Senin, 20 Juni 2016

MENGENAL KAUSALITAS TERJADINYA SAKIT PENYAKIT DI DALAM KEHIDUPAN ORANG PERCAYA


1 Korintus 6:20  Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Tuhan adalah Tuhan yang baik (Mazmur 34:9). Allah yang penuh kasih (1Yohanes 4:8). Allah tidak menghendaki anak-anak-Nya menderita (Mazmur 23). Seperti seorang bapak sayang anaknya, demikianlah Allah Bapa sayang kepada kita. Betapa bersyukur dan berbahagianya kita memiliki Allah seperti Tuhan Yesus. Tetapi masalahnya adalah mengapa terdapat penderitaan, khususnya sakit penyakit? Banyak orang Kristen yang menderita berbagai penyakit.
Faktanya pada saat ini juga banyak di antara orang-orang Kristen yang sedang menderita sakit penyakit, juga akibat epidemik penyakit dan berbagai kausalitas/sebab akibat lainnya, sama seperti yang dialami oleh orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus.
Padahal yang sering disuarakan di mimbar gereja adalah bahwa oleh bilur-Nya kita disembuhkan, virus dan bakteri tidak bisa berjangkit kepada orang yang sudah memiliki penebusan darah Tuhan Yesus, sebab semua penderitaan dan sakit penyakit telah dipikul-Nya di kayu salib. Bagaimana kita dapat memahami hal ini?

Kita harus terlebih dahulu memahami bahwa sakit penyakit ada dalam kehidupan manusia berawal dari dosa yang masuk ke dalam dunia, sehingga semua yang baik menjadi rusak (Roma 3:23). Manusia kehilangan kemuliaan Allah. Artinya manusia telah tidak lagi memiliki keadaan seperti ketika manusia diciptakan oleh Tuhan.
Keadaan manusia yang telah jatuh dalam dosa adalah keadaan manusia yang terkutuk. Manusia hidup dalam kutuk. Manusia hidup tanpa pengharapan dan berkat Tuhan. Namun Puji nama Tuhan Yesus, Tuhan Yesus telah menanggung segala dosa kita dan memikul segala penderitaan karena perbuatan dosa kita
Yesaya 53:4 "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah".
Inilah jalan satu-satunya manusia bebas dari kutuk. Oleh karena Tuhan Yesus kita dibebaskan dari segala kutuk. Tuhan menanggung segala penderitaan dan sakit penyakit kita. Oleh sebab itu di dalam Tuhan kita menerima jaminan kesehatan, selama kita ada dalam kehendak-Nya.

Kalau Tuhan Yesus sudah memikul dosa dan segala sakit penyakit kita, tetapi mengapa masih terdapat orang Kristen yang sakit?
Ada 3 penyebab mengapa masih ada orang Kristen yang sakit.
Pertama, sakit penyakit itu dialami karena dosa yang dilakukan oleh orang tua kita. Kesalahan orang tua kadang-kadang ikut ditanggung juga oleh anak-anaknya. Seperti yang ditulis dalam Keluaran 20:5, Tuhan menimpakan kesalahan orang tua kepada anak-anaknya.
Dalam Alkitab juga dikisahkan mengenai Gehazi yang menipu demi kekayaan atau memperoleh uang, maka Tuhan menghukumnya dengan kusta yang dialami bukan saja oleh dia sendiri tetapi juga keturunannya (2Raja-raja 5).
Jika kita sekarang dalam posisi sebagai orang tua ataupun belum menikah, maka hiduplah sepadan dengan isi perintah Injil yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita, hidup didalam kasih, mempetakan dan mengarahkan hidup kita kepada kehendak Tuhan apa yang baik, berkenan dan yang sempurna dimata Tuhan.
Suatu hari nanti kita pasti akan melahirkan keturutan-keturunan Ilahi yang kudus, tentu kita juga harus mengarahkan dan mempetakan kehidupan mereka kepada pengenalan akan Tuhan secara benar sehingga anak-anak kita kelak menjadi generasi yang dipakai menjadi alat kemualiaan bagi Tuhan kita Yesus Kristus.
Jika tidak demikian maka hidup banyak orang tua kelak akan menularkan penyakit kepada anak-anaknya, inilah yang sebenarnya disebut juga penyakit keturunan/kutuk keturunan.

Kedua, sakit penyakit juga bisa dialami seseorang disebabkan oleh disiplin Tuhan karena dosa kejahatan atau kesalahan orang itu sendiri.
Sebenarnya orang tersebut sudah bertanggung jawab menjaga kesehatan dengan pola makan dan pola hidup yang baik, tetapi didalam hidupnya ia tidak mau dengar-dengaran kepada Tuhan.
Hidupnya ia isi bergelimang dengan dosa dan kejahatan.
Dosa dan kejahatan disini bukan hanya menyangkut kesalahan pelanggaran pada moral umum namun juga kesalahan yang terjadi pada sikap batiniah yang tidak jujur, iri, sombong, pamer, dendam kepahitan, mencintai dunia sebagai tempat firdausnya mencari kesenangan hidup, hidup demi kepentingan diri sendiri, memberi nilai tinggi hal yang lain selain Tuhan dan lain sebagainya.
Kehidupan yang tidak dengar-dengaran akan Tuhan akan mendatangkan disiplin dari Tuhan. Disiplin ini tidak berarti Tuhan sedang membencinya, tetapi tindakan Tuhan untuk mendewasakannya, mengubahkannya menjadi pribadi yang mau mengenakan kodrat Ilahi mengambil bagian dalam kekudusan-Nya yaitu menjadi pribadi yang taat menjaga kesucian hidup dan taat terhadap kehendak Tuhan.
Banyak penyakit yang dialami oleh seseorang karena hidupnya tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Hal ini juga bisa terjadi juga bagi anak-anak yang tidak menghormati orang tua, mereka juga bisa dihukum dengan menjadi pendek umur (Efesus 6:3). Pendek umur karena sakit-penyakit bisa disebabkan karena tidak mau dengar-dengaran dengan disiplin yang Tuhan berikan.

Ketiga, sakit yang disebabkan oleh tindakan manusia itu sendiri, yaitu tidak menjaga pola hidup dan pola makan yang baik. Bagaimanapun, walau sebagai anak-anak Tuhan, kita tetap harus tunduk kepada tatanan Tuhan, bahwa apa yang ditabur seseoranag itu juga yang akan dituainya.
Jadi walaupun orang Kristen rajin ke gereja, walaupun menjadi aktivis jemaat bahkan menjadi pendeta, ia tetap harus menuai apa yang telah ditaburnya.
Seperti iblis berusaha menjatuhkan Tuhan Yesus dan berusaha agar ia bisa melenyapkan gerak pelayanan-Nya, demikian pula iblis bermaksud hendak membunuh umat pilihan agar pertumbuhan mengenakan kodrat Ilahi digugurkan/gagal total.
Dengan cepat membunuh seorang anak Tuhan dengan tipu dayanya, berarti iblis berhasil mempersempit gerak umat pilihan untuk mencapai kesempurnaan didalam Kristus, dengan kata lain iblis berhasil mencegah dan menghambat terbangunnya karakter manusia yang memiliki jejak hidup yang bermoral serupa seperti Tuhan Yesus.

Jadi hendaknya orang percaya saat ini menyadari dengan serius dengan 3 hal diatas dan memperhatikan apa yang dibahasakan Petrus yang mengatakan : Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini (1 Petrus 1:17).
Dengan kata lain Petrus juga mau menasehatkan supaya kita menjadi manusia yang bijaksana selama menumpang hidup didalam kemah sementara dibumi ini, mempergunakan waktu yang Tuhan berikan dengan sebaik-baiknya, tidak menyia-nyiakannya untuk membenahi hidup yang berkenan kepada Tuhan, mengerti yang dikehendaki-Nya apa yang baik, berkenan dan yang sempurna guna untuk memenuhi rencana Tuhan untuk mencapai manusia yang berkeadaan sebagai manusia berkarakter seperti Kristus yang adalah sempurna.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar