Matius 10:28
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Kalau hati seorang anak Tuhan nyambung dengan hati Bapa atau memiliki persekutuan dengan Bapa secara permanen maka ciri yang paling kuat antara lain “kegentaran akan Tuhan”. Kegentaran akan Tuhan berangkat dari kedahsyatannya terhadap kekudusan Tuhan kita Yesus Kristus.
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Kegentaran akan kuasa Tuhan berdampak pada disetiap langkah seseorang selalu menjaga kesucian hidupnya dihadapan Tuhan dan dengan keyakinan yang sangat tinggi ia menyerahkan hidupnya dalam tangan kuasa Tuhan yang memberi kekuatan dalam menghadapi segala masalah dan tantangan hidup didunia ini.
Kegentaran terhadap kesucian-Nya akan membangkitkan atau membuahkan kesucian hidup yang tiada tara.
Kegentaran terhadap kesucian-Nya akan membangkitkan atau membuahkan kesucian hidup yang tiada tara.
Orang seperti ini tidak akan merasa nyaman sebelum mencapai kesucian hidup seperti yang dikehendaki oleh Tuhan.
Inilah yang mengobarkan perasaan haus dan lapar akan kebenaran yang sejati. Kesucian hidup seperti Bapa dimaksudkan agar orang percaya “mengambil bagian dalam kekudusan Allah” (Ibrani 12:10 ).
Mengapa kita harus mengalami kegentaran tersebut?
Sebab Tuhan menghendaki kita menjadi anak-anak-Nya yang memiliki kekudusan seperti Dia, agar kita beroleh bagian dalam persekutuan dengan Tuhan secara benar. Itulah sebabnya Tuhan berkata: Kuduslah kamu sebab Aku kudus (1Petrus 1:16-17).
Pada dasarnya kegentaran akan Tuhan sama dengan takut akan Tuhan dalam stadium tinggi.
Takut akan Tuhan dalam stadium tinggi ini akan memacu seseorang menghormati Tuhan secara pantas dan tidak akan berbuat sesesuatu yang melukai hati Tuhan.
Sebab Tuhan menghendaki kita menjadi anak-anak-Nya yang memiliki kekudusan seperti Dia, agar kita beroleh bagian dalam persekutuan dengan Tuhan secara benar. Itulah sebabnya Tuhan berkata: Kuduslah kamu sebab Aku kudus (1Petrus 1:16-17).
Pada dasarnya kegentaran akan Tuhan sama dengan takut akan Tuhan dalam stadium tinggi.
Takut akan Tuhan dalam stadium tinggi ini akan memacu seseorang menghormati Tuhan secara pantas dan tidak akan berbuat sesesuatu yang melukai hati Tuhan.
Masalahnya adalah adakah hari-hari ini kita memiliki kegentaran akan Tuhan secara benar ?.
Tanpa kegentaran akan Tuhan seseorang tidak mungkin mencapai kesucian hidup yang sesuai dengan kesucian standar yang Tuhan kehendaki.
Untuk bisa meraih kegentaran akan Tuhan ini seseorang harus mengenal Tuhan dengan benar, mengenal Injil-Nya secara lengkap untuk dikenakan dan mengalami kehadiran Tuhan secara nyata setiap hari, berjalan dengan-Nya dalam persekutuan yang tiada pernah berhenti.
Orang yang memiliki kegentaran akan Tuhan, disetiap apa yang ia pikirkan, yang ia katakan dan seluruh tindakannya ia selalu menghubungkan dengan pikiran dan perasaan Tuhan, yaitu apakah yang sedang dilakukannya tersebut Tuhan Yesus disenangkan atau malah terlukai?.
Orang yang memiliki kegentaran akan Tuhan selama hidup di dunia ini, kelak akan tahan berdiri di hadapan Tuhan Yesus dihari penghakiman terakhir.
Tetapi orang yang tidak memiliki kegentaran akan Tuhan akan mengalami ketakutan yang hebat ketika berhadapan dengan Tuhan pada saat seseorang sudah menutup mata atau pada saat Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya datang yang ke 2 kali.
Orang yang memiliki kegentaran akan Tuhan, disetiap apa yang ia pikirkan, yang ia katakan dan seluruh tindakannya ia selalu menghubungkan dengan pikiran dan perasaan Tuhan, yaitu apakah yang sedang dilakukannya tersebut Tuhan Yesus disenangkan atau malah terlukai?.
Orang yang memiliki kegentaran akan Tuhan selama hidup di dunia ini, kelak akan tahan berdiri di hadapan Tuhan Yesus dihari penghakiman terakhir.
Tetapi orang yang tidak memiliki kegentaran akan Tuhan akan mengalami ketakutan yang hebat ketika berhadapan dengan Tuhan pada saat seseorang sudah menutup mata atau pada saat Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya datang yang ke 2 kali.
“Tidak ada wilayah netral dimana kita boleh ada dalam keadaan yang membuat kita menjadi kurang menghormati dan tidak menghayati kehadiran Tuhan.”
Milikilah sikap kegentaran akan Tuhan setiap waktu.
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar