Selasa, 31 Oktober 2017
MERASA SUDAH DI KENAL TUHAN
Matius 7:21-23
21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Banyak orang Kristen sudah merasa dikenal Tuhan karena sudah rajin pergi ke gereja, memberi persembahan kolekte, perpuluhan, menjadi aktivis pelayan disuatu organisasi gereja bahkan menjadi seorang pendeta, ia merasa tindakan atau perilaku tersebut sudah mewakili penyembahannya kepada Tuhan, padahal melayani Tuhan berarti melayani pikiran dan perasaan-Nya setiap saat dan melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya.
Orang yang melayani perasaan Tuhan, hidupnya akan nampak menampilkan pribadi Tuhan Yesus dalam seluruh perilakunya.
Banyak orang Kristen dengan gagahnya merasa jika mati nanti akan diterima dikemah abadinya Tuhan, padahal di balik kematian ia harus memberi pertanggung jawaban kepada Tuhan Yesus yang menghakimi tanpa memandang muka (1 Petrus 1:17).
Betapa mengerikan kalau ternyata di hadapan Tuhan Yesus ia tidak dikenal, artinya tidak diakui sebagai pribadi yang menyukakan hati Tuhan.
Hal itu disebabkan karena sepanjang hidupnya tidak melayani perasaan Tuhan dengan benar, sehingga mengabaikan pimpinan Roh Kudus yang memiliki kehendak dan rencana yang harus dilaksanakan oleh setiap orang percaya. Sepanjang hidupnya dihabiskan hanya mencari kesukaan bagi dirinya sendiri.
Ia merasa berhak dengan cara hidup demikian. Ia tidak bersungguh-sungguh bergumul untuk bisa ”dinikmati oleh Tuhan”, hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Oleh sebab itu, diperingatkan, agar kita jangan sampai terjebak dalam keadaan seperti itu.
Kita harus mulai belajar seperti yang dilakukan oleh Paulus bahwa ia berusaha berkenan kepada Tuhan, sebab ia tahu bahwa setiap orang harus menghadap tahta pengadilan Allah yang maha tinggi yaitu tahta pengadilan Kristus (2 Korintus 5:9-10)
Kalau seorang sekaliber Paulus berusaha berkenan, betapa kita harus berbuat hal yang sama.
Setiap waktu pikiran kita harus terhubung dengan perasaan Tuhan yang memiliki kehendak untuk kita penuhi, sehingga perilaku kita selalu sesuai dan seirama dengan pikiran dan perasaan Tuhan, sesuai dengan selera Tuhan. Inilah cara melayani Tuhan secara benar.
Dengan memiliki sikap menghormati Tuhan seperti ini maka setiap saat kita dapat bersiap diri untuk bertemu Sang Pencipta kita yaitu jika waktunya telah tiba bagi kita untuk memberi pertanggung jawaban hidup.
Oleh sebab itu kita harus belajar takut terhadap Tuhan, takut karena menghormati dan mengasihi Tuhan dengan segenap hidup.
Bagaimana membangun sikap takut akan Tuhan secara benar didalam kehidupan kita sebagai orang percaya, paling tidak ada 4 hal :
Pertama : Kerinduan pengenalan akan Tuhan dan kebenaran firman-Nya secara memadai setiap hari.
Dengan mengenal pribadi Tuhan secara utuh, haus dan lapar mengenal pribadi-Nya, mencari wajah-Nya setiap waktu maka kita akan semakin mengerti panggilan hidup kita dan menjadi penyembah-penyembah yang benar dihadapan-Nya didalam segala hal.
Dan tentu hal ini akan membentuk kita menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa menghormati Allah dan keagungan-Nya dalam setiap tarikan nafas kita.
Kedua : Menjaga kekudusan diri dihadapan Allah.
Panggilan hidup kudus seperti Dia kudus adalah hal yang wajib dan keharusan didalam kehidupan kita sebagai orang percaya.
Kata "kudus" dalam teks Yunani adalah : HAGIOS yang berarti "dipisahkan oleh Allah dari yang lain"
Ini menunjuk orang percaya harus memiliki kualitas hidup yang berbeda dengan orang tidak mengenal Tuhan dengan benar.
Kualitas hidup yang dimaksud disini adalah adalah kualitas hidup yang memiliki kualitas moral warga kerajaan surga yang selalu bertindak sesuai dengan pikiran dan perasaan yang sama yang terdapat didalam Tuhan Yesus.
Ketiga : Pembelaan kepentingan dan pekerjaan Tuhan tanpa batas.
Kepentingan Tuhan adalah jiwa-jiwa diajarkan cara hidup didalam kebenaran Injil.
Orang-orang yang melayani kepentingan Tuhan hidupnya harus menjadi garam dunia yang menularkan perilaku hidup seperti Kristus kepada orang disekitarnya, membantu orang lain untuk menjadi peragaan hidup Tuhan Yesus dalam setiap denyut nadinya.
Sebagai orang percaya yang takut akan Tuhan, melayani Tuhan dalam segala hal dan melakukan apapun yang Tuhan kehendaki didalam hidup adalah kodrat hidup sebagai anak-anak Allah.
Baginya menggenapi rencana Allah atas hidupnya dan atas dunia ini adalah hal yang mendesak dan prioritas, dimana pembelaannya yang tanpa batas bekerja sebagai alat kemuliaan Tuhan untuk kepentingan-Nya membentuknya menjadi pribadi yang selalu menghormati Tuhan dalam segala hal dan tentu orang seperti ini akan menjadi anak-anak kebanggaan Tuhan yang akan mendapat bagian didalam kemuliaan kerajaan-Nya.
Keempat : Menghadirkan kerajaan Allah didalam seluruh kegiatan hidup ini.
Setiap orang yang takut akan Tuhan akan selalu menghadirkan Tuhan dalam seluruh bagian hidup mereka masing-masing.
Bagi para pengusaha, maka ia menghadirkan pemerintahan Allah dalam bidang usaha mereka.
Bagi para pejabat pemerintah, panggilannya untuk menghadirkan pemerintahan Allah yang nyata dalam kiprah mereka di pemerintahan.
Menghadirkan kerajaan Allah dalam seluruh kegiatan hidup ini adalah panggilan hidup bagi orang percaya dan hal ini memang yang dikehendaki oleh Tuhan (Matius 6:10).
Orang yang membangun sikap takut akan Tuhan setiap waktu maka ia akan menjadi orang-orang yang tidak mudah berbuat dosa atau berbuat hal-hal yang bisa menyakiti hati Tuhan, kelak ia akan tahan berdiri setiap saat dihadapan Tuhan kapanpun Tuhan memanggilnya kembali kerumah Bapa.
Tidak boleh ada sesuatu hal yang membuat kita kurang mengasihi dan menghormati Tuhan, yang hanya bagi-Nya kita harus hidup.
Ingatlah betapa mengerikan kalau ternyata di hadapan Tuhan Yesus seseorang tidak dikenal oleh-Nya, artinya tidak diakui sebagai pribadi yang menyukakan hati Tuhan, tidak mau sepenuhnya mengikuti Tuhan, mengabaikan perasaan-Nya, tidak sepenuhnya melaksanakan kehendak-Nya didalam hidup.
Jika Tuhan berkata " Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku" ini artinya sebagai pengikut-Nya, Tuhan Yesus mau kita menjadi pribadi-pribadi yang selalu mendengar suara Tuhan dari waktu ke waktu, mendengar Ia melalui Firman-Nya, berdialog dengan-Nya melalui doa dan persekutuan dengan Roh Kudus dan menghidupi Firman-Nya setiap hari didalam kehidupan.
Mari mulailah kita mengambil sikap yang benar dalam hidup ini dengan terus mencari perkenanan Tuhan setiap hari dengan tanpa batas, mengasihi dan menghormati Tuhan secara pantas, mengenakan sikap hidup yang dapat menyukakan hati-Nya, menjaga kekudusan hidup dan senantiasa hidup dibawah pimpinan kedaulatan-Nya.
Markus 12:30-31
30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar