Sabtu, 25 Juni 2016

MEMILIKI MATA HATI NURANI YANG DITERANGI TUHAN


Lukas 11:33-36
33 "Tidak seorang pun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk, dapat melihat cahayanya.
34 Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu.
35 Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.
36 Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya."

Mata adalah organ tubuh yang menerima cahaya untuk melihat. Jika mata manusia baik, tubuhnya menerima terang yang datang, sehingga terang itu membanjiri tubuhnya. Tetapi jika matanya buta, maka ia tidak dapat melihat. Yang ada bukanlah terang, melainkan kegelapan. Terang tidak ada gunanya untuk orang buta, sebab baginya semuanya tetap gelap.

Tuhan Yesus menggunakan analogi mata manusia untuk mengajarkan mengenai mata hati, atau hati nurani.
Jika mata hati nurani seseorang baik, maka seseorang akan diberi kemampuan oleh Tuhan melalui Roh Kudus yang menuntunnya untuk dapat memahami kehendak Allah secara lengkap.
Kalau mata hati seseorang sudah tidak mampu mengerti kehendak Tuhan, maka rusaklah seluruh kehidupan seseorang. Apa yang dapat dilakukan seseorang yang tidak mampu lagi mengerti kehendak Tuhan? Betapa tidak berharganya manusia seperti itu.

Mata hati manusia akan dapat menerangi tubuhnya jika didalam hidupnya ia bersedia memberi diri untuk hidup didalam roh.
Ini artinya roh manusia yang sejak dari mulanya diberikan/dihembuskan oleh Allah kepada manusia, harus difungsikan menguasai seluruh jiwanya dan bukan lagi dibawah kendali daging.
Hidup menurut roh adalah hidup yang dalam segala sesuatu memiliki cara berpikir dan bertindak sesuai dengan selera dan keinginan Tuhan.
Inilah tahapan dimana rohnya baru mampu berinteraksi dengan Tuhan yang melalui Roh Kudus menuntunnya agar mengerti kehendak Tuhan secara sempurna.
Itulah sebabnya dalam Amsal dikatakan bahwa roh manusia adalah pelita Tuhan,
(Amsal 20:27 Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya).
Kata “roh” dalam teks aslinya adalah (nishmath), kata yang sama dengan yang digunakan untuk “nafas hidup” dalam Kejadian 2:7.
Akar katanya ialah (neshâmâh) yang juga dapat diartikan nafas yang vital, atau inspirasi Ilahi.
Kata “pelita” aslinya ditulis (nér), yang dapat diterjemahkan “pelita” atau “terang”. Dari hal ini kita mengerti apa yang dimaksud Paulus ketika ia berbicara mengenai terang Tuhan yang bercahaya dalam hidup kita (2 Korintus 4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus).

Jika selama ini hati nurani manusia tidak dapat berbuat apa-apa atau tidak dapat bersuara keras, ini disebabkan karena jiwa manusia yang seharusnya dikuasai oleh rohnya, telah dikuasai dan dipenuhi dengan berbagai filosofi dunia serta kehidupan yang mengumbar hidup dalam kedagingan yang semuanya itu sudah barang tentu sangat bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Dalam hal ini mata hatinya menjadi gelap, tidak berdaya, atau mati.
Mata nurani yang gelap akan membuat jiwa akan terus dikontrol dan dikuasai oleh keinginan hidup didalam daging.
Jiwa manusia adalah motor yang menggerakan pikiran, perasaan, dan kehendaknya.
Jika jiwanya sudah di ukir oleh keinginan daging/keinginan diri sendiri dan keinginan tersebut sudah menguasai jiwanya maka membuat tubuhnya menjadi gelap, jiwanya menjadi rusak dan ia tidak mengerti akan kehendak Tuhan dan tentu pada tahap ini ia tidak akan bisa berkenan dihadapan Tuhan.
Itulah sebabnya Rasul Paulus berkata : Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah (Roma 8:8).  
Selama keinginan daging dan segala filosofi dunia masih hidup didalam diri seseorang maka pada tahap ini roh seseorang akan redup dan mati dan ini akan berujung kepada hilang kontak, putusnya interaksi dengan Tuhan dan ini menyebabkan hubungannya dengan Tuhan menjadi rusak dan tidak hormonis.

Olehnya Alkitab berkata : Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Galatia 5:24),
pernyataan ini menerangkan bagaimana tahapan supaya roh kembali menguasai jiwa, Roh kudus hanya bisa berinteraksi dengan roh yang ada didalam diri manusia sehingga jika ada dari kita yang berkata " tuntunlah aku dan seluruh hidupku ya Roh Kudus" ini berarti kita harus bersedia mematikan keinginan daging secara total agar Roh Kudus bekerja dengan leluasanya memimpinnya didalam segala kebenaran Tuhan dan segala yang kehendaki oleh Tuhan Yesus didalam hidupnya.
Jadi bukan tanpa alasan Tuhan Yesus berkata : Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup (Yohanes 6:63).
Suatu hari nanti ketika roh kita meninggalkan tubuh manusia yang fana ini untuk kembali menghadap Tuhan, maka kita baru akan lebih menyadari bertapa sia-sianya hidup yang mengumbar keinginan daging sebab semua segala sesuatu yang dihasilkan oleh pekerjaan daging akan tertinggal semua dibumi ini dan akan hilang lenyap tidak bersisa ketika kita meninggalkan kemah tubuh yang fana ini.
Jadi pergunakanlah waktu yang singkat dibumi ini untuk hidup menurut roh sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus.
Mematikan keinginan daging adalah bagian perjuangan yang harus kita kerjakan untuk bisa memulai hidup didalam roh, dan itu bukanlah bagian Tuhan yang mengerjakannya, inilah bentuk respon kita terhadap keseriusan kita mengasihi Tuhan dengan segenap hidup kita.
jika kita sudah mengerjakan bagian kita maka Tuhan kita Yesus Kristus yang penuh kasih melalui Roh Kudus sudah barang tentu akan memimpin dan menuntun langkah hidup kita ke dalam rencana dan segala jalan kebenaran-Nya.

Olehnya setiap orang percaya haruslah mengalami kelahiran baru secara menyeluruh. Segala filosofi dunia dan keinginan daging yang telah mewarnai jiwanya harus dimusnahkan sama sekali dan tidak boleh ada lagi didalam kehidupannya.
Anak-anak Allah yang mengalami kelahiran baru, rohnya dibangkitkan, dikuatkan dan diberi kesanggupan untuk berinteraksi dengan Tuhan melalui Roh Kudus.
Roh Kudus inilah yang berfungsi sebagai penghibur atau pendamping (paraklētos). Dengan kelahiran baru ini jiwa manusia memperoleh pengharapan baru, sebab ia menjadi dipengaruhi atau dikendalikan oleh hati nurani dari roh yang memiliki kesanggupan menyuarakan suara Tuhan dengan sempurna oleh pimpinan Roh Kudus.
Untuk hal ini mari kita semuanya mengalami pembaharuan pikiran terus-menerus secara intensif diubahkan oleh Firman Tuhan, agar mata hati kita semakin baik dan mengerti akan kehendak Tuhan kita Yesus Kristus secara sempurna.

Periksa kembali saat ini siapa yang sedang menguasai jiwamu?, jika hidupmu detik ini masih dalam kontrol daging, matikan segera detik ini juga, sebab kita tidak mungkin berkenan dihadapan Tuhan jika kita masih menuruti cara hidup yang demikian.
Hiduplah sesuai dengan kehendak Tuhan yang menghendaki kita hidup didalam roh, dengan demikian Roh Kudus akan mencelikkan mata hati nurani kita sehingga kita semakin mampu melihat seluruh isi kehidupan kita guna untuk ditujukan untuk terus memahami dan melakukan kehendak Allah kita Yesus Kristus apa yang baik, berkenan dan yang sempurna dihadapan-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar