Sabtu, 22 April 2017
NAIK KE TINGGKAT YANG LEBIH TINGGI
Matius 19:16-21
16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Bagaimana seseorang bisa mengenali, bahwa dirinya masih berkeadaan jauh dari standar kesucian atau kebenaran Tuhan?
Ia harus memiliki kesungguhan untuk mencapai standar hidup yang luar biasa. Ia tidak boleh merasa puas dengan kebaikan yang telah ia capai. Ia harus selalu bertanya kepada Tuhan : Apakah ada yang lebih baik dari apa yang sudah kucapai hari ini?, hal ini seperti pertanyaan orang muda yang kaya dalam Matius 19:20: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” Hanya orang yang haus dan lapar akan kebenaran yang akan dipuaskan (Matius 5:6).
Orang yang selalu ingin mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam kesucian Tuhan dan yang sungguh-sungguh berusaha yang akan memperoleh jawaban.
Seseorang tidak dapat dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi kalau ia sendiri tidak memiliki kepedulian, keinginan dan usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapainya (Lukas 13:23-24).
Banyak orang yang tidak memiliki kerinduan untuk mencapai tingkat kesucian atau kebenaran yang lebih tinggi disebabkan karena menganggap hal tersebut tidak terlalu penting. Bagi mereka segala kesenangan hidup yang ada didalam dunia ini lebih penting untuk dicapai dan lebih berarti untuk dikejar serta membahagiakan.
Tanpa disadari, mereka merendahkan nilai-nilai kesucian dan kebenaran Tuhan serta mencampakkannya seperti sampah.
Orang yang merendahkan nilai-nilai kesucian Tuhan adalah orang yang pada dasarnya tidak menghormati Tuhan secara pantas.
Keadaan ini membangun gambar diri yang sangat buruk, sebuah gambar diri yang fasik dan jauh dari yang dikehendaki dan dirancang oleh Allah.
Pada dasarnya mereka sedang menghina Tuhan. Tetapi mereka tidak merasa demikian, sebab mereka masih melakukan kegiatan gereja dan dihargai oleh sesamanya sebagai orang baik.
Inilah orang-orang yang tidak mendahulukan Kerajaan Surga, walaupun mereka adalah orang-orang yang aktif dalam kegiatan gereja. Kerinduan untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam kesucian harus berangkat dari diri sendiri.
Hal ini tidak bisa dipaksakan. Ini adalah pilihan. Bila seseorang menunda memilih hal ini, maka ia tidak akan memiliki kerinduan tersebut untuk selamanya. Ia menyia-nyiakan hidupnya.
Seseorang yang terus semakin peduli menjadi pribadi yang bertumbuh dalam kesucian Tuhan, maka semakin nyata bangunan gambar diri sesuai dengan kehendak dan rancangan Allah. Dalam hal ini sangat jelas bahwa terbangunnya gambar diri seseorang adalah terbangunnya kesucian yang berstandar Allah terperagakan dalam kehidupan seseorang. Orang seperti ini memiliki kepekaan terhadap kehendak Allah.
Ia bukan saja tahu apa yang baik menurut ukuran umum, tetapi ia juga mengerti apa yang baik menurut pikiran dan perasaan Allah.
Tentu saja hal ini akan membawa seseorang bisa berpikir, berucap dan bertindak selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.
Jika dipersoalkan sampai seberapa jauh kesucian hidup dapat dicapai? Jawabannya adalah “bisa tidak terbatas”.
Seandainya seseorang memiliki waktu umur hidupnya 1.000 tahun di bumi, maka waktu 1.000 tahun itu pun tidak cukup untuk menjangkau kesucian dan semua kebenaran Tuhan yang tersedia bagi manusia. Itulah sebabnya sangat mungkin perkembangan kesucian dan kebenaran Tuhan dalam hidup seseorang berlanjut terus nanti di langit baru dan bumi yang baru. Tetapi hal ini hanya dialami oleh orang-orang yang selama hidup di dunia peduli dan menghargai kesucian dan kebenaran Tuhan untuk dicapai didalam hidupnya.
1 Yohanes 3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar