Sabtu, 07 Oktober 2017

BERKAT ABADI DIBALIK MASALAH KEHIDUPAN


Yakobus 1:2-4
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Tuhan memanggil kita bukan untuk menyusahkan kita, juga bukan untuk menambahi beban dan menekan kita, tetapi Tuhan memanggil kita untuk memberkati kita. Berkat itu disebut sebagai kelegaan atau damai sejahtera. Dalam bahasa Inggris kata kelegaan ini adalah rest, yang artinya beristirahat atau berhenti dari kelelahan.
Inilah panggilan untuk menerima kelegaan dari Tuhan bagi orang percaya. Bersyukur kita memiliki Tuhan Yesus dalam hidup ini, Tuhan yang memberi perhentian.
Kelegaan dari Tuhan bisa kita peroleh dan kita nikmati kalau kita belajar sesuatu dari Tuhan. Jadi kita harus mengerti bahwa kelegaan yang Tuhan berikan kepada kita bukan secara otomatis dan bukan berasal dari kebahagiaan yang berasal dari dunia ini.
Kita juga harus memahami dengan benar mengenai kelegaan yang Tuhan maksudkan dan belajar untuk mendapat ketenangan atau kelegaan tersebut.
Inilah yang membedakan kuasa-kuasa kegelapan/setan dengan Tuhan.
Kalau seseorang datang kepada sumber kuasa-kuasa kegelapan atau setan untuk mendapat pertolongan, maka mereka bisa mendapat pertolongan, tetapi mereka harus menjual keselamatan mereka kepada setan.
Ini berarti bukan mendapat pertolongan, tetapi kecelakaan atau kebinasaan. Misalnya orang mau kaya mendadak, mendapat jodoh mendadak, naik pangkat mendadak, dan lain sebagainya. Bisa saja setan mengabulkan keinginan mereka, tetapi akibat dari pemberian setan tersebut, mereka harus menjual jiwanya ke neraka. Ini namanya bukan untung, tetapi buntung. Bukan berkat, tetapi laknat.

Dalam Matius 11:29 Tuhan Yesus berfirman: Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Apa arti perkataan Tuhan ini? Kuk adalah alat mengekang atau membelenggu lembu agar dapat dikendalikan. Ini sama dengan kayu yang dipasang di atas lembu untuk membajak sawah. Binatang sapi kalau tidak diberi kuk menjadi liar dan tidak bisa dikendalikan.
Tuhan memberi kuk supaya kita dapat dikendalikan. Kuk di sini bisa berarti dua hal, yaitu pertama masalah-masalah hidup, dan kedua Firman Tuhan.
Masalah-masalah hidup yang harus kita alami adalah demi kedewasaan kita. Kedewasaan rohani inilah yang membuat kita dapat menikmati kelegaan Tuhan atau damai sejahtera Tuhan. Melalui masalah-masalah hidup tersebut kita diajar untuk menikmati kelegaan atau ketenangan dari Tuhan. Mengapa masalah hidup menjadi kuk atau belenggu yang akhirnya mendatangkan kelegaan? Dalam kenyataan hidup ini banyak orang telah menjadi rusak, artinya sombong, kejam, mau menang sendiri, egois, suka bohong, dan lain sebagainya, tetapi ketika mendapat persoalan berat maka hal-hal negatif tersebut dapat ditekan atau bahkan bisa dihilangkan. Hal-hal ini, yaitu sombong, serakah, gampang tersinggung, kejam, mau menang sendiri, tidak mau mengalah, egois, dan lain sebagainya adalah hal-hal yang menjadi penyebab mengapa seseorang menjadi letih lesu dan berbeban berat.
Selama seseorang masih memiliki watak ini, maka hidupnya tidak akan tenang. Biar ia menjadi pejabat tinggi, orang kaya raya maupun orang yang paling terkenal, ia tidak akan dapat menikmati kelegaan Tuhan.
Melalui pengalaman hidup yang melibatkan pikiran, perasaan dan seluruh hidup kita, Tuhan mau menghilangkan hal-hal yang negatif dalam hidup kita atau watak-watak buruk tersebut. Sering Tuhan mengijinkan suatu peristiwa yang luar biasa terjadi dalam hidup kita. Peristiwa-peristiwa hidup yang dapat menggoncang pikiran, perasaan, dan seluruh hidup kita. Kalau tidak digoncang dengan goncangan yang kuat, kadang kurang mengubah kita atau tidak berdaya guna menghilangkan watak-watak buruk dalam hidup kita. Dalam hal ini kita dapat mengerti bahwa tekanan-tekanan hidup ternyata bisa menjadi berkat. Sebab dengan tekanan-tekanan hidup itu, watak buruk kita dapat dibuang supaya kita dapat mengenakan karakter kodrat Ilahi sebagai anak-anak Allah yang berjalan seiring dengan Tuhan dan kita dapat menikmati kelegaan Tuhan atau damai sejahtera-Nya yang tidak bisa diberikan oleh dunia ini.
Setiap masalah yang kita hadapi merupakan ujian iman supaya menghasilkan buah dalam ketekunan, dan pada akhirnya ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kita menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Melalui masalah kehidupan dan segala peristiwa yang kita jalani, pada akhirnya kita disadarkan bahwa kebahagiaan hidup tidak bisa kita temukan melalui kesenangan-kesenangan dan hiburan-hiburan hidup yang ditawarkan oleh dunia dengan segala fasilitasnya yang sebenarnya bersifat fana dan sementara, hanya Pribadi Tuhan Yesus-lah yang kita perlukan sebagai harta abadi, dan ketenangan dihidup kita, hanya Dia-lah yang kita perlukan sebagai kebahagiaan, kebutuhan hidup dan sukacita hidup kita satu-satunya sampai di kekekalan.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar