Selasa, 23 Januari 2018

TIDAK MEMBERI KESEMPATAN KEPADA IBLIS


Efesus 4:27
dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Kemenangan terhadap iblis adalah ketika seseorang tidak memberi “kesempatan” kepada Iblis dalam hidupnya yaitu tidak memberikan ruang sedikitpun untuk iblis berpijak di dalam hati dan pikiran.
Kata “kesempatan” dalam Efesus 4:27 disini dalam teks aslinya adalah topon yang artinya "tempat berpijak"(foothold). Memberi kesempatan kepada iblis berarti membiarkan hati dan pikiran dihinggapi berbagai keinginan pribadi yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya sehingga menghalangi rencana Tuhan tergenapi dalam hidup.
Bangsa Israel yang melawan Musa dengan berniat hendak kembali menikmati Mesir adalah suatu tindakan menghalangi rencana Allah untuk membawa bangsa itu ke Kanaan. Sama dengan orang Kristen yang berniat menikmati dunia dan kesenangan dunia juga menghalangi rencana Tuhan membawa mereka kepada kemuliaan kerajaan-Nya. Hendaknya kita tidak menjadi seorang Kristen yang kalah perang sehingga gagal menerima keselamatan yang telah disediakan Tuhan, sama seperti istri Lot yang gagal menerima keselamatan yang disediakan Allah bagi keluarga Lot karena masih menoleh ke belakang karena hatinya masih terpaut dan terikat dengan harta kekayaan, hasil ternaknya dan lain-lain yang harus ditinggalkannya.
Kegagalan orang Kristen menerima keselamatan bukanlah sekenario Tuhan tetapi keputusan dengan sadar oleh masing-masing individu.

Dalam Lukas 4:6, diberitahukan kepada kita bahwa Tuhan Yesus tidak menolak ketika iblis menyatakan bahwa iblis memiliki kekuasaan atas materi, yaitu dunia. Ternyata Tuhan memang menyerahkannya untuk dikuasai iblis. Kata menyerahkan atau diserahkan dalam teks aslinya adalah paradedotai.
Dalam bahasa Ingris diterjemahkan “it has been delivered” (dilepaskan).
Dalam hal ini dapat dimengerti mengapa iblis dapat memberikan kekayaan kepada siapa saja yang dikehendakinya.
Jadi kekayaan dunia ini dapat menjadi semacam umpan yang menyenangkan untuk menjerat manusia supaya binasa. Cara inilah yang dipakai oleh iblis untuk mencoba menjerat Yesus, namun tawaran iblis ini dimentahkan atau ditolak mentah mentah oleh Tuhan Yesus dengan perkataan Firman Allah yang hidup, dalam hal ini Tuhan hendak memberikan contoh teladan bagaimana selayaknya pengikut pengikut-Nya harusnya tidak tertarik dengan kesenangan yang ada didunia ini.
Iblis membeli manusia dan menyita imannya dengan menggunakan harta dunia ini.
Manusia yang masuk dalam perangkap iblis lewat kesenangan duniawi yang ada didalam dunia ini, maka ia dirusak karena mengingini hal tersebut.
Sehingga manusia tidak sadar bahwa ia ingin sudah menjadikan bumi menjadi tempat tujuan hidupnya dan bukan lagi Kerajaan Bapa di Sorga.

Kita harus sadar bahwa kita adalah musafir dalam dunia fana ini, dunia bukanlah rumah kita, tetapi dunia adalah benar-benar padang perantauan yang suatu hari harus kita tinggalkan.
Tuhan memilih orang percaya sebagai umat pilihan Tuhan semata-mata agar orang percaya mewarisi Kerajaan Tuhan Yesus yang akan datang, dan bukan kerajaan dari dunia ini.
Hal inilah yang sering kurang dipahami oleh banyak orang Kristen, bahkan banyak hamba-hamba Tuhan.
Banyak orang Kristen telah terlalu jauh mentolerir praktek hidup yang sebenarnya sangat duniawi menurut Tuhan.
Tidak sedikit kegiatan-kegiatan rohani ternyata digerakkan oleh semangat duniawi ini.
Semua kegiatan tersebut walau bungkusnya pelayanan tetapi di dalamnya banyak motivasi lain yang buruk supaya Tuhan memperkaya hidupnya dibumi. Dengan kondisi gereja seperti ini, banyak orang Kristen menjadi tawanan harta kekayaannya tanpa mereka sadari, ia menjadi pribadi yang memikirkan hartanya setiap hari, ia menjadi pribadi yang takut kehilangan harta yang sudah dihasilkan dari keringatnya sendiri, orang orang seperti ini sebenarnya telah berhasil ditawan oleh iblis karena mengingini dunia ini.
Dengan sikap seperti ini sebenarnya seseorang sedang mendua hati atau hendak mengabdi kepada dua tuan yaitu kepada dunia juga kepada Tuhan.
Tentu sikap seperti ini adalah sikap yang membangun permusuhan dengan Allah (Yokobus 4:4).

Dalam Yakobus 4:7-8 tertuang kalimat : Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Sebagai anak-anak kerajaan sorga yang di tugaskan melakukan kehendak Tuhan selama dibumi ini, kita harus tegas menolak semua tawaran iblis lewat kesenangan-kesenangan duniawi yang ada didalam dunia ini, dan hanya memilih terikat kepada Tuhan.
Seperti Tuhan Yesus yang dengan tegas menolak semua tawaran iblis untuk menikmati kesenangan dunia maka seperti itulah pula kita dipanggil-Nya untuk mengikuti jejak-Nya, mengikuti seluruh teladan hidup-Nya (Lukas 4:6-8).
Untuk melawan tipu daya iblis kita harus mendekat kepada Allah, mendekat artinya membangun hubungan yang harmoni dengan Dia, mengenal Pribadi-Nya, mengenal firman-Nya, mengenal tujuan Ia menciptakan kita, mengenal seluruh kehendak-Nya dan melakukannya dengan taat dan setia.
Kita harus menjadi pribadi yang harus selalu berjalan sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan, memiliki cara pandang yang sama dimana Tuhan menghendaki kita hidup dalam kesucian yang tidak bercacat cela dari cara hidup, cara berpikir, sikap batin dan seluruh perilaku kita. Tidak ada lagi sikap yang mendua hati, hati dan pikiran harus dikuduskan dan hanya mengingini apa yang Tuhan ingini dan Tuhan berkenan atas hidup kita. Ini sikap ketertundukan yang benar kepada Allah sang pemilik kehidupan ini.
Dengan sikap yang mengabdi kepada satu Tuan saja yaitu kepada Tuhan Yesus Kristus maka segala berkat jasmani dan rohani harus dimaksimalkan untuk melayani dan memuliakan Tuhan, sebab keberadaan hidup orang percaya adalah hanya kepada Tuhan Allah saja mereka harus berbakti dan mengabdikan hidupnya.

Dengan demikian sebagai orang percaya kita menjadi orang orang yang hanya memilih Tuhan Yesus sebagai kekasih abadi dan hanya mengikatkan hati kita untuk mengasihi Tuhan secara permanen sehingga bebas dari berbagai macam bentuk berhala apapun.
Dengan demikian pula kita tidak akan ragu lagi mempersembahkan harta, uang, pikiran, tenaga dan seluruh wilayah hidup kita untuk kita pergunakan hanya bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar