Rabu, 08 Juni 2016

SETIAP HARI ADALAH KESEMPATAN YANG MAHAL


Efesus 5:14-17
14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Betapa lebih bijaksananya kalau setiap pagi begitu kita bangun tidur, kita berkata, “Syukur aku masih hidup”. Mengapa? Sebab ini berarti kita diijinkan Tuhan masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki cara hidup kita yang salah untuk lebih lagi bisa menghormati dan mengasihi Bapa kita Yesus Kristus ditempat yang pantas yaitu ditempat yang maha tinggi, yang paling terhormat didalam hidup kita ini.
Hari-hari yang Tuhan berikan setiap hari untuk kita jalani adalah hari untuk belajar bagaimana hidup berkenan dan lebih bisa menghormati satu-satunya Pribadi yang agung Tuhan kita Yesus Kristus.
Inilah letak mahalnya waktu yang disediakan bagi manusia sebelum ia  kembali menghadap Tuhan dan memberi pertanggungjawaban seluruh isi kehidupannya.
Satu hari harganya tidak ternilai, sebab satu hari yang dimiliki seorang anak manusia akan menjadi penilaian khusus oleh Tuhan apakah hidup seseorang tersebut bisa memberikan dampak hidup yang bernilai kekal dimana hal itu akan diperhitungkan oleh Tuhan apakah ia layak atau tidak untuk bisa diijinkan masuk di keabadian nanti.

Kemuliaan menjadi anak Allah bersama dengan Bapa kita Yesus Kristus di Kerajaan-Nya adalah sesuatu yang tak bisa dibeli dengan apapun.
Hanya anugerah dalam Tuhan Yesus Kristuslah yang memungkinkan kita meraihnya.
Oleh sebab itu, kita harus menjadikan kemuliaan itu menjadi milik yang pasti dengan meresponi anugerah Tuhan, yaitu belajar mengasihi dan menghormati-Nya.
Ingat, iman tanpa perbuatan seperti tubuh tanpa roh.
Usaha untuk mengasihi dan menghormati Tuhan bukanlah jasa, melainkan suatu sikap penghargaan terhadap anugerah keselamatan yang diberikan-Nya.
Satu hari yang diberikan Tuhan merupakan kesempatan untuk menunjukkan usaha yang serius untuk mengasihi dan menghormati-Nya. Sebaliknya, satu hari menjadi tidak berharga, bahkan menjadi bencana, kalau tidak digunakan untuk belajar menghormati dan mengasihi Bapa.
Satu hari tersebut tentu juga bisa jadi merupakan hari penentuan dimana mungkin itu adalah hari pembaringan terakhir kita dibumi ini, mungkin bisa hari ini, esok hari atau hari lainnya, oleh sebab itu jangan sia-siakan satu haripun untuk terus belajar melakukan apa yang di kehendaki Tuhan didalam hidup ini.
Hal ini sejajar dengan nasehat Tuhan Yesus yang memerintahkan orang percaya untuk terus menghidupi sikap hidup berjaga-jaga dihadapan-Nya (Matius 25:13), sebab bagi orang yang menggelar sikap hidup yang sembarangan dan tidak berusaha untuk lebih menghormati dan mengasihi Tuhan setiap hari maka ini bisa mengakibatkan keterpisahan dengan Bapa selamanya.

Firman Tuhan menasihati agar kita bangkit dari tidur. Artinya, sadar sepenuhnya terhadap fakta hidup ini. Harus mempergunakan waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat, artinya hari yang tidak digunakan untuk belajar menghormati dan mengasihi Bapa adalah hari-hari yang membawa kebinasaan; itulah sebabnya disebut “jahat”.
Kata jahat dalam teks aslinya adalah (ponērós).
Kata Poneros muncul pula dalam kalimat Doa Bapa Kami, pada kalimat “tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat”. Ponērós merujuk pada kejahatan dalam pikiran, yaitu hasrat yang tidak sesuai dengan keinginan Tuhan.
Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Tuhan adalah kejahatan dimata Tuhan, sebab manusia hidup memang hanya untuk melakukan keinginan kehendak Penciptanya.
Jadi orang yang mau menunjukan sikap hormat dan mengasihi Tuhan haruslah bertindak sesuai dengan yang diingini oleh Tuhan, memiliki hasrat hidup seperti Tuhan Yesus hidup, hidup hanya untuk menyenangkan dan melakukan kehendak Bapa di surga, kemudian membantu orang lain untuk memiliki kehidupan seperti yang Tuhan Yesus kehendaki.
Sayangnya, hampir semua orang tidak mau mengerti hal ini; mereka hidup hanya untuk memuaskan keinginannya sendiri.

Setiap waktu yang kita miliki adalah mahal, jadi pergunakan sebagai kesempatan untuk mengasihi Bapa dan ini merupakan target kita satu-satunya dalam hidup keseharian kita.
Inilah jalan salib yang diingini oleh Tuhan Yesus bagi orang percaya, dimana setiap hari kita harus melewatkan hari demi hari untuk terus bertumbuh berkenan dan semakin serupa dengan gambar-Nya.
Olehnya Tuhan Yesus menasehatkan kita : Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku (Lukas 9:23).

Waktu akan berjalan terus, tidak ada yang dapat menghentikannya kecuali Tuhan. Waktu yang sudah berjalan dan berlalu tidak dapat berulang atau kembali lagi. Dan waktu di bumi ini barulah bisa berhenti ketika Tuhan Yesus datang kedua kali.
Realitas ini seharusnya menggetarkan jiwa kita, sebab seiring dengan berjalannya waktu, berlangsung pula lawatan Tuhan dan kesempatan-kesempatan besar yang Tuhan sediakan untuk mengubah kita.
Bila kesempatan itu berlalu dan genap waktunya berhadapan dengan pembaringan terakhir yang datangnya seperti pencuri maka tidak akan ada kesempatan lagi baginya untuk memperbaiki diri dan segala sesuatu sudah menjadi terlambat untuk memiliki kualitas hidup seperti yang Tuhan kehendaki.
Jadi, kalau seseorang mengabaikan satu hari tanpa melakukan hal-hal yang bernilai kekal maka banyak harta abadi yang terbuang dengan sia-sia.
Sekarang ini banyak orang tidak menyadari betapa ruginya menyia-nyiakan berkat rohani pembentukan Tuhan yang disediakan oleh Tuhan setiap harinya. Suatu hari nanti di kekekalan hal ini pasti akan diratapi dengan rasa penyesalan yang amat dalam karena tidak menghargai satu hari yang diberikan oleh Tuhan untuk belajar lebih berkenan dihadapan-Nya, belajar memiliki tingkat kesucian seperti kesucian yang Tuhan kehendaki.

Harus selalu diingat bahwa usia manusia telah dipatok batasnya, bagaimana pun masa hidup setiap orang ada akhirnya. Kesempatan untuk mengubah diri semakin sempit sampai pada suatu titik tidak ada kesempatan lagi sama sekali untuk berubah dan bisa hidup berkenan dihadapan-Nya. Kalau seseorang tidak memanfaatkan kesempatan satu hari yang Tuhan beri untuk dilewatkan agar orang bisa belajar mengerti kehendak Tuhan dan melakukan apa yang berkenan dihadapan-Nya maka ini berarti ia membawa diri ke pembantaian abadi yang sangat mengerikan; terpisah dari Tuhan Yesus selamanya.

Jadi, satu hari yang diberikan Tuhan merupakan kesempatan untuk menunjukkan apakah kita memiliki usaha yang serius untuk mengasihi dan menghormati-Nya secara pantas.
Orang yang menghormati dan mengasihi Tuhan Yesus akan melewatkan harinya setiap hari dengan bertindak sesuai dengan yang diingini oleh Tuhan, memiliki hasrat hidup seperti Tuhan Yesus hidup, hidup hanya untuk menyenangkan dan melakukan kehendak-Nya, melewatkan hari demi hari untuk terus bertumbuh berkenan, sempurna dan semakin serupa dengan gambar-Nya.
Kemudian membantu orang lain untuk memiliki pertumbuhan kehidupan yang sempurna seperti layaknya kehidupan yang diperagakan oleh Tuhan kita Yesus Kristus yang telah menjadi yang sulung teladan hidup bagi seluruh umat orang percaya.

1 Petrus 4:2  supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar