Sabtu, 14 Oktober 2017

TANDA HIDUP YANG DI KUASAI OLEH ROH KUDUS


1 Tesalonika 4:7-8
7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.

Mengejar kekudusan, kebenaran dan kesempurnaan cara hidup sebagai anak-anak Allah adalah ciri yang kuat seseorang sedang berjalan seiring dan dikuasai oleh Roh Kudus.
Ada satu kesalahan prinsip yang kerap disampaikan dari mimbar gereja, bahwa dalam menyerahkan kehendak kita sendiri untuk dikontrol Roh Kudus sepenuhnya, kita cukup menjadi pasif mutlak, sebab semua dikendalikan oleh Roh Kudus.
Tampaknya cukup “rohani”, tapi nyatanya Tuhan tidak bekerja dengan cara demikian. Tuhan sangat menghargai kehendak bebas yang telah dipercayakan-Nya kepada kita sejak penciptaan.
Iblis sangat ingin menguasai hidup kita melalui/menggunakan kebebasan kita memilih tanpa dikuasai oleh Roh Kudus. 
Penguasaan roh-roh jahat atas diri seseorang, biasanya akan dimulai dari tingkat yang paling kecil sehingga orang tidak sadar bahwa iblis sedang berusaha menguasai hidupnya sampai akhirnya seluruh kehidupan dikuasai olehnya. Seperti sarang laba-laba yang berkembang dari bentuk kecil, proses penguasaan Iblis meresap masuk terus ke dalam diri kita, jika kita tidak waspada dan tidak betul-betul menyerahkan diri kepada pemilikan Tuhan.

Kita harus mengerti benar apa yang dimaksud dengan penyerahan kepada Tuhan. Berserah kepada Tuhan bukan berarti menjadi pasif, tetapi sebaliknya menjadi aktif. Aktif mencari kehendak-Nya dan mengenal-Nya lebih dalam.
Untuk ini, mengerti isi Alkitab/Fiman Tuhan adalah hal yang mutlak. Sebab tidak akan mungkin bagi kita untuk mengerti kehendak-Nya, kalau kita tidak mengerti Kitab Suci.
Jarang sekali bahkan boleh dikatakan tidak ada orang yang tidak mengerti isi Alkitab, tetapi bisa mendengar suara Tuhan secara permanen atau terus-menerus. Jika ada yang demikian tentu ia adalah seorang pendusta. Tuhan tentu tidak akan mempercayakan pesan-Nya kepada orang yang tidak rindu menggali kebenaran Firman-Nya guna mengenal diri-Nya.
Perlu kita hayati dan mengkaji lebih mendalam apa yang disampaikan Hosea berkenaan dengan pengenalan akan Tuhan ini. Alkitab berkata bahwa umat-Nya binasa karena tidak mengenal Allah (Hosea 4:6). Dalam King James Version dikatakan “lack of knowledge” atau “kurang pengetahuan”, “kurang mengenal Tuhan”. Seseorang tidak akan peka mendengar suara Roh Kudus, jika ia tidak memahami isi Alkitab/Firman Tuhan secara memadai.

Roh Kudus tidak akan berbicara menggantikan Alkitab. Justru Roh Kudus mengingatkan atau memberitakan kepada masing-masing individu apa yang Tuhan katakan (Yohanes 14:26). Ia tidak akan sembrono dengan berbicara secara terus-menerus kepada orang yang tidak menghargai Alkitab/Firman Tuhan.
Justru di sini kita temukan, bahwa orang yang bisa dipercaya bahwa dirinya mendengar suara Tuhan adalah orang yang mengerti kebenaran Firman Tuhan yang tertulis didalam Alkitab.
Kalau seorang pembicara Firman tidak menyampaikan kebenaran Firman yang murni, bisa dipastikan suara Tuhan yang diakuinya sebagai murni dari Tuhan adalah kebohongan. Orang ini bisa disebut nabi palsu, yang tidak menggiring umat kepada kebenaran.
Biasanya isi Firman yang disampaikan nabi palsu adalah mengajarkan percaya Tuhan Yesus namun mentolerir umat boleh meminta apapun kepada Tuhan yang berkaitan dengan kesenangan pribadi yang berasal dari fasilitas dunia ini sebagai kebahagiaan hidupnya.
Contoh kecil, ketika seseorang melihat temannya memiliki gaya hidup yang senang mengoleksi barang-barang branded yang mahal dengan tanpa batas sebagai barang koleksi kesenangannya, hobinya dan kebahagiaannya, ia pun merasa boleh mempunyai keinginan/ambisi yang sama untuk memiliki kesenangan yang diumbar oleh temannya tsb, padahal Tuhan tentu tidak menghendaki orang percaya memiliki cara pandang hidup yang demikian.
Orang percaya tidak boleh serupa dengan orang dunia yang tidak mengenal Tuhan Yesus, orang dunia membolehkan segala sesuatu menjadi kesenangan dirinya sendiri tanpa perlu persetujuan atau bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu namun orang percaya memiliki sesuatu ketika ia diijinkan oleh Tuhan.
Inilah yang dimaksud oleh Paulus yang tertulis di Roma 12:2 "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna".
Inilah letak istimewanya orang percaya dimata Tuhan bahwa orang percaya isi hidupnya harus dibawa didalam ketaatan penuh kepada Tuhan dalam penguasaan oleh Tuhan melalui Roh Kudus untuk diarahkan hidupnya hanya demi kepentingan Tuhan dan bukan lagi ikutan ikutan seperti orang dunia yang tidak mengenal kebenaran dan boleh menikmati dunia dengan kehendak bebasnya yang diumbar sesuka hatinya.

Jadi bukti/tanda bahwa hidup kita sebagai orang yang hidup dikuasai oleh Roh Kudus adalah kita dengan aktifnya berusaha mengejar pengenalan akan Allah dengan hati yang haus dan lapar akan kebenaran-Nya, menggali dan terus berjuang untuk mengerti kehendak-Nya, memeliharanya dan mengenakan secara ketat dengan hati yang taat karena mengasihi Allah.
Respon orang percaya yang benar terhadap anugerah keselamatan yang diberikan oleh Tuhan adalah ketika ia selalu menyediakan seluruh hidupnya dikuasai penuh oleh pimpinan Allah melalui Roh Kudus.
Orang-orang seperti ini pasti dengan sungguh-sungguh memelihara Firman Tuhan didalam hati dan pikirannya, ia merasakan, menghayati dan memberikan penghormatan secara penuh kehadiran Tuhan melalui Roh Kudus setiap saat yang hadir untuk memimpinnya, hal ini akan membentuknya menjadi pribadi yang senantiasa menjaga kekudusan dan kemurnian sikap hati, ucapan dan perbuatannya setiap waktu dengan sikap takut dan gentar terhadap Tuhan dengan tanpa batas disepanjang waktu.
Pertanyaan yang harus kita jawab hari ini,
Sudahkah tanda ini ada didalam diri kita saat ini ?

Segala sesuatu yang kita lakukan harus selalu dalam kebersamaan dengan Tuhan melalui pimpinan Roh Kudus.
Dengan demikian kita baru layak disebut sebagai anak-anak Allah.

Roma 8:12-14
12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.
13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar