudah mewakili seluruh pelayanan kepada Tuhan.
Sebab pelayanan kita kepada Tuhan adalah seluruh waktu hidup kita dengan tanpa batas, tiada henti menyenangkan hati Tuhan, melayani kehendak-Nya, dan memuaskan perasaan-Nya.

Pelayanan yang benar adalah pelayanan tanpa batas. Pelayanan tanpa batas artinya usaha yang dilakukan demi kepentingan atau keuntungan Tuhan sehingga memuaskan dan menyenangkan hati-Nya (Galatia 1:10). Ini adalah pelayanan yang tidak dibatasi oleh ruangan, berarti bukan hanya di lingkungan gereja dan lembaga-lembaga Kristen. Tempat pelayanan orang percaya adalah seluruh wilayah di mana mereka dapat menyelenggarakan hidup bagi kepentingan sesama.
Ini artinya baik di lingkungan keluarga, di pekerjaan, di tengah-tengah masyarakat kita harus tampil sebagai seorang yang melayani Tuhan dengan melakukan segala sesuatu sesuai dengan pikiran dan perasaan-Nya.
Kita tidak boleh bertindak suka-suka sendiri, sebab hidup kita telah dibeli oleh Tuhan dan harganya lunas telah dibayar Tuhan diatas kayu salib agar kita yang hidup sekarang ini tidak lagi hidup bagi dirinya sendiri melainkan hidup bagi Tuhan Yesus dan melayani kehendak-Nya dengan tanpa batas (2 Korintus 5:15).

Kita harus selalu dalam kesadaran bahwa setiap tindakan kita akan menimbulkan reaksi perasaan Tuhan, apakah Tuhan sedang disenangkan atau malah di lukai oleh karena kita meleset dari kehendak-Nya untuk dilakukan.
Berkenaan dengan hal ini Rasul Paulus menasehati umat percaya agar selalu mengenakan pikiran dan perasaan Kristus dalam seluruh tindakannya (Filipi 2:5) sebab inilah cara melayani Tuhan secara benar dengan tanpa batas sehingga mereka selalu ada dalam perkenanan Tuhan dan selalu ada dalam keadaan menyenangkan hati Tuhan.
Seseorang yang ingin memiliki pikiran Kristus berarti ia bersedia menanggalkan segala bentuk perbuatan dosa keinginan daging, keinginan mata, keangkuhan hidup dan dengan segala percintaan dunia yang telah terlajur lama mewarnai jiwanya, kemudian digantikan dengan keinginan Tuhan saja sehingga ia dapat berkata "hidupku bukan aku lagi tetapi Kristuslah yang hidup memerintah atas hidupku"

Dalam hal ini, kita harus belajar apa yang dimaksud dengan ibadah. Ibadah atau yang di lingkungan gereja juga sering disebut sebagai kebaktian bukan hanya terselenggara di gereja, tetapi di manapun orang percaya berada harus beribadah atau berbakti kepada Tuhan. Dalam Roma 12:1, ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai korban yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.
Ini berarti ketika seseorang menggunakan seluruh potensi dalam kehidupannya untuk kepentingan Tuhan berarti itulah ibadahnya yang sejati.

Perjalanan hidup orang percaya adalah perjalanan melayani Tuhan dengan tanpa batas yaitu memberikan seluruh waktu hidupnya melayani perasaan-Nya, terus menjadi pribadi yang mau diubahkan menjadi sempurna seperti Kristus, demi dapat menjadi saksi-Nya, sehingga dapat membawa orang lain kembali kepada hidup dalam kebenaran yang sejati, mengenal Yesus Kristus Tuhan sebagai Tuhan dan Juru selamat dalam hidupnya untuk selama-lamanya.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar