Jumat, 06 Oktober 2017

BEBAS DARI ROH PERBUDAKAN


Roma 8:15-17
(15)Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
(16)Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
(17)Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Paulus berkata bahwa sebagai anak Allah, kita tidak menerima roh perbudakan lagi (ayat 15). Berarti penguasaan atau dominasi iblis terhadap kita sudah dihentikan. Kita telah bebas dari perbudakan jika kita terus hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan bertekun memberi respons terhadap anugerah Allah dalam Yesus Kristus, inilah cara hidup untuk bisa dibebaskan dari ikatan kuasa gelap.
Ketika seseorang meresponi Roh Kudus yang bekerja didalam dirinya supaya terus hidup melakukan kehendak Allah maka Allah turut bekerja dalam segala hal mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi-Nya tersebut, ia diberi kemampuan untuk belajar mengerti Firman Tuhan, mengerti akan kehendak Allah apa yang baik berkenan dan yang sempurna sehingga tidak lagi dikuasai oleh keinginan-keinginan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Hidupnya dikuasai oleh kehendak Tuhan atau pikiran Tuhan, serta oleh rencana Tuhan. Orang seperti ini disebut anak-anak Allah.

Sesungguhnya yang pantas memanggil Dia Bapa adalah mereka yang hidup sesuai dengan pimpinan Roh Kudus, hidup mengerti kehendak Tuhan. Tetapi ini bukan sesuatu yang sederhana atau mudah, sebab harus melalui suatu proses panjang bertekun hidup didalam firman-Nya. Jadi, kalau kita sekarang berani memanggil Dia Bapa berarti keadaan kita harus hidup dalam pimpinan Roh Kudus secara penuh, kita harus terus belajar dan bertumbuh untuk hidup dalam pimpinan Roh Allah.
Kehidupan Kristen yang sejati adalah ketika orang Kristen dipimpin oleh Roh Allah. Roh Kudus diberikan-Nya kepada orang percaya untuk mengasuh orang percaya supaya roh manusia menjadi kuat dan berkualitas.
Roh manusia (nishmath khayyim) yang pernah dihembuskan oleh Allah kepada manusia (Kejadian 2:7) itu kualitas original dari Tuhan yang luar biasa.
Kualitas murninya dapat dimunculkan kembali atau dibangkitkan. Bila ini terjadi kembali dalam kehidupan manusia sehingga manusia dibawah kuasa Roh Kudus, maka seseorang dapat melakukan kehendak Allah Bapa dan disebut sebagai anak-anak Allah.
Kalau manusia tidak dipimpin Roh Kudus, maka roh manusia tidak sanggup melakukan kehendak Allah, atau menjadi lemah sehingga jatuh kedalam roh perbudakan.

Roh memang penurut, tetapi daging lemah (Matius 26:41), maksudnya roh manusia memang berkehendak untuk taat melakukan kehendak Tuhan, tetapi tubuh manusia dengan keinginan dosanya akan intens dengan kuatnya melawan untuk menguasai kehidupan.
Roh manusia akan lemah untuk melakukan kehendak Tuhan ketika roh nya tidak diisi firman yang keluar dari mulut Allah secara ketat sehingga akibatnya tidak peka dengan pimpinan Roh Kudus. Untuk ini, supaya roh manusia dapat menjadi kuat dan terus dapat mendominasi seluruh gerak tubuh kita, maka kita harus hidup dalam pimpinan Roh Kudus dan terus mengonsumsi Firman Tuhan sebagai makanan rohaninya setiap hari secara memadai (Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah"). Jika tidak demikian maka sudah dipastikan manusia rohaninya menjadi kering sehingga pada akhir memadamkan roh.
Dengan demikian hakekat hidup orang percaya adalah bagaimana roh kita terus diisi dengan firman Allah yang keluar dari hati-Nya serta memberi hidup seturut dengan Roh Kudus yaitu Roh yang utus oleh Tuhan kita Yesus Kristus, sehingga roh kita bisa sehasrat dan seirama dengan kehendak dan rencana-Nya.

Amen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar