Rabu, 15 November 2017
HARUS DITUNAIKAN SEJAK DI BUMI
2 Korintus 13:11
Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!
Orang percaya yang benar, setiap hari senantiasa berusaha bagaimana hidup dalam perkenanan Tuhan dan terus mengusahakan diri menjadi sempurna dalam mengenakan atau memperagakan karakter Kristus dalam seluruh perilakunya. Pikiran dan perasaannya selalu disiagakan untuk memperkarakan apakah tindakan-tindakannya, baik yang dipikirkan, diucapkan, dan dilakukan benar-benar sesuai dengan kehendak Allah.
Dengan demikian tidak ada saat di mana dirinya ada di dalam keadaan tidak berkenan di hadapan Tuhan. Setiap kali merasa ada sesuatu yang salah dalam dirinya, ia selalu melakukan pemberesan segera di hadapan Tuhan, saat itu juga secara langsung.
Ini merupakan tugas yang harus ditunaikan di bumi sampai seseorang mencapai kesempurnaan atau keadaan berkenan di hadapan Tuhan.
Setiap orang percaya yang mengasihi Tuhan harus dengan ketat bersekutu dan berdialog dengan Tuhan secara pribadi dan terus mengadakan pemberesan karakter-karakter yang cacat yang belum dimatikan yang tidak berkenan dihadapan Tuhan.
Untuk setiap sikap hati dan gerak pikiran yang salah, setiap saat seseorang dapat secara langsung menyelesaikan atau melakukan pemberesan secara pribadi dengan Tuhan.
Dalam hal ini harus dilakukan secara pribadi dengan Tuhan, sebab tidak seorang pun yang dapat memahami keadaan batin seseorang. Dalam keadaan siaga atau berjaga-jaga seseorang dapat selalu menyadari apakah perilakunya sedang menyenangkan hati Allah atau sedang melukai hati-Nya, apakah dirinya sedang di tempat yang benar dan berkenan di hadapan Allah atau sedang dalam keadaan yang tidak berkenan.
Mengapa ada orang Kristen yang tidak yakin bahwa mereka bisa hidup suci sejak di bumi? Hal ini disebabkan karena mereka berpikir bahwa selama hidup di dunia seseorang tidak akan dapat mampu mencapai kesucian berhubung dengan kodrat dosa di dalam diri manusia. Menurut mereka, manusia yang berdosa dengan kodrat dosa adalah manusia yang penuh kelemahan dan kekurangan, telah terkunci dalam keadaan yang tidak bisa mencapai kesucian.
Sampai kapanpun manusia memiliki kecenderungan dosa semata-mata; dalam istilah Latin oleh seorang teolog diistilahkan non posse non peccare.
Dalam keberadaannya sebagai manusia yang telah memiliki kodrat dosa, menurut mereka tidak mungkin manusia bisa hidup dalam kesucian. Mereka lupa bahwa keselamatan dalam Yesus memungkinkan manusia mencapai kesucian yang dikehendaki oleh Tuhan.
Justru didalam Alkitab banyak sekali nasihat agar orang percaya yang telah menerima karya penebusan-Nya harus hidup kudus seperti Tuhan adalah Kudus.
Rasul Yohanes pun dalam suratnya juga menyatakan demikian : "Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci" (1 Yohanes 3:3).
Dalam Alkitab jelas sekali Tuhan memerintahkan setiap orang pilihan-Nya untuk hidup suci selama di dunia (1 Yohanes 3:3 ; 1 Petrus 2:15-16 ; 2 Petrus 3:11 ; Efesus 1:4).
Ketika Tuhan masih mengijinkan atau memberikan kesempatan kepada kita untuk hidup dibumi ini hingga sekarang ini itu berarti Tuhan dalam kesabaran-Nya masih menunggu supaya kita dapat menunaikan kehendak dan rencana-Nya yang menghendaki kita semakin sempurna mengenakan karakter sebagai anak-anak Allah yang hidupnya memiliki keserupaan seperti Kristus telah hidup, yang kemudian mengajarkannya kepada orang lain.
Inilah yang dimaksud Injil, kita sedang menggenapkan rencana Allah dengan menjadi mempelai-mempelai Kristus yang tak bercacat dan tak bernoda yang mempercepat kedatangan-Nya (2 Petrus 3:11-12).
Amin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar