Minggu, 01 Oktober 2017

KEKRISTENAN BUKAN JALAN MUDAH


Galatia 6:12-14
12 Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus.
13 Sebab mereka yang menyunatkan dirinya pun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah.
14 Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
Dalam perikop ini terdapat peristiwa orang Kristen Yahudi sedang memaksa orang Kristen Galatia untuk disunat (Galatia 6:11-12). Mereka seolah-olah ingin menyatakan bahwa keselamatan di dalam Kristus baru lengkap bila orang Galatia telah disunat.
Ini kesalahan besar dan Paulus geram karenanya.
Paulus menegaskan dalam suratnya didalam Galatia 6:15 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
Rupanya sunat dijadikan tanda oleh orang-orang Kristen Yahudi untuk menghindar dari penganiayaan sebagai konsekuensi iman mereka. Orang-orang Kristen Yahudi memilih berpijak di atas doktrin yang keliru daripada dianiaya karena iman kepada Kristus.
Padahal Tuhan Yesus telah berfirman bahwa :
"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya" (Matius 10:38-39).
Desawa ini Kekristenan diajarkan sebagai jalan yang mudah, mereka percaya Yesus namun tidak mau mengalami penderitaan hidup karena salib Kristus.
Yesus yang diajarkan atau yang dikenalkan dewasa ini oleh banyak orang dimimbar gereja adalah Yesus yang hanya memberi jaminan doa seseorang segera terjawab, kalau sakit disembuhkan, jika mengalami persoalan berat segera mendapat jalan keluar, selalu dibela oleh Tuhan dengan menunjukkan kuasa pembelaan-Nya sehingga orang yang memusuhi orang Kristen pasti segera mendapat celaka, dan nanti kalau orang Kristen ini meninggal dunia, maka mati pasti masuk surga. Sesungguhnya ini bukan ajaran yang murni yang diajarkan oleh Tuhan Yesus dan para Rasul-Rasul-Nya. Ini adalah Kekristenan yang diajarkan sebagai jalan mudah tanpa bersedia memikul salib.

Sesungguhnya kekristenan yang diajarkan sebagai jalan mudah dapat mengakibatkan orang Kristen tidak sungguh-sungguh belajar kebenaran Tuhan. Mereka tidak bertumbuh menjadi manusia yang baru yang mencapai kesempurnaan karakter Kristus didalam dirinya. Hal ini dapat menimbukan kepuasan rohani yang membuat seseorang menjadi sombong, sebab merasa bahwa dirinya tidak perlu membenahi diri lagi. Orang Kristen yang merasa puas dengan hidup kerohaniannya pasti akan berhenti bertumbuh, berhenti bertumbuh berarti tidak mengerti kehendak Tuhan dan tidak peka dengan bahasa Tuhan, hidupnya pasti diarahkan memikirkan perkara-perkara dibumi, bagaimana memiliki rumah tambah besar, mobil tambah mewah, uang tambah banyak, bisnis tambah sukses demi bagaimana hidupnya dapat selalu terjamin dari fasilitas tersebut dan menjadi bahagia demi kepuasan diri serta menghindarkan diri sejauh mungkin dari kesulitan-kesulitan hidup.
Inilah orang-orang yang Tuhan Yesus maksudkan mempertahankan nyawanya demi kebahagiaan diri mereka sendiri.
Hidup mereka akan digerakkan oleh satu keinginan ke keinginan lain. Akhirnya mereka tidak mampu lagi membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Apa yang mereka pandang sebagai kebutuhan sebenarnya adalah citra diri atau pencitraan, prestis, harga diri dan keangkuhan hidup.
Dengan keberhasilan secara duniawi tersebut, mereka berpikir dapat memuliakan Tuhan Yesus dan menjadi saksi-Nya. Pada umumnya mereka tidak menyadari kesesatan ini. Inilah dahsyatnya pengajaran Injil yang lain yang menyesatkan orang Kristen.

Sesungguhnya Kekristenan adalah jalan salib, bahwa mengikut Tuhan Yesus harus berani menderita. Penderitaan tersebut dikarenakan pergumulan untuk menjadi sempurna atau serupa dengan Yesus. Selanjutnya hidup diarahkan dalam pengabdian kepada Tuhan sepenuhnya. Ini berarti menjadi pengikut Yesus harus hidup hanya bagi Tuhan saja. Kehidupannya hanya diisi untuk membela pekerjaan Tuhan tanpa batas. Orang percaya yang benar tidak hidup untuk dirinya sendiri (2 Korintus 5:15).
Tuhan Yesus sendiri menyatakan bahwa jalan menuju kehidupan adalah jalan yang sempit, sesak dan sedikit orang yang masuk melaluinya. Ini adalah jalan yang tidak disukai orang karena menyakitkan.
Tetapi sesungguhnya inilah jalan kebenaran dalam Tuhan Yesus Kristus, yaitu jalan sampai kepada Bapa. Oleh sebab itu kita harus menentang keras kalau ada yang mengajarkan bahwa mengikut Yesus adalah jalan yang mudah. Kepada jemaat Tuhan harus ditegaskan berulang-ulang bahwa mengikut Yesus yang sejati berarti jalan dalam pergumulan memikul salib yang tidak pernah usai sampai menutup mata.
Memikul salib artinya hidup dalam penyangkalan diri demi dapat melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya untuk menjadi serupa seperti Tuhan Yesus dan menularkan cara hidupnya kepada orang lain (Roma 8:29 ; 1 Yohanes 2:16).

Yesus yang sejati menekankan pengikut-Nya untuk memikul salib sebagai syarat mutlak yang harus dipenuhi tanpa membantah; artinya harus menerima dengan sukacita. Salib berarti satu-satunya tanda pengiringan yang benar terhadap Tuhan Yesus. Pengiringan itu adalah bagaimana kita meneladani gaya hidup-Nya, gaya hidup melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Tanpa ciri-ciri ini berarti seseorang bukan pengikut Yesus. Sekalipun dia seorang Kristen, namun ia adalah Kristen tanpa Yesus yang sejati.
Sebagaimana Yesus telah berhasil mencapai kesempurnaan, sehingga Ia dapat menjadi pokok keselamatan bagi orang yang taat kepada-Nya, maka setiap orang percaya juga harus menang seperti Dia menang (Wahyu 2:7 ; Wahyu 2:11 ; Wahyu 2:17 ; Wahyu 2:26 ; Wahyu 3:5 ; Wahyu 3:12 ; Wahyu 3:21).
Salib adalah tanda dari kehidupan orang percaya yang normal dan benar.
Kekristenan tanpa salib adalah Kekristenan yang palsu. Dengan demikian mutlak bagi setiap orang Kristen untuk memikul salib.
Dengan demikian apapun kegiatan hidup kita baik di keluarga, sekolah, kuliah, pekerjaan, bisnis dan dimanapun tempat kita berada, semua yang kita lakukan adalah sarana kita untuk dapat memberikan hidup kita untuk selalu memuliakan Tuhan, terus bertumbuh menjadi manusia yang baru yang efektif dipakai Tuhan untuk memikul beban orang lain, menjadi berkat bagi sesama dan memberitakan kebenaran melalui segala perbuatan hidup kita yang selalu mencerminkan tindakan kasih, ketulusan, kejujuran dan kesucian hidup yang serupa seperti Tuhan kita Yesus Kristus.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar