Rabu, 12 Juli 2017

PENGHARAPAN YANG BENAR DAN MENYUCIKAN


1 Petrus 1:13-16
13 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Mengapa banyak orang yang menyebut dirinya Kristen tetapi tidak berniat untuk mencapai kesucian hidup di dalam Tuhan?
Mengapa sekalipun Tuhan mengatakan bahwa itu tidak mustahil, tetapi sulit sekali bagi manusia untuk berusaha apalagi benar-benar hidup kudus?
Firman Tuhan tegas berkata, “Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”.
Nasihat untuk memiliki kekudusan seperti kekudusan Allah sendiri diawali dengan nasihat agar orang percaya menaruh seluruh pengharapan atas kasih karunia yang akan dianugerahkan kepada orang percaya pada waktu kedatangan-Nya (ayat 13). Ini berarti tidak ada yang lebih kita nantikan dan kita harapkan daripada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Pada waktu itulah Tuhan akan mengaruniakan kemuliaan bersama dengan-Nya dalam Kerajaan Surga.

Rasul Yohanes juga menulis bahwa setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci (1 Yohanes 3:3 ), pengharapan disini tentu menunjuk pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali menjemput orang percaya yang taat kepada-Nya dan memberikan hidup kekal selama-lamanya didalam kerajaan-Nya.
Inilah ciri utama orang yang menantikan kedatangan Tuhan dimana ia menggelar kehidupannya seperti Kristus telah hidup didalam kesucian dan kebenaran.
Dengan demikian bila seseorang masih memiliki pengharapan yang lain dimana dunia dianggap masih dapat membahagiakan hidupnya tentu ia tidak akan sungguh-sungguh mempunyai pengharapan akan kedatangan Tuhan Yesus secara benar, ia tidak mungkin dapat sungguh-sungguh memiliki hasrat untuk hidup suci, sebab hidupnya akan disita untuk mencari kepuasan hidup yang berasal dari dunia untuk dapat membahagiakan dirinya.
Percuma nasihat diberikan kepada orang percaya untuk memiliki kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, kalau tidak menaruh pengharapan sepenuhnya menantikan akan kedatangan Tuhan di dalam hatinya.

Dunia hari ini telah membuat manusia dipenuhi oleh berbagai pengharapan, terutama pada kekayaan duniawi dan segala kesenangannya. Yang menjadi impian orang adalah uang banyak, rumah besar, mobil mewah, terhormat di mata orang lain, anak sukses dalam studi, jodoh yang sesuai dengan keinginannya dan lain sebagainya. Gairah untuk hidup dalam kesucian telah tersingkir oleh berbagai harapan dan cita-cita fana ini, hidupnya dihabiskan semata-mata untuk pencarian dan menikmati kesenangan hidup dunia hari ini sehingga tidak memperhatikan hal utama dimana perlombaan yang diwajibkan bagi orang percaya adalah dapat melakukan kehendak Bapa, menyelesaikan pekerjaan-Nya, dengan demikian mahkota kekal yang hendak kita kenakan di surga, harus kita menangkan sejak di bumi dengan taat melakukan kehendak Bapa, takut dan gentar mengerjakan keselamatan dan hidup didalam kesucian-Nya.
Jadi, jawaban dari pertanyaan mengapa banyak orang tidak berniat untuk hidup suci adalah karena mereka telah menaruh pengharapan yang salah.
Orang yang menaruh pengharapan kepada dunia tidak akan memiliki kerinduan yang ideal yang sungguh-sungguh untuk hidup suci sebab hatinya masih tertaruh didalam dunia ini untuk dapat membahagiakannya dan ia tidak sepenuhnya berminat menaruh seluruh pengharapan kebahagiaannya di Kerajaan Bapa di Surga.

Hanya orang yang menaruh sepenuhnya pengharapan kepada kedatangan Tuhan Yesus dan menantikan perwujudan kerajaan-Nya secara fisik dilangit baru dan bumi yang baru yang pasti dapat memiliki dan berkerinduan untuk hidup didalam kekudusan-Nya secara ideal sesuai dengan standar Tuhan yaitu seperti Kristus telah hidup.
Hari ini pertanyaan yang harus kita jawab adalah di manakah kita menaruh pengharapan kita hari ini?
Pengharapan yang benar dalam kehidupan orang percaya yang sejati adalah pengharapan atas kasih karunia dalam ketekunan menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang dimana ia terus melahirkan dirinya menjadi anak-anak Allah yang senantiasa berkerinduan untuk hidup didalam kesucian-Nya, menularkan cara hidup yang demikian kepada semua orang disekitarnya dan menjadi saksi-Nya dalam perbuatan yang menjadi berkat bagi sesama.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar