Minggu, 26 Juni 2016

PANGGILAN TUHAN UNTUK HIDUP DI DALAM PEMERINTAHAN-NYA (BAGIAN 1)


Matius 6:10
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Tuhan Yesus menghendaki agar orang percaya membangun kerajaan Tuhan atau menghadirkan kerajaan Tuhan didalam hidupnya, ini berarti suasana pemerintahan Tuhan harus hadir dalam hidup orang percaya setiap saat.
Di dalam doa Bapa kami yang Tuhan Yesus ajarkan khususnya didalam Matius 6:10, mengandung makna panggilan agar setiap hidup orang percaya mengakui kedaulatan Bapa didalam hidupnya.
Tuhan Yesus mengajarkan hidup orang percaya harus ada didalam pemerintahan Bapa di sorga atau hidup dibawah kedaulatan Bapa.
Ini berarti Bapa diakui sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di dalam segala sesuatu diseluruh wilayah hidupnya.
Karena itu kita harus membiasakan diri mempercayai Tuhan dan pemerintahan-Nya yang tidak kelihatan secara kasat mata.

Hari ini mari kita merendahkan hati dihadapan Tuhan untuk memeriksa kembali hidup yang sudah kita jalani selama ini, coba tanyakan kepada diri anda, selama ini sampai dengan saat ini siapakah yang telah mengatur hidup anda?,
Apakah masih dominan diatur oleh diri sendiri, atau sudah diserahkan sepenuhnya kepada kedaulatan Tuhan yang memerintahkan setiap kita hidup bagi Tuhan dan hidup bagi kepentingan-Nya (2 Korintus 5:15).

Tuhan melatih bangsa Israel untuk mengenal Tuhan, kekuatan dan pemerintahan-Nya. Melalui pengalaman di tepi Laut Teberau, Tuhan menunjukkan kehadiran kuasa dan pemerintahan-Nya. Ketika Laut Teberau terbelah, maka mereka tercelik untuk melihat kuasa pemerintahan Allah. Tuhan juga membiarkan orang-orang Mesir mengejar mereka ke tengah laut yang terbelah, sehingga orang-orang Mesir dicampakkan-Nya ke tengah laut ketika air laut itu berbalik. Di sini tampak fakta pemerintahan dan kedaulatan Tuhan dalam hidup bangsa Israel.

Menjadi orang percaya berarti kita menjadi manusia yang hidup dalam pemerintahan Tuhan.
Ternyata untuk memiliki sikap hidup yang tunduk didalam kedaulatan pemerintahan Tuhan bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan, sebab pemerintahan Tuhan yang sekarang ini belum kelihatan secara fisik sehingga bagi orang yang hidupnya masih senang mengumbar hidup dalam pemerintahan diri sendiri maka akan sulit baginya untuk bisa hidup didalam ketertundukan setiap saat didalam pemerintahan Tuhan yang sebenarnya sudah hadir sejak dunia dijadikan.
Kita sudah terbiasa mempercayai apa yang kelihatan.
Manusia pada umumnya sudah terbiasa hidup didalam pemerintahan yang berasal dari dalam dunia ini, yaitu kehendak diri sendiri, faktanya waktu yang kita habiskan setiap hari sering kali lebih banyak untuk membela kepentingan hidup yang ditujukan bagi diri sendiri dari pada hidup bagi kepentingan Tuhan.
Hendaknya detik ini kita mulai menyadari bahwa Tuhan Yesus sudah lama menantikan diri kita untuk menghadirkan dan hidup didalam kedaulatan pemerintahan kerajaan-Nya setiap saat.

Untuk mengembangkan hidup didalam kedaulatan pemerintahan Tuhan, kita harus membangun suasana jiwa yang dikuasai oleh kerinduan terhadap perkara-perkara sorgawi yaitu penghargaan kepada nilai-nilai kekekalan.
Untuk ini Tuhan Yesus berkata, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi… Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di Surga” (Matius 6:19–20).
Banyak orang salah mengerti terhadap maksud ayat ini. Sekilas ayat ini pengertiannya mudah, tetapi sebenarnya tidak.
Maksud ayat ini adalah bahwa kita harus melatih diri tidak terikat dengan hal-hal duniawi. Keterikatan terhadap hal-hal duniawi membuat kita tidak menghargai nilai-nilai kekekalan. Dan tidak menghargai nilai-nilai kekekalan berakibat kita tidak mempercayai pemerintahan Tuhan yang tidak kelihatan dan membuat kita tidak bisa menghadirkan pemerintahan Tuhan didalam kehidupan kita.

Sebagaimana Tuhan pernah menghadirkan pemerintahan-Nya di tengah umat Israel, Ia ingin kita menghadirkan pemerintahan-Nya itu dalam hidup kita.
Caranya dengan percaya kepada Tuhan dengan segenap hidup, mempersembahkan diri hidup bagi Tuhan dan membela kepentingan-Nya, taat kepada Firman-Nya, dan mempunyai cara hidup sebagaimana layaknya seorang warga Kerajaan Sorga yang setiap detik ingin selalu melakukan hal-hal yang berkenan kepada Tuhan, melakukan kegiatan yang bernilai kekal, yang didalamnya ia selalu menanamkan hal-hal yang terus bisa menyenangkan hati Tuhan Yesus setiap saat.

Jadi hidup sebagai orang percaya, berarti kita menjadi milik Tuhan.
Kalau kita menjadi milik Tuhan, berarti kita harus bersedia hidup didalam pemerintahan Tuhan Yesus dan tunduk dibawah kedaulatan-Nya secara absolut.
Dengan demikian Tuhan Yesus baru bisa memiliki penuh diri kita sebagai anak-anak kerajaan-Nya yang memang disiapkan untuk menerima anugrah keselamatan kehidupan kekal, hidup bersama-sama dengan Dia sampai selama-lamanya di dalam kerajaan sorga yang tidak akan pernah tergoncangkan.

Ibrani 12:28  Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar