Rabu, 12 April 2017

MENGENAL KELAHIRAN BARU/CIPTAAN BARU SECARA BENAR


Efesus 4:21-24
21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Menjadi ciptaan yang baru atau hidup baru memiliki ukuran yang sangat tinggi.
Selama ini banyak orang sudah memahami pemahaman yang keliru mengenai hidup baru.
Tidak heran masih banyak kita temukan orang Kristen yang masih bisa salah dalam kelakuan di moral umum seperti masih sesekali terikat dengan kebiasaan merokok, minum minuman keras, berjudi, narkoba, mencuri, berdusta, berbicara kotor dll.
Adalah tidak mungkin didalam kerajaan Tuhan disurga nanti masih terdapat orang orang masih memelihara sikap hidup seperti tersebut.
Namun bukan perubahan moral umum saja yang dituntut pada perubahan manusia baru yang Tuhan kehendaki.
Dalam tingkatan manusia baru ini Tuhan juga menuntut perubahan sampai diseluruh wilayah hidup termasuk didalam sikap batiniah/sikap hati manusia yang tuntut harus berkenan dan sempurna yang bersedia melepaskan pengampunan bagi orang lain, terbebas dari kepahitan, iri hati, kesombongan, hawa nafsu duniawi, pikiran kotor/pikiran jahat, motivasi/niat yang salah yang tidak murni dalam melayani Tuhan dan lain sebagainya.

Menjadi ciptaan yang baru bukan hanya melakukan suatu kegiatan rohani, dari seorang non Kristen menjadi Kristen atau dari seorang tidak bergereja menjadi anggota gereja. Dari seorang yang tidak aktif dalam kegiatan gereja kini mulai aktif dalam kegiatan gereja.
Kegiatan rohani hanya memberi ciri orang beragama, sedangkan hidup baru dalam Tuhan sesuatu yang sangat berbeda. Dalam hal ini kita diingatkan agar tidak salah menilai diri sendiri. Jangan merasa ada dalam hubungan yang benar dengan Tuhan jika belum secara bertekun mengenal Tuhan dan rindu akan Firman kebenaran-Nya untuk dilakukan.

Orang yang benar-benar hidup baru dalam Tuhan akan menunjukkan kualitasnya, ketika menghadapi berbagai pengaruh dunia yang buruk.
Manusia yang baru didalam Tuhan akan mulai tercirikan dengan sikap hidup sebagai berikut :
1) Ia tidak akan terhanyut dan diperhamba dalam pola hidup makan minum, kawin dikawinkan yaitu hidup yang tidak terhanyut dengan apa yang sudah digelar oleh orang-orang dunia pada umumnya yang selalu ingin menikmati segala kesenangan hidup bagi diri sendiri yang disediakan oleh dunia untuk dimiliki, dinikmati sebagai kebahagiaan hidupnya.
2) Ia telah menghayati apa yang dikatakan Tuhan, "dimana ada hartamu di situ hatimu berada".
Penghayatan ini dibahasakan Paulus dengan istilah: Tidak memperhatikan yang kelihatan.
Yang kelihatan bersifat sementara (ngengat dan karat bisa merusak dan pencuri bisa mencuri serta membongkarnya).
Yang tidak kelihatan bersifat kekal.
Adalah suatu kemalangan kalau kita terbelenggu dengan apa yang kelihatan. Penghayatan ini membuat seseorang memiliki logika rohani, yaitu pola pikir yang berbasis atau berlandaskan kepada kehidupan yang akan datang.

Keistimewaan seorang Kristen sejati bukan pada hidup keberagamaannya. Juga bukan pada etika lahiriahnya (mengenai hal ini kita dapat jumpai orang-orang non Kristen yang juga nampak benar-benar baik).
Keistimewaan orang percaya terletak pada kenyataan bahwa mereka dilahirkan kembali oleh Tuhan melalui Roh kudus dan bersedia hidup didalam tuntunan Roh.
Orang yang masih memutuskan untuk tidak peduli terhadap kesucian diri yang masih berkutat hanya menghindari membuat kesalahan pada pelanggaran moral umum tanpa memperbaiki sikap batiniah yang masih bengkok maka hidup orang tersebut belumlah disebut orang yang sudah mengalami kelahiran menjadi ciptaan Tuhan yang baru.
Kegagalan kita yang tidak bersedia menyediakan diri untuk berjuang hidup sebagai manusia yang baru bisa berakibat fatal sebab kita tidak akan bisa masuk kedalam Kerajaan Allah, hal ini Yang Mulia Tuhan Yesus sendiri yang mengatakannya (Yohanes 3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah").
Olehnya keberadaan ini harus dihayati dengan sungguh-sungguh.
Kita akan gagal menjadi anak Tuhan yang berkenan kepada-Nya kalau tidak menyadari bahwa kita masih memiliki status dan keberadaan yang masih sama dengan anak-anak dunia.
Status kita adalah anak-anak Allah sekaligus memiliki keberadaan yang istimewa yaitu dilahirkan dari atas.
Setiap orang percaya harus menyadari siapa dirinya; bahwa kita ini memiliki status dan kondisi yang berbeda dengan mereka yang tidak terpilih.

Pertanyaan yang kita perlu persoalkan dan perlu kita jawab adalah: Apakah kita sungguh-sungguh telah hidup baru pada posisi keadaan kita yang sekarang ini? Apa ciri-ciri hidup baru dalam Tuhan Yesus Kristus?
Ciri-ciri hidup baru didalam Tuhan bisa dilihat dari Efesus 4:17-32.
Hendaknya kita jangan terlalu cepat merasa memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan, padahal hubungannya belum benar.
Seperti dalam Lukas 18:14, orang yang kelihatan beragama yang diwakili oleh orang Farisi, ternyata tidak dalam hubungan yang benar dimata Tuhan.
Inilah yang sebenarnya harus diingatkan atau dibuka dengan sejujur-jujurnya, yaitu keadaan kita yang sebenarnya dihadapan Tuhan.

Pastikan setiap kita jangan sampai nanti ternyata kita tidak dikenal oleh Tuhan, walaupun sekarang kita yakin bahwa kita pasti dikenal Tuhan.
Perhatikan perikop sebelumnya yaitu Lukas 18:1-14, perumpamaan ini mengenai janda dan hakim yang tidak takut Tuhan.
Di akhir perumpamaan ini, Tuhan Yesus menyebutkannya: “Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” Iman di sini adalah keadaan kehidupan anak Tuhan yang memenuhi standar sempurna segambar dengan Tuhan Yesus (Roma 8:29).
Jadi Tuhan menghendaki setiap orang percaya memenuhi standar kesempunaan seperti Kristus diseluruh wilayah hidupnya.
Hal ini mutlak harus dipenuhi oleh setiap orang percaya yang ingin hidup berkenan dihadapan Tuhan.
Untuk mengerti maksud perkataan Tuhan ini haruslah dilihat pasal sebelumnya.
Dalam Lukas 17, Tuhan Yesus menyinggung mengenai keadaan manusia pada akhir zaman yang sibuk dengan kepentingan duniawi.
Pada dasarnya keadaan manusia sekarang adalah tidak mengutamakan Tuhan dan kerajaan-Nya.
Hal ini disebabkan karena mereka telah memiliki kerajaannya sendiri.

Sebagai orang percaya pastikan kita tidak memiliki kerajaan diri sendiri, sebab Tuhan Yesus lah yang menjadi Raja dalam hidup kita satu-satunya, orang percaya yang telah dipilih-Nya hidupnya hanya diperuntukan untuk mengabdi kepada Tuhan Yesus dan kerajaan-Nya.
Jadi, pada prinsipnya, orang yang telah lahir baru hidupnya harus ada didalam Kristus.
2 Korintus 5:17 "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang".
Ciri orang yang hidupnya ada didalam Kristus adalah orang yang mengelar hidupnya sama seperti Tuhan Yesus telah hidup.
1 Yohanes 2:6 "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup".
Tentu orang tersebut adalah orang tidak mencintai kesenangan hidup yang disediakan oleh dunia ini sama sekali. Hidup sepenuhnya diarahkan hidup bagi Tuhan dan tinggal tetap didalam Firman dan hidup dibawah kedaulatan Kerajaan Tuhan Yesus (menyediakan diri hidup dipimpin oleh Tuhan dan bukan hidup suka-suka sendiri).
Tentu orang seperti ini kerinduannya adalah hidup yang selalu ada didalam tuntunan Roh Kudus yang mengarahkannya kepada penurutan terhadap kehendak Tuhan dan Kerajaan-Nya dan mempersiapkan diri memenuhi standar kesempurnaan Kristus didalam hidupnya agar layak menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar