Jumat, 21 April 2017

KEBUTUHAN YANG KUAT AKAN TUHAN


Matius 6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.

Mengapa Tuhan Yesus tidak mengucapkan ini hanya dengan “Berikanlah kami makanan kami?” Mengapa harus ada “hari ini” dan “secukupnya”?
Tentu kata-kata ini memiliki kebenaran.
Tuhan membatasi kalimat ini dengan “hari ini” dan “secukupnya”.
Dalam terjemahan versi King James kalimat ini dituliskan “Give us this day our daily bread” yang artinya “Berikanlah kami pada hari ini roti harian kami.”
Perhatikan kata "hari ini" atau "this day". Mengapa bukan minggu ini, bulan ini, tahun ini atau bahkan seumur hidup kami?
Penggunaan kata hari ini dimaksudkan agar kita hidup dalam ketergantungan dengan Tuhan. Apabila manusia pertama tidak jatuh ke dalam dosa, maka itulah yang menjadi gaya hidup mereka; mereka akan hidup dalam ketergantungan dengan Tuhan dan tetap sama seperti itu. Sebab Adam dan Hawa tidak akan dapat terlepas dari Tuhan Semesta Alam, Bapa Sumber Segala Berkat. Di sini Allah menghendaki keintiman yang terus-menerus. Ketergantungan dan keterikatan dengan-Nya adalah agenda-Nya agar manusia intim dengan Tuhan sehingga bisa seturut dan satu selera dalam cara berpikir dan bertindak.

Didalam Keluaran 16:25-26 : Selanjutnya kata Musa: “Makanlah itu pada hari ini sebab hari ini adalah sabat untuk Tuhan, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang. Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu.” Tidaklah kebetulan bahwa ketergantungan ini juga sudah terlihat pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir.
Dalam ayat Keluaran 16:14-26 kita melihat bahwa ketika Tuhan memberikan manna di padang gurun, Ia menyuruh umat-Nya mengambil manna secukupnya untuk satu hati, kecuali hari Sabat.
Dengan memunggut manna setiap hari, Tuhan hendak mengajar bangsa Israel untuk menjalin hubungan dengan-Nya terus menerus.
Setiap hari bangsa Israel menengadah ke langit menyaksikan manna yang diturunkan Tuhan. Setiap hari mereka melihat tangan Tuhan yang Maha Pemurah menurunkan berkat. Tuhan menghendaki setiap hari kita datang kepada-Nya sebab Tuhan selalu menyediakan berkat-Nya yang baru bagi kita yaitu berkat Rohani yang lebih bernilai kekal sehingga kita memiliki kualitas hidup berkeadaan sebagai anak-anak Allah yang dapat menyelenggarakan hidup dalam pengabdian dan penyembahan yang benar kepada Allah Bapa kita Tuhan kita Yesus Kristus.

Dengan hidup dalam ketergantungan dan keintiman dengan Allah, manusia tidak hanya menerima pemeliharaan Tuhan secara jasmani, tetapi lebih dari itu, manusia juga menerima berkat rohani yang mendewasakan dan menyempurnakan, lewat seluruh peristiwa dihidup kita Tuhan mendewasakan kita dengan berbagai hal agar kita keluar seperti emas yang dimurnikan, dapat selalu mengambil bagian didalam kekudusan Allah dan peka terhadap kehendak-Nya untuk dilakukan.
Di balik kata "hari ini "tersebut, Allah menarik kita sebagai anak-anak-Nya untuk datang kepada-Nya secara berkesinambungan dan terus-menerus. Keterikatan persekutuan yang intim dengan Tuhan setiap waktu seperti inilah yang harus menghiasi hidup kita setiap hari.
Mari kita menjadikan kebutuhan akan Allah setiap hari sebagai irama hidup kita, sehingga tiada hari di mana kita tidak berhubungan dengan-Nya secara khusus.
Apabila hubungan itu terus berjalan baik, maka kita akan mafhum bahwa tujuan kita datang kepada Tuhan yang sesungguhnya bukanlah makanan, melainkan Tuhan sendiri yang menjadi tempat bergantung kita sepenuhnya, tempat kita mengikat diri dan mengabdi kepada-Nya selamanya.
Dengan menyadari bahwa Tuhan Yesus-lah tujuan kita, maka kita pun dapat berkata seperti Pemazmur berkata : Siapa gerangan ada padaku di surga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya (Mazmur 73:25-26).

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar