Senin, 13 Juni 2016
TUHAN SUDAH MEMBERI PERINGATAN MELALUI PERANTARA FIRMAN DAN ROH KUDUS
Lukas 16:27-31
27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
30 Jawab orang itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Dalam Lukas 16:19–31 dikisahkan mengenai orang kaya yang memohon kepada Abraham agar mengutus Lazarus ke rumah orang tuanya supaya memberi peringatan kepada saudara-saudaranya agar tidak masuk ke tempat celaka yang menyakitkan, di mana terdapat nyala api yang tidak pernah padam.
Abraham mengatakan bahwa jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.
Itu menunjukkan bahwa untuk masuk Kerajaan Surga, seseorang dituntut untuk bertindak dan memiliki niat yang kuat dan serius.
Menerima Yesus sebagai Tuhan berarti hidup bagi Tuhan dan melakukan tindakan nyata seperti yang diperintahkan-Nya.
Kesaksian Musa dan para nabi adalah kebenaran yang menyatakan bahwa ada Tuhan yang hidup yang memiliki rancangan.
Ia bukan Tuhan orang mati tetapi Allah orang hidup (Lukas 20:38).
Orang yang ingin hidup bersama dengan Tuhan harus mengikuti kesaksian Musa dan para nabi, artinya belajar hidup sesuai dengan kehendak Tuhan melalui Firman dan Roh Kudus yang menuntun kepada tindakan yang seirama dengan kebenaran Tuhan.
Inti dari kitab kesaksian Musa (Taurat) dan kitab para nabi adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hidup dan sesama seperti dirinya sendiri (Matius 22:37–40).
Yang perlu juga kita pahami dipembahasan ini Abraham menyebut orang kaya ini dengan sebutan sebagai "anak" (Lukas 16:25), ini berarti menunjuk orang kaya ini merupakan salah satu seorang yang tahu dan sudah mendengar mengenai hukum-hukum dan ketetapan Tuhan yang telah diberikan kepada Musa dan para nabi untuk dilakukan dengan setia.
Seharusnya ketika masih hidup, si orang kaya bisa bertobat dan mengerti bagaimana mengasihi sesama, sebab ada Firman Tuhan yang telah disampaikan lewat kesaksian Musa dan para nabi. Semestinyalah ia tahu bagaimana harus mengisi hidup ini.
Tetapi ia memilih jalannya sendiri untuk tidak mentaati Firman Tuhan.
Si orang kaya yang masuk neraka tidak menyalahkan siapapun; ini berarti ia menyadari kesalahannya.
Ketika ia sadar bahwa ia tidak lagi memiliki kesempatan untuk diampuni dan selamanya ia menjadi terhukum, tidak bisa keluar dari tempat yang penuh dengan penderitaan api kekal yang tidak pernah padam itu maka ia berpikir masih boleh mengajukan satu permintaan untuk memberi tahu kepada keluarga, sanak saudaranya untuk tidak berakhir sama seperti dirinya terhukum selamanya ditempat penderitaan tersebut, ia berharap dengan orang mati bangkit membuat saudara-saudaranya yang masih ada di dunia akan bertobat.
Tetapi Abraham menegaskan, untuk orang yang memang hatinya tidak mau bertobat, tetap tidak akan bertobat walau bertemu orang mati bangkit dari kubur.
Suatu hari nanti, banyak orang akan menyalahkan diri sendiri dan ada juga yang menyalahkan orang lain dan menyesal yang teramat dalam dan berkata, "Mengapa saya tidak pernah diperingatkan?”, Itu dikatakannya ketika ia mendapatkan dirinya berada di alam maut menyaksikan secara langsung berada didalam alam maut dan ia baru percaya dan menyesal yang teramat sangat, betapa mengerikannya terpisah dari hadirat Tuhan selamanya.
Sesungguhnya Firman Tuhan telah disampaikan dan dengan sangat tegas Tuhan Yesus berkata : Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman (Yohanes 12:48 ).
Kata menolak Tuhan Yesus disini berarti tidak mau menuruti hidup sesuai Firman yang telah diajarkan Tuhan Yesus, tidak hidup bagi Tuhan dan tidak melakukan kehendak-Nya.
2 Korintus 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Tuhan Yesus juga sudah mengutus Roh Kudus menuntun orang percaya kepada segala kebenaran-Nya.
Peran Roh Kudus juga meyakinkan dan menyadarkan seseorang akan dosanya agar seseorang dengan serius melakukan pertobatan yang sejati dihadapan Tuhan.
Roh Kudus akan membawa dan mengajar orang percaya kepada proses kehidupan berjalan seiring dengan kehendak Tuhan.
Ini berarti orang percaya juga harus berusaha untuk merubah karakter agar dapat berjalan seirama dengan Tuhan, mempelajari Firman Tuhan secara memadai dan memberi diri hidup dipimpin oleh Roh Allah (Roma 8:14).
Orang percaya yang harus menyesuaikan diri dengan Tuhan, bukan sebaliknya.
Jika orang percaya mau taat memberi diri dipimpin oleh Roh kudus secara menyeluruh maka Roh Kudus akan menuntunnya untuk menjadi sempurna segambar seperti Tuhan Yesus.
Jadi, orang percaya harus meresponi panggilan Tuhan melalui Roh Kudus untuk menempatkan dirinya dalam perjuangan dikembalikannya ke rancangan semula Tuhan yaitu menjadi serupa dan segambar dengan Tuhan Yesus (Roma 8:29).
Dalam hal ini sangatlah jelas bahwa Roh Kudus dianugerahkan kepada orang percaya agar proses keselamatan yang diterima orang percaya membentuknya menjadi pribadi yang memenuhi standar moral berkepribadian layaknya anak-anak kerajaan surga yaitu bermoral yang seirama dengan Tuhan Yesus sendiri.
Jika peringatan Tuhan melalui Firman Tuhan dan Roh Kudus diabaikan dan tidak diresponi dengan baik untuk sunguh sungguh melakukan bertobatan yang sejati dan melakukan kehendak-Nya, maka hidupnya akan berakhir seperti kisah orang kaya tersebut, terbuang selamanya dari hadirat Tuhan.
Kalau Firman Tuhan yang sedemikian keras dan tegas dinyatakan tidak membuat orang bertobat dan tidak berniat berjuang sungguh-sungguh untuk bisa masuk ke jalan sempit yang menuju Kerajaan Surga, maka pada waktu hari-Nya Tuhan Yesus akan berterus terang kepada mereka dan berkata : ”Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.
Kejahatan yang dimaksudkan di sini bukan sekedar perbuatan yang melanggar moral menurut pandangan manusia pada umumnya, tetapi “tidak melakukan kehendak Bapa” (Matius 7:21-23).
Harus kita perhatikan bahwa mereka yang dienyahkan adalah mereka yang tidak melakukan kehendak Allah Bapa. Apakah yang dimaksud dengan melakukan kehendak Bapa itu?
Melakukan kehendak Allah Bapa artinya segala sesuatu yang kita lakukan memuaskan atau menyenangkan hati Bapa, sesuai dengan selera dan rencana-Nya. Olehnya kita sangat perlu harus hidup sesuai seturut Fiman Tuhan dan hidup dalam kebenaran-Nya setiap waktu dalam pimpinan Roh Kudus.
Hendaknya kesibukan sepanjang umur hidup kita ini adalah hidup menuruti Firman-Nya artinya belajar hidup seturut dengan kehendak Tuhan Yesus dan meneruskan karya keselamatan yang Tuhan percayakan dengan setia, hidup dalam tuntunan Roh Kudus setiap saat dan selalu peduli dengan pekerjaan Tuhan dan menyesaikannya dengan sempurna.
Lukas 11:28 Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
Roma 8:13-14
13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar