Roma 8:1-2
1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
Dalam Roma 8:1 tertulis: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Sebenarnya terjemahan ini kurang lengkap, sehingga bisa menimbulkan penafsiran yang salah atau berpotensi membangun asumsi yang salah.
Terjemahan aslinya dalam salah satu terjemahan bahasa Yunani berbunyi : ouden ara nun katakrima tois en kristo iesou, me kata sarka peripatousin, alla kata pneuma (Οὐδὲν ἄρα νῦν κατάκριμα τοῖς ἐν χριστῷ Ἰησοῦ, μὴ κατὰ σάρκα περιπατοῦσιν, ἀλλὰ κατὰ πνεῦμα).
Dalam teks bahasa Inggris versi King James diterjemahkan : There is therefore now no condemnation to them which are in Christ Jesus, who walk not after the flesh, but after the spirit.
Dalam teks aslinya bahasa Yunani di Roma 8:1 terdapat kalimat tambahan : me kata sarka peripatousin, alla kata pneuma (μὴ κατὰ σάρκα περιπατοῦσιν, ἀλλὰ κατὰ πνεῦμα) yang artinya "mereka yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut roh atau menuruti kehendak roh”.
Dalam bahasa Inggris versi King James tambahan itu tertulis: who walk not after the flesh, but after the spirit.
Terjemahan aslinya dalam salah satu terjemahan bahasa Yunani berbunyi : ouden ara nun katakrima tois en kristo iesou, me kata sarka peripatousin, alla kata pneuma (Οὐδὲν ἄρα νῦν κατάκριμα τοῖς ἐν χριστῷ Ἰησοῦ, μὴ κατὰ σάρκα περιπατοῦσιν, ἀλλὰ κατὰ πνεῦμα).
Dalam teks bahasa Inggris versi King James diterjemahkan : There is therefore now no condemnation to them which are in Christ Jesus, who walk not after the flesh, but after the spirit.
Dalam teks aslinya bahasa Yunani di Roma 8:1 terdapat kalimat tambahan : me kata sarka peripatousin, alla kata pneuma (μὴ κατὰ σάρκα περιπατοῦσιν, ἀλλὰ κατὰ πνεῦμα) yang artinya "mereka yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut roh atau menuruti kehendak roh”.
Dalam bahasa Inggris versi King James tambahan itu tertulis: who walk not after the flesh, but after the spirit.
Beberapa Alkitab bahasa Inggris menaruh atau menambahkan kalimat ini.
Dengan demikian Roma 8:1 seharusnya ditambahkan atau dilengkapi dengan kalimat : "who walk not after the flesh, but after the spirit" (mereka yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut roh atau menuruti kehendak roh).
Jadi lengkapnya, teks Roma 8:1 seharusnya berbunyi: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus, mereka yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut roh. Penambahan kalimat tersebut sebenarnya dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan kalimat “ada di dalam Kristus Yesus”.
Banyak orang Kristen yang mengartikan bahwa ada di dalam Kristus Yesus adalah menjadi orang Kristen. Ini sebuah kebodohan yang membinasakan. Tetapi faktanya demikian. Hal ini sangat membahayakan banyak orang Kristen.
Roma 8:1 dalam terjemahan Bahasa Indonesia hanya berbunyi: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Kalimat ini berpotensi bisa ditafsirkan tidak tepat. Orang bisa menafsirkan bahwa semua orang Kristen atau yang merasa sudah percaya Yesus sudah dibebaskan dari hukuman, walaupun mereka belum hidup menurut roh. Merasa sudah percaya di sini karena sudah mengakui status Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mengetahui sejarah-Nya. Menurut mereka, hal itu berarti sudah beriman kepada Tuhan Yesus secara benar. Iman atau percaya seperti itu menurut mereka sudah menyelamatkan. Ini merupakan kesalahan yang fatal.
Banyak orang Kristen yang mengartikan bahwa ada di dalam Kristus Yesus adalah menjadi orang Kristen. Ini sebuah kebodohan yang membinasakan. Tetapi faktanya demikian. Hal ini sangat membahayakan banyak orang Kristen.
Roma 8:1 dalam terjemahan Bahasa Indonesia hanya berbunyi: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Kalimat ini berpotensi bisa ditafsirkan tidak tepat. Orang bisa menafsirkan bahwa semua orang Kristen atau yang merasa sudah percaya Yesus sudah dibebaskan dari hukuman, walaupun mereka belum hidup menurut roh. Merasa sudah percaya di sini karena sudah mengakui status Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mengetahui sejarah-Nya. Menurut mereka, hal itu berarti sudah beriman kepada Tuhan Yesus secara benar. Iman atau percaya seperti itu menurut mereka sudah menyelamatkan. Ini merupakan kesalahan yang fatal.
Kesalahan memahami Roma 8:1 membuat orang Kristen tidak berjuang untuk mengalami proses hidup dalam pimpinan Roh Kudus supaya mencapai kehidupan hidup menurut roh. Sebagian besar orang-orang Kristen tersebut masih hidup di dalam daging. Mereka tidak belajar secara proporsional dari Tuhan Yesus sebagai murid-Nya. Mereka menjadi orang-orang Kristen yang tidak bertumbuh sama sekali. Tidak heran kalau kualitas hidup mereka tidak berbeda dengan orang-orang di luar gereja
Selanjutnya dalam Roma 8:2 tertulis: Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Dalam teks aslinya tertulis ho gar nomos tou pneumatos tes zoes en Kristo Iesou eleutherosen se apo tou nomou tes hamartias kai tou thanatou (ὁ γὰρ νόμος τοῦ πνεύματος τῆς ζωῆς ἐν Χριστῷ Ἰησοῦ ἠλευθέρωσέν σε ἀπὸ τοῦ νόμου τῆς ἁμαρτίας καὶ τοῦ θανάτου.)
Ada dua kalimat dalam ayat ini, pertama ho gar nomos tou pneumatos tes zoes en Kristo Iesou yang terjemahannya adalah “sebab hukum roh kehidupan dalam Yesus Kristus”.
Kalimat kedua adalah eleutherosen se apo tou nomou tes hamartias kai tou thanatou yang terjemahannya adalah “membebaskan kamu dari hukum dosa dan hukum maut”.
Kalau digabung, Roma 8:2 berbunyi : sebab hukum dari roh kehidupan dalam Kristus Yesus, membebaskan kamu dari hukum dosa dan hukum maut.
Jadi kalau Roma 8:1 digabung dengan Roma 8:2 ini mestinya berbunyi: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus, mereka yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut roh, sebab hukum roh kehidupan dalam Kristus Yesus, membebaskan kamu dari hukum dosa dan hukum maut.
Dalam terjemahan Bahasa Indonesia terjemahan baru Roma 8:1-2 tertulis: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebenarnya terjemahan dalam Bahasa Indonesia ini kurang tepat.
Kalau tidak digali dari teks aslinya, maka pengertian ayat 1 dan 2 dalam Alkitab Bahasa Indonesia terjemahan baru ini sukar dipahami, bahkan bisa meleset dari makna originalnya. Pembaca ayat tersebut berpotensi bisa meleset dari kebenaran yang harus dikenakan didalam hidupnya.
Kesalahan teks ini tidak bisa dipandang remeh sebab sangat mempengaruhi kualitas hidup Kekristenannya, bahkan bisa menyebabkan orang Kristen gagal memiliki keselamatan yang disediakan Tuhan di dalam anugerah-Nya.
Pada umumnya banyak orang Kristen merasa sudah memiliki keselamatan karena menjadi Kristen. Padahal mereka tidak mengerti maksud keselamatan yang benar.
Keselamatan adalah usaha Tuhan mengembalikan manusia ke rancangan Allah yang semula. Untuk menerima keselamatan seseorang harus memberi diri atau merespon penggarapan Allah tersebut. Tanpa respon yang memadai keselamatan tidak terwujud dalam kehidupan seseorang.
Dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Roma 8:2 tertulis: Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
Hal ini mengesankan bahwa ada “Roh” yang melepaskan seseorang dari hukum dosa dan maut. Roh yang memberi hidup di sini pada umumnya dipahami sebagai Roh Kudus. Apalagi di dalam Bahasa Indonesia kata “roh” menggunakan huruf besar di permulaan katanya. Sebenarnya kalimat “Roh yang memberi hidup” dalam Roma 8:2 terjemahan dari nomos tou pneumatos tes zoes en Kristo Iesou (νόμος τοῦ πνεύματος τῆς ζωῆς ἐν Χριστῷ Ἰησοῦ). Kalimat ini bisa berarti “hukum roh kehidupan di dalam Kristus Yesus”.
Dari kalimat ini dikemukakan adanya hukum roh kehidupan.
Karena kesalahan tersebut di atas, maka pada umumnya orang berpendirian bahwa Roh Kudus yang melepaskan seseorang dari hukum dosa dan maut secara sepihak.
Pelepasan tersebut mereka pahami sebagai sesuatu yang bersifat mistik, spektakuler atau seperti sebuah mukjizat.
Dengan demikian, mereka percaya bahwa di luar kesadaran manusia, Roh Kudus secara sepihak melepaskannya dari hukum dosa dan maut. Ini adalah konsep yang sangat keliru. Harus ditegaskan bahwa mereka yang tidak hidup dalam penghukuman adalah mereka yang hidupnya menurut roh.
Untuk hidup menurut roh seseorang harus dimerdekakan dari hukum dosa dan maut. Untuk dapat mengalami dimerdekakan dari hukum dosa dan maut seseorang harus menjalani proses hukum roh kehidupan.
Proses ini adalah perjuangan panjang orang percaya memperbaharui dan mengenakan pikiran Kristus dalam seluruh kelakuannya, peka untuk memahami bahasa Tuhan dan mentaati seluruh kehendaķ-Nya untuk dilakukan.
Jadi, kemerdekaan dari hukum dosa dan maut bukan karena tindakan Roh Kudus secara sepihak. Inilah proses yang disebut hukum roh kehidupan atau hidup menurut roh tersebut.
Roh Kudus menuntun seseorang untuk mengalami proses hukum roh kehidupan. Dalam proses tersebut seseorang dapat memperoleh roh (dalam arti hasrat atau gairah yang sama seperti gairah yang ada pada Roh Kudus) dan hidup menurut roh tersebut, sehingga dapat menggantikan hasrat atau gairah “kedagingan” dalam dirinya menjadi hasrat yang sama seperti kehendak Roh Kudus.
Dengan demikian dari kehidupan menurut daging berubah menjadi hidup menurut roh.
Hal ini berlangsung atau terjadi, jika seseorang memberi diri dengan sungguh-sungguh untuk hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan mentaati-Nya.
Ada dua kalimat dalam ayat ini, pertama ho gar nomos tou pneumatos tes zoes en Kristo Iesou yang terjemahannya adalah “sebab hukum roh kehidupan dalam Yesus Kristus”.
Kalimat kedua adalah eleutherosen se apo tou nomou tes hamartias kai tou thanatou yang terjemahannya adalah “membebaskan kamu dari hukum dosa dan hukum maut”.
Kalau digabung, Roma 8:2 berbunyi : sebab hukum dari roh kehidupan dalam Kristus Yesus, membebaskan kamu dari hukum dosa dan hukum maut.
Jadi kalau Roma 8:1 digabung dengan Roma 8:2 ini mestinya berbunyi: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus, mereka yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut roh, sebab hukum roh kehidupan dalam Kristus Yesus, membebaskan kamu dari hukum dosa dan hukum maut.
Dalam terjemahan Bahasa Indonesia terjemahan baru Roma 8:1-2 tertulis: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebenarnya terjemahan dalam Bahasa Indonesia ini kurang tepat.
Kalau tidak digali dari teks aslinya, maka pengertian ayat 1 dan 2 dalam Alkitab Bahasa Indonesia terjemahan baru ini sukar dipahami, bahkan bisa meleset dari makna originalnya. Pembaca ayat tersebut berpotensi bisa meleset dari kebenaran yang harus dikenakan didalam hidupnya.
Kesalahan teks ini tidak bisa dipandang remeh sebab sangat mempengaruhi kualitas hidup Kekristenannya, bahkan bisa menyebabkan orang Kristen gagal memiliki keselamatan yang disediakan Tuhan di dalam anugerah-Nya.
Pada umumnya banyak orang Kristen merasa sudah memiliki keselamatan karena menjadi Kristen. Padahal mereka tidak mengerti maksud keselamatan yang benar.
Keselamatan adalah usaha Tuhan mengembalikan manusia ke rancangan Allah yang semula. Untuk menerima keselamatan seseorang harus memberi diri atau merespon penggarapan Allah tersebut. Tanpa respon yang memadai keselamatan tidak terwujud dalam kehidupan seseorang.
Dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Roma 8:2 tertulis: Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
Hal ini mengesankan bahwa ada “Roh” yang melepaskan seseorang dari hukum dosa dan maut. Roh yang memberi hidup di sini pada umumnya dipahami sebagai Roh Kudus. Apalagi di dalam Bahasa Indonesia kata “roh” menggunakan huruf besar di permulaan katanya. Sebenarnya kalimat “Roh yang memberi hidup” dalam Roma 8:2 terjemahan dari nomos tou pneumatos tes zoes en Kristo Iesou (νόμος τοῦ πνεύματος τῆς ζωῆς ἐν Χριστῷ Ἰησοῦ). Kalimat ini bisa berarti “hukum roh kehidupan di dalam Kristus Yesus”.
Dari kalimat ini dikemukakan adanya hukum roh kehidupan.
Karena kesalahan tersebut di atas, maka pada umumnya orang berpendirian bahwa Roh Kudus yang melepaskan seseorang dari hukum dosa dan maut secara sepihak.
Pelepasan tersebut mereka pahami sebagai sesuatu yang bersifat mistik, spektakuler atau seperti sebuah mukjizat.
Dengan demikian, mereka percaya bahwa di luar kesadaran manusia, Roh Kudus secara sepihak melepaskannya dari hukum dosa dan maut. Ini adalah konsep yang sangat keliru. Harus ditegaskan bahwa mereka yang tidak hidup dalam penghukuman adalah mereka yang hidupnya menurut roh.
Untuk hidup menurut roh seseorang harus dimerdekakan dari hukum dosa dan maut. Untuk dapat mengalami dimerdekakan dari hukum dosa dan maut seseorang harus menjalani proses hukum roh kehidupan.
Proses ini adalah perjuangan panjang orang percaya memperbaharui dan mengenakan pikiran Kristus dalam seluruh kelakuannya, peka untuk memahami bahasa Tuhan dan mentaati seluruh kehendaķ-Nya untuk dilakukan.
Jadi, kemerdekaan dari hukum dosa dan maut bukan karena tindakan Roh Kudus secara sepihak. Inilah proses yang disebut hukum roh kehidupan atau hidup menurut roh tersebut.
Roh Kudus menuntun seseorang untuk mengalami proses hukum roh kehidupan. Dalam proses tersebut seseorang dapat memperoleh roh (dalam arti hasrat atau gairah yang sama seperti gairah yang ada pada Roh Kudus) dan hidup menurut roh tersebut, sehingga dapat menggantikan hasrat atau gairah “kedagingan” dalam dirinya menjadi hasrat yang sama seperti kehendak Roh Kudus.
Dengan demikian dari kehidupan menurut daging berubah menjadi hidup menurut roh.
Hal ini berlangsung atau terjadi, jika seseorang memberi diri dengan sungguh-sungguh untuk hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan mentaati-Nya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar