Senin, 27 Juni 2016

PANGGILAN TUHAN UNTUK HIDUP DI DALAM PEMERINTAHAN-NYA (BAGIAN 2)


Lukas 14:33  Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Orang percaya harus hidup dalam penerimaan bahwa Tuhan Yesus adalah Raja didalam seluruh wilayah hidupnya. Dalam kedaulatan-Nya sebagai Raja, kita harus tunduk dalam kewibawaan-Nya untuk melakukan apa saja yang diperintahkan atau dikehendaki-Nya, termasuk panggilan pemuridan.
Syarat utama untuk bisa hidup didalam kedaulatan pemerintahan kerajaaan Tuhan Yesus adalah kesediaannya menjadi murid-Nya.
Seseorang harus bersedia dimuridkan oleh Tuhan setiap hari didalam hidupnya, dididik, diajar, dan terus dimurnikan hingga sempurna seperti yang dikehendaki-Nya.
Dalam Lukas 14.33, Tuhan Yesus sudah mematok syarat mutlak untuk menjadi murid-Nya, syarat yang harus dipenuhi itu adalah seseorang harus melepaskan dirinya dari segala miliknya dengan kata lain ia harus hidup dalam kerelaan kehilangan hak/kesenangan hidup/kepentingan pribadi.
Seseorang harus rela kehilangan hak-hak didalam hidupnya untuk mengikut Tuhan, menanggalkan kehidupan lamanya, dimulai dari cacat karakter hingga pada keinginan kesenangan diri, yaitu segala macam bentuk keinginan daging dan hawa nafsu didalam dirinya.
Dengan demikian ia baru bisa menjadi murid Tuhan yang memiliki pengenalan akan Tuhan yang terus bertumbuh dari waktu ke waktu sehingga dengan demikian ia baru bisa mengupayakan melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan apa yang baik, berkenan dan yang sempurna dihadapan-Nya.

Ciri-ciri orang yang belajar hidup dalam pemerintahan Tuhan adalah selalu mencari kehendak Tuhan untuk dilakukan, memposisikan dirinya sebagai seorang pelayan Tuhan yang selalu melayani apa saja kehendak Tuhan.
Orang percaya patut meneladani sikap Maria, Ibu Yesus. Saat Malaikat Gabriel mengabarkan bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki dari Roh Kudus, ia berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Lukas 1:38) Ia sadar dirinya hamba atau budak (dúlos) yang tidak berhak apa-apa atas dirinya.
Maka satu hal yang harus kita pahami, bahwa percaya kepada Tuhan Yesus sama sekali tidak berarti kita dapat mempergunakan-Nya untuk manfaat atau keuntungan diri sendiri. Percaya kepada Yesus berarti mengupayakan kepentingan Tuhan semata-mata.

Sebelum kita mengenal pemerintahan Tuhan Yesus, kita dulu adalah pribadi yang hidup dibawah kendali diri sesuka hati kita.
Diri kita sendirilah yang menjadi tuan atas hidup kita.
Tetapi setelah kita menjadi orang percaya dan sadar bahwa kita harus hidup dalam pemerintahan Tuhan, maka kita harus sudah mulai mencari kehendak Tuhan untuk dilakukan. Untuk itu kita akan bertindak lebih hati-hati.
Yang perlu kita ingat disini adalah bukan berarti hidup didalam pemerintahan dan kekuasaan Tuhan Yesus, berarti kita bisa mamakai kuasa Tuhan yang bertujuan agar kita bisa memanfaatkan Tuhan untuk kepentingan kita, tetapi harus sebaliknya, kitalah yang harus mengupayakan hidup untuk membela kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya.
Roma 14:8  Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.

Masalah hidup yang paling besar yang timbul didalam hidup orang percaya hari ini adalah ketika ia belum bersedia mengembalikan kedaulatan hidupnya kepada Tuhan.
Ini berarti ia juga belum bersedia dengan rela melepaskan segala hak kesenangan hidup dan kepentingan pribadinya bagi Tuhan.
Orang seperti ini tentu akan gagal untuk di garap untuk dimurnikan oleh Tuhan menjadi seorang murid-Nya yang sejati.
Orang seperti ini tidak akan bisa membedakan mana kehendak Tuhan dan kehendak diri sendiri.
Contoh kecil yang bisa kita lihat dalam kehidupan nyata adalah seseorang yang mengaku dirinya percaya kepada Tuhan Yesus namun ia masih hidup didalam kebiasaan suka merokok, sekilas ia merasa tidak menyakiti siapapun, namun ia tidak akan pernah peka apakah yang ia lakukan itu menyenangkan hati Tuhan atau tidak.
Jika ia peka terhadap kehendak Tuhan maka ia pasti akan berpikir "Tuhan tidak mungkin mengijinkan orang-orang yang punya kebiasaan merokok untuk masuk didalam kerajaan sorga kelak, sebab keinginan daging, keinginan mata dan segala hawa nafsu dunia sudah tidak akan ada lagi disana, disana adalah tempat orang-orang yang hidupnya ada didalam penurutan terhadap kehendak Tuhan yang melakukan kehendak-Nya dengan setia yang menjaga hidup selalu ada didalam pemerintahan-Nya setiap saat.
Begitu juga kebiasaan buruk lainnya, seperti marah, iri hati, sombong, dan segala kangkuhan hidup lainnya tidak akan bisa berkenan dihadapan Tuhan.
Seseorang yang belum bersedia mengembalikan kedaulatan hidupnya kepada Tuhan, maka hal ini membuat ia tidak akan peka mendengar suara Tuhan.
Tentu ini mengakibatkan ia tidak bisa melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan secara sempurna dan tidak bisa memenuhi segala rencana Tuhan yang besar didalam hidupnya.
Yang paling mengerikan adalah ketika seseorang dihadapkan pada hari terakhirnya dibumi ini dan ia belum juga didapati Tuhan telah menyerahkan kedaulatan itu kepada Tuhan.
Tentu orang seperti ini akan berakhir sama seperti iblis yang akan dihukum didalam api kekal.
Dengan mengetahui kebenaran ini hendaknya dengan penuh kesadaran dan kerelaan hati pada detik ini mari kita mengambil keputusan untuk  mengembalikan kedaulatan yang ada pada hidup kita untuk diserahkan sepenuhnya kepada kedaulatan pemerintahan kerajaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Penyerahan kedaulatan kepada Tuhan harus diperjuangkan dengan serius setiap hari dan setiap saat.
Sehingga ia tidak mudah terbawa hanyut oleh arus dan pengaruh orang sekitar lingkungannya yang masih memperagakan hidup yang menyerahkan kedaulatan hidupnya kepada dunia.

Hidup orang percaya dengan standar Tuhan yang benar adalah ketika ia bersedia menyerahkan kedaulatan hidupnya kepada Tuhan Yesus secara penuh, memenuhi panggilan pemuridan yang bersedia melepaskan segala hak-hak kepentingan hidupnya secara pribadi untuk hidup bagi Tuhan dan Kerajaan-Nya.
Menempatkan dirinya untuk selalu ada didalam penghayatan dan sadar secara penuh bahwa hidupnya ada didalam kepemilikan Tuhan secara penuh, ada didalam kedaulatan pemerintahan kerajaan Tuhan Yesus yang menunjuknya untuk selalu hidup didalam perkenanan-Nya, menemukan dan dengan setia melakukan kehendak-Nya setiap saat didalam hidupnya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar