Jumat, 28 Juli 2017

MENJADI PENGIKUT TUHAN YESUS YANG SEJATI


Markus 8:34
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Sungguh memprihatinkan dan menyedihkan apabila seseorang merasa sudah mengikut dan percaya Tuhan Yesus, padahal sesungguhnya dimata Tuhan sebenarnya belum.
Ciri utama yang menandakan seseorang pengikut Tuhan Yesus yang sejati adalah
Setiap orang yang mau bersedia mengikut Tuhan dengan menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Tuhan dengan memberikan segenap hidupnya mengabdikan diri sepenuhnya untuk hidup bagi Tuhan dan kerajaan-Nya.

Jika kita boleh jujur isi percaya kita hari-hari ini belumlah memenuhi standar yang sesuai dengan keinginan Tuhan.
Sering kita temukan masih banyak di lingkungan kehidupan orang percaya karena dengan ia mengucapkan kalimat “Saya mengikut Engkau Yesus”, berarti ia sudah mengikut dan percaya Tuhan Yesus, bahkan seseorang yang rajin datang ke gereja beribadah setiap minggu sudah di cap dan layak dikatakan sebagai pengikut sejati Tuhan Yesus dan percaya kepada-Nya.
Bila seseorang yang bergereja kemudian di cap stempel berarti sudah layak dikatakan pengikut sejati dan sudah percaya kepada Tuhan Yesus, berarti tolak ukurnya semua orang yang ke gereja bisa masuk Surga? Apakah demikian adanya?
Tentu kita sepakat dan setuju, bahwa tidak semua orang ke gereja pasti masuk Surga.
Ini berarti bahwa tidak semua orang yang ke gereja adalah pengikut Tuhan Yesus yang sejati. Pertanyaannya, sudahkah kita termasuk menjadi pengikut Tuhan Yesus yang sejati?

Ini harus kita persoalkan dengan serius, agar jangan sampai saat bertemu dengan Tuhan, Ia berkata, “Aku tidak mengenal kamu!” (Matius 7:23; 25:12).
Untuk ini kita harus sungguh-sungguh serius memeriksa diri setiap hari bahkan setiap saat secara jujur dihadapan Tuhan. Status sebagai orang Kristen hendaknya tidak menipu diri kita dengan merasa sudah menjadi pengikut Kristus, padahal belum menjalankan isi percaya dengan sikap hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Mari kita renungkan bersama, jika sekarang Tuhan Yesus berdiri didepan kita untuk mempertanyakan seluruh isi kehidupan kita ini apakah kita sudah siap?, pantaskah sosok sikap hidup kita yang sekarang ini diterima sebagai pengikut-Nya yang sejati dan diterima turut masuk kedalam kerajaan-Nya? Seberapa jauh langkah hidup kita meneladani cara hidup-Nya dan seberapa giat kita sudah melakukan pembelaan dan peduli terhadap pekerjaan-Nya?
Kalau tokoh di zaman para Rasul dan jemaat Tuhan mula-mula berani membela dan tidak menyayangkan nyawanya dalam mempertahan iman yang murni dan mengamalkan isi percaya mereka kepada Tuhan Yesus, harusnya kita juga memiliki semangat yang sama seperti jemaat Tuhan mula-mula, membawa semangat keberanian dan kesetiaan yang sama untuk kita miliki didalam kehidupan pengiringan kita kepada Tuhan Yesus.

Jika sejatinya memang kita belum menjadi pengikut Tuhan Yesus yang sejati, marilah kita mengambil keputusan saat ini juga sebelum batas waktu masa kesabaran Tuhan habis.
Kita tidak akan tahu kapan masa kesabaran Tuhan akan habis, bisa saja berakhir hari ini, esok hari atau kapanpun bisa terjadi, artinya jika tiba-tiba mendadak disuruh menghadap Tuhan sekarang untuk memberi tanggung jawab isi kehidupan, ini berarti kita harus mempersiapkan diri setiap saat kapan saja Tuhan memanggil kita. Jika seseorang tidak mempersiapkan diri setiap hari membenahi kehidupanya untuk layak dihadapan Tuhan maka sudah dipastikan ia akan terpisah selamanya dengan hadirat Tuhan dan ini tentu hal yang paling mengerikan dan menjadi bencana abadi.
Olehnya Tuhan Yesus berkali-kali menasehati orang percaya untuk selalu berjaga-jaga setiap waktu.

Dalam hal mengikut Tuhan yang sejati yang dibutuhkan bukan ucapan, tetapi tindakan.
Gambaran hal ini sejajar dengan yang Tuhan Yesus katakan di dalam perumpaan tentang dua orang anak
Matius 21:28-31
28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.
29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.
30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.
31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Dengan demikian jelaslah sudah bahwa tindakan nyata akan membuktikan apakah kita benar-benar layak disebut pengikut Kristus yang sejati dan perlu menjadi cacatan di sini Tuhan Yesus sangat menghendaki setiap orang percaya memiliki irama hidup yang mendahulukan kerajaan Allah.

Hari-hari ini banyak orang Kristen merasa sudah menjadi pengikut Tuhan Yesus hanya dengan mengambil keputusan hanya dengan perkataan, tetapi tindakannya tidak membuktikan bahwa dirinya memang pengikut Yesus.
Abraham tidak akan disebut sebagai orang beriman, dan tidak akan disebut Sahabat Allah kalau ia hanya berkata, “Ya Allah, aku bersedia mengurbankan anakku”, tetapi tidak benar-benar naik ke bukit Moria untuk mempersembahkan anaknya, Ishak (Yakobus 2:20–24).
Kalau kita mengikut Tuhan Yesus dan mengaku sudah percaya kepadanya, maka isi percaya tersebut haruslah di buktikan dengan tindakan nyata dan kesetiaan kita untuk hidup bagi Tuhan dan kerajaan-Nya tanpa batas.
Orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus yang sejati dan berani percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan didalam hidupnya maka ia harus membuktikan untuk bisa bersedia memikul salib dan menyangkal dirinya setiap hari.
Memikul salib dan penyangkalan diri setiap hari berarti menjadi orang yang berani keluar dari cara hidup manusia pada umumnya supaya bisa mengenakan cara hidup yang baru. Cara hidup yang baru tersebut adalah cara hidup yang diperagakan oleh Tuhan Yesus. Dengan memperagakan apa yang menjadi isi teladan dari kehidupan Tuhan kita Yesus Kristus didalam hidup kita setiap waktu, maka kita baru layak disebut sebagai pengikut Tuhan Yesus yang sejati yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati.

Yohanes 14:21
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar