Selasa, 14 November 2017

SELALU BERSENTUHAN DENGAN TUHAN


Filipi 3:10
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

Buah dari kehidupan seseorang yang selalu bersentuhan dengan Tuhan dapat dirasakan ketika segala sesuatu yang ia lakukan selalu dalam kebersamaan dengan Tuhan dan ditujukan bagi kemuliaan Tuhan dan kerajaan-Nya.
Sebagai umat yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus, selayaknyalah kita untuk selalu bersentuhan dengan Tuhan guna mengenal Tuhan dengan benar dan mengerti akan kehendak-Nya untuk dilakukan.
Bersentuhan dengan Tuhan setiap waktu adalah momen waktu yang luar biasa, sangat berharga dan mahal.
Seorang yang selalu rindu bersentuhan dengan Tuhan untuk berdialog dengan-Nya akan merasakan “sentuhan” pribadi-Nya.
Dialog ini adalah perjumpaan dua pribadi.
Pribadi yang Agung Tuhan kita Yesus Kristus yang Maha Hadir harus dirasakan secara khusus dan istimewa dalam kehidupan kita secara pribadi.
Dialog tersebut akan membuat keterikatan dua pribadi. Sehingga suatu hari nanti kalau menutup mata ia menyadari bahwa dirinya tidak sendirian, ia tidak terlihat dan merasa canggung bertemu dan berdiri dihadapan Allah secara langsung sebab ia sudah mengenal sosok atau pribadi Allah yang semasa ia hidup ia selalu bergaul karib dengan-Nya.

Nyayian puji-pujian Daud yang tertuang didalam 1 Tawarikh 16:11 Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! menunjuk pribadi Daud yang selalu rindu bersentuhan dengan Tuhan yang membuat Tuhan mau bergaul karib dengan Daud.
Bersentuhan dengan Tuhan secara pribadi akan membangun pengenalan akan Allah. Hal ini sangat bersifat pribadi, subyektif dan tidak ada cara untuk dapat menjelaskan hal ini.
Seseorang harus mengalaminya sendiri. Pengalaman ini bisa dikatakan sebagai pengalaman yang adikodrati (di luar kodrat biasa), supranatural (melampaui yang natural atau biasa), melampaui akal pikiran biasa dan melampaui pengalaman yang sudah ada.
Seseorang yang benar-benar selalu merindukan bersentuhan dengan pribadi Tuhan setiap waktu, maka barulah disebut sebagai benar-bernar ia menemukan Tuhan didalam hidupnya.

Seseorang yang menemukan Tuhan dengan benar bisa kita lihat salah satunya seperti Rasul Paulus, hidupnya pasti akan berubah secara radikal dan luar biasa. Alkitab menggambarkan seperti seseorang yang menemukan harta yang terpendam dan mutiara yang sangat berharga. Ia rela kehilangan segala sesuatu demi harta kekayaan dan mutiara yang indah tersebut (Matius 13:44-45). Menemukan Tuhan seperti menemukan harta yang tak ternilai harganya.
Ciri dari orang yang telah menemukan Tuhan akan rela barter (meninggalkan cara hidup manusia lamanya) demi supaya dapat memperoleh Kristus secara penuh (Filipi 3:7-9).
Selanjutnya ia akan berusaha menanggulangi dosa dan kelemahan karakternya dengan sangat serius, mulai menjadi pribadi yang berdampak bagi keluarga, di pekerjaan, bisnis, dimasyarakat sekitarnya agar kemuliaan Kristus dapat dikenal melalui hidupnya yang memancarkan pesona karakter Kristus yang kuat.
Ia menjadi tidak duniawi, ia akan semakin giat dalam pekerjaan Tuhan baik di keluarga, di pekerjaan, bisnis dan pelayanan, pikirannya selalu tertuju terhadap perkara-perkara diatas dan bukan dibumi, artinya semua yang ia lakukan didalam seluruh aspek kehidupannya hanya semata-mata menjalankan kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya.
Ia akan berusaha melakukan kehendak dan rencana Tuhan dengan pengorbanan segenap hidup untuk Tuhan.
Hal inilah yang disebut sebagai haus dan lapar akan kebenaran.

Bersentuhan dengan Tuhan secara langsung setiap hari akan membentuk kita menjadi pribadi yang ingin berusaha tahu bagaimana penilaian Tuhan terhadap diri kita, apakah kita memuaskan Dia atau tidak.
Ini sangat penting untuk dilakukan sebab ketika Tuhan Yesus mengeluarkan kalimat bahwa “Aku tidak pernah mengenal kamu” sebenarnya berarti Tuhan tidak dapat menikmati hidupnya.
Kata "mengenal" dalam Matius 7:23 adalah GINOSKO artinya merasakan/menikmati.
Mengapa mereka tidak dapat dinikmati oleh Tuhan? Sebab mereka melakukan kehendaknya sendiri, dan bukan kehendak Bapa.
Dengan demikian kalimat “Aku tidak pernah mengenal kamu” artinya bahwa Tuhan tidak menikmati isi kegiatan kehidupan orang tersebut.
Orang tersebut tidak menyukakan hati Tuhan.

Untuk itu, usaha kita hari ini adalah mencari kehendak Tuhan dan melakukannya.
Olehnya untuk hal ini kita perlu selalu bersentuhan dengan Tuhan Yesus setiap saat sehingga setiap kegiatan diseluruh hidup kita bisa dinikmati dan menyenangkan hati-Nya dan kita semakin mengerti akan kehendak-Nya untuk kita lakukan dimanapun kaki kita akan melangkah.
Dengan demikian Kebutuhan hidup kita satu-satunya adalah selalu bersentuhan dengan Tuhan, mengerti kehendak Tuhan dan melakukannya".

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar