Kamis, 30 Juni 2016

AKIBAT TIDAK MEMILIKI RASA CUKUP


1 Timotius 6:6-10
6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Berbicara mengenai memiliki rasa cukup bukan berarti mengurangi kerajinan kita untuk giat bekerja didalam kegiatan pekerjaan kita sehari-hari sebab Tuhan menginginkan kita tetap mengelola pekerjaan-pekerjaan yang telah Ia percayakan kepada kita dan semua itu harus digunakan untuk kemuliaan-Nya.
Bagi orang percaya kekayaan sorga adalah hal yang utama dari pada hal mengumpulkan harta dibumi.
Memiliki rasa cukup disini kita tidak lagi memiliki ambisi pribadi yang tujukan bagi diri sendiri, namun seluruh hidup kita seluruhnya harus dipersembahkan dan diarahkan kepada keinginan Tuhan.
Jika kita bekerja semuanya itu kita gunakan untuk memenuhi rencana dan kepentingan Tuhan didalam hidup ini dan bukan lagi bagi kepentingan diri sebab kita telah mati dan hidup kita telah dimiliki oleh Tuhan sepenuhnya untuk mengabdi kepada-Nya.
Untuk itulah alkitab mengatakan kita harus memiliki rasa cukup bagi kebutuhan jasmani bagi diri kita selebihnya kekayaan yang Tuhan percayakan adalah untuk dikelola bagi kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya.

Hal yang paling prinsip yang tidak boleh dilupakan disepanjang hidup orang percaya adalah panggilan mempersiapkan diri setiap waktu menjadi umat yang layak dihadapan Tuhan agar kita diperkenan oleh Tuhan kita Yesus Kristus untuk menerima perjanjian mewarisi kehidupan kekal didalam kerajaan-Nya.

Olehnya Tuhan menghendaki hidup orang percaya harus fokus kepada pengumpulan harta di sorga, dan hal ini perlu disetai hidup yang merasa cukup didalam pemenuhan kebutuhan jasmani yang ditujukan bagi diri sendiri.
Mengenai hal rasa cukup ini, pertanyaan yang harus kita jawab hari-hari ini didalam kehidupan kita hari ini adalah masihkah kita berjuang dan masih merasa kurang dalam harta benda jasmani yang ditujukan kepada diri sendiri ?
Bila kita selalu merasa demikian, itu bisa merupakan tanda bahwa kita belum sungguh-sungguh mengenal kekayaan dalam Kristus Yesus.
Dan kita masih tergolong orang orang yang Alkitab katakan orang yang masih menyayangkan nyawa.
Tuhan Yesus mengatakan didalam :
Matius 16:25-26
25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Dalam hal ini setiap orang percaya dipanggil untuk tidak mengumpulkan harta kekayaan dibumi ini untuk kepentingannya melainkan digunakan untuk melayani sesamanya, inilah yang dimaksud dengan kekayaan Kristus, orang percaya harus memahami betapa luar biasanya kekayaan yang terkandung dalam Kristus Yesus, yaitu kasih, damai sejahtera dan hikmat yang Tuhan berikan, serta kemuliaan yang akan kita terima baik selama hidup di dunia ini, maupun di balik kubur nanti.

Ada dua akibatnya bila orang yang tidak merasa cukup dalam harta benda dunia. Pertama, ia menjadi semakin serakah.
Ia akan semakin haus terhadap kekayaan dunia dan segala kesenangan-kesenangannya. Tak heran jika akhirnya ia akan memiliki sikap hati yang kejam, sewenang-wenang, tidak takut Tuhan dan tidak mempedulikan hukum-hukum-Nya. Ia tidak akan dapat mempermuliakan Tuhan, sebab yang ia muliakan adalah Mamon (harta benda).

Kedua, ia tidak akan memiliki damai sejahtera yang dari Tuhan, sebab ia mengejar damai duniawi yang bersifat sementara. Sekalipun hartanya berlimpah serta memiliki kedudukan dan jabatan yang tinggi, orang seperti ini tidak memiliki sukacita hidup yang sejati (Lukas 12:15). Sampai taraf tertentu, ia tidak bisa menikmati Tuhan sama sekali. Hatinya menjadi tumpul dan pengertiannya gelap. Akhirnya, ia tidak akan dapat melayani Tuhan. Yang diketahuinya hanya melayani dirinya sendiri dan menggunakan segala kesempatan dan tenaga orang lain untuk keuntungannya sendiri.
Apa pun bagi dirinya sendiri, sebab kekayaan duniawilah yang terpenting bagi dirinya. Di sanalah pelabuhan dan kesukaan hidupnya.

Karena itu sebagai orang yang diajar untuk memiliki jiwa yang mengasihi Tuhan dan sesama manusia, kita harus memahami bahwa tidak merasa cukup merupakan bahaya yang sangat mengancam bagi pengenalan kita terhadap kekayaan Kristus.
Bagaimanakah bisa kita mengenal kekayaan Kristus? Untuk itu kita harus terlebih dulu mengenal Tuhan secara mendalam, dan hidup dalam pergaulan dengan-Nya secara berkesinambungan. Pergaulan dengan Tuhan dapat diwujudkan melalui belajar Firman, pujian penyembahan, penyangkalan diri terus menerus bahwa kita bukan berasal dari dunia ini dan dunia ini adalah kemah berdiam yang bersifat sementara atau temporal, tempat dimana kita diajar oleh Tuhan menjadi umat yang layak, kudus, berkenan yang dapat memenuhi rencana-Nya dan menyelesaikan pekerjaan-Nya, serta melayani-Nya dengan segenap hidup kita.
Harus ada kerja keras atau respons yang positif untuk itu.
Kita harus menambatkan pikiran kita kepada Tuhan dan kerajaan-Nya.
Harus ada waktu yang kita sediakan untuk bertemu dengan Tuhan setiap hari. Setelah itu, barulah kita dapat mengecap dan melihat kebaikan-Nya (Mazmur 34:9).

Di mata Tuhan, tidak ada yang baik jika kita masih merasa tidak cukup dalam harta benda jasmani yang ditujukan bagi diri kita.
Harta yang sesungguhnya dalam hidup orang percaya adalah Tuhan Yesus sendiri, cukuplah ada Tuhan Yesus didalam hidup kita, Tuhan lah yang kita perlukan didalam hidup ini sebab semua harta yang kita miliki yang berasal dari bumi ini akan hilang lenyap namun bagi orang yang menjadikan Tuhan sebagai harta abadi didalam hidup maka Tuhan akan menjadikan ia sebagai harta kesayangan-Nya dan memberikan hidup baginya untuk selama-lamanya bersama dengan Dia didalam kerajaan-Nya.

Hidup orang percaya adalah hidup hanya untuk menuruti kehendak-Nya setiap hari inilah bentuk mengabdian diri setiap hari kepada-Nya.
Dan Tuhan menghendaki orang percaya hidup didalam rasa cukup dengan tanda ia mulai mengumpulkan hartanya di sorga dan bukan lagi yang dibumi ini.

Matius 6:20  Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar