Rabu, 19 Juli 2017

MENDAHULUKAN KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARANNYA


Matius 6:31-34
31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Dalam konteks ayat ini Tuhan Yesus sedang berbicara mengenai kekhawatiran.
Tuhan mengajarkan agar orang percaya tidak boleh memiliki kekhawatiran negatif sehingga usaha memenuhi kebutuhan jasmani mengalahkan atau melampaui panggilan untuk mengumpulkan harta di surga, panggilan mempertajam pengertian mengenal kebenaran dan mengabdi kepada Tuhan (Matius 6:19-24).
Jika masalah hal makan dan minum lebih diutamakan, maka banyak orang mengabaikan panggilan yang penting yang memiliki dampak kekal tersebut sehingga mereka digolongkan sebagai orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal ini tidak boleh terjadi.
Berkenaan dengan hal ini kita perlu memeriksa Matius 6:32, di mana terdapat pernyataan yang harus dipahami dengan benar sebelum mengupas Matius 6:33.
Dalam Matius 6:32 Tuhan Yesus berkata: Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Apa yang dicari mereka? Kehidupan jasmani dan kelangsungannya yang sementara. Sedangkan orang percaya harus memfokuskan diri pada obyek lain, yaitu Kerajaan Surga yang kekal dimana Tuhan Yesus menghendaki di mana Ia ada kitapun berada bersama-sama dengan Dia.

Berkaitan tentang hal Kerajaan Allah, Paulus mengatakan bahwa " Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14:17).
Kerajaan Allah memiliki pengertian pemerintahan Allah hari ini melalui Roh Kudus, dan perwujudannya secara fisik nanti di langit baru dan bumi yang baru.
Kalau fokus hidup orang percaya pada kehidupan hari ini dan kelangsungannya, yaitu bagaimana menikmati dunia sama seperti orang pada umumnya menjadikan dunia ini sebagai fokus tujuan mencari kebahagiaan didalamnya, maka berarti mereka termasuk orang-orang yang akan digolongkan sebagai tidak mengenal Allah dan bukan anggota keluarga Kerajaan Allah.
Anggota keluarga Kerajaan Allah adalah orang-orang yang hatinya tidak tertaruh lagi kepada apa yang dunia katakan sebagai kebahagiaan dan keindahan hidup, tetapi berusaha hidup sesuai dengan pimpinan Roh Kudus dan fokus terhadap Kerajaan Tuhan Yesus yang akan datang dengan giat mengerahkan seluruh potensi hidup untuk kemuliaan Tuhan dan menyelamatkan jiwa-jiwa bagi kerajaan Tuhan Yesus.
Di sini letak perbedaan mencolok antara orang yang benar-benar disebut orang percaya dan yang tidak atau yang masih diwilayah abu-abu.
Dengan demikian mendahulukan Kerajaan Allah juga berarti bertekun hidup didalam kebenaran Allah, damai sejahtera dan sukacita oleh pimpinan Roh Kudus.
Ini berarti kita harus dalam kesadaran penuh mendahulukan kerajaaan Allah dengan hidup dipimpin oleh Roh Kudus.
Seseorang yang hidupnya dalam pimpinan Roh Kudus akan terlihat jelas dalam peragaan hidupnya yang dapat mematikan segala keinginan dagingnnya, seluruh keinginannya hanya mengingini apa yang Tuhan ingini dan tidak mengingini apa yang Tuhan tindak ingini.

Kata penting yang harus diperhatikan dalam Injil Matius 6:33 (Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu).
Carilah, kata ini dalam teks aslinya adalah "zeteite", dari akar kata "zeteo", yang berarti mencari, menyelidiki, memeriksa, mempertimbangkan, mencoba untuk mendapatkan, keinginan untuk memiliki, berjuang untuk sesuatu tujuan.
Kalau Tuhan berkata “carilah” artinya ada suatu perjuangan dengan keras untuk memperoleh sesuatu. Sesuatu itu adalah Kerajaan Allah dan kebenarannya.
Kebenaran dalam teks ini adalah dikaiosune (δικαιοσύνη) yang artinya adalah kebenaran yang bertalian dengan tingkah laku, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan (Matius 5:20).
Berkenaan dengan hal ini Tuhan Yesus memang menghendaki agar orang percaya hidup secara luar biasa dalam peragaan kelakuan dihidupnya.
Hidup sebagai anggota keluarga Kerajaan Allah adalah berkelakuan secara luar biasa hidup didalam kasih, kekudusan dan kebenaran Allah. Jadi kita harus berjuang untuk menghadirkan pemerintahan Allah dalam kehidupan pribadi. Dengan hal ini seseorang dipersiapkan menjadi warga Kerajaan Surga yang baik dengan kualitas kebaikan yang telah ditampilkan atau diperagakan oleh Tuhan Yesus selama hidup-Nya.

Orang-orang yang mendahulukan Kerajaan Allah adalah orang-orang yang jangkauan pandangnya menembus batas.
Seluruh talenta yang dimiliki, baik ia makan atau minum, bekerja, berbisnis, sekolah, kuliah, berumah tangga dan melakukan sesuatu yang lain semuanya ditujukan supaya ia semakin efektif menjadi alat kerajaan Allah dan kebenaran-Nya ditengah-tengah dunia yang fana ini.
Mereka melihat jauh kedepan dan memfokuskan hidupnya yaitu kepada kemuliaan dan kehidupan kekal yang akan diberikan Tuhan Yesus didalam kerajaan-Nya.
Seluruh tujuan hidup tidak lagi tertuju mencari kebahagiaan dan keindahan dibumi ini, tetapi hanya tertuju pada Tuhan dan kemuliaan kekal hidup bersama-sama dengan Tuhan Yesus di Kerajaan-Nya yang bertahan kekal sampai selama-lamanya.

Roma 14:17-18
17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar