Senin, 10 April 2017

MENANGKAP SERIUS PERINGATAN TUHAN


Matius 7:23
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Ada pernyataan Tuhan Yesus yang harus disoroti secara secara khusus, sebab perkataan itu sangat penting. Pada hari penghakiman nanti Tuhan akan berbicara kepada orang-orang yang merasa sudah memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan Yesus, “Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.

Pernyataan yang dimaksudkan di atas adalah “pada hari itulah Aku akan berterus terang”.

Perlu kita persoalkan, mengapa Tuhan baru berterus terang nanti, pada waktu mana tidak ada kesempatan lagi untuk memperbaiki diri? Betapa membahayakan dan mengerikan keadaan ini! Bila keadaan seorang Kristen tidak berkenan kepada-Nya, mengapa Tuhan tidak berterus terang sekarang ini, pada waktu mana masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri? Apakah Tuhan sekarang ini sengaja berdiam diri dan membiarkan orang Kristen dalam keadaan yang membahayakan? Jawaban terhadap pertanyaan ini tidak mudah. Tetapi Alkitab bisa menjawab.
Sama seperti kisah mengenai orang kaya dan Lazarus (Lukas 16:19-30), Orang kaya tersebut tidak menduga bahwa pada akhirnya ia ada di tempat yang sangat mengerikan. Apakah Tuhan tidak mengingatkan sebelumnya? Tentu sudah. Abraham mengatakan kepada orang kaya bahwa di dunia sudah ada tuntunan Firman Tuhan yang bisa menghindarkan orang kaya dari penderitaan abadi.

Jelas sekali orang kaya ini tahu bahwa ada tuntunan agar ia melakukan kebajikan, tetapi ia tidak melakukannya. Ia juga tidak memberi kesempatan dirinya diselamatkan oleh kehadiran Lazarus di teras rumahnya.
Lazarus dihadirkan dalam hidupnya agar ia bisa berbuat atau memberikan respon tindakan saling mengasihi sesama yang membuatnya dibenarkan oleh Tuhan sebagai tindakan kasih menyelamatkannya dari hukuman Allah.
Sekarang ia tidak lagi memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Ia telah menyia-nyiakan kesempatan yang sangat mahal tersebut.
Orang kaya ini tidak bertumbuh dalam kebenaran, sehingga ia tidak sanggup merasakan penderitaan orang lain.
Ia lebih membiasakan diri untuk memuaskan diri sendiri secara salah. Ia selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
Fragmen mengenai orang kaya dan Lazarus, analog dengan kisah penolakan Tuhan terhadap orang-orang yang merasa dirinya tidak dalam kondisi berbahaya.
Mereka menikmati pelayanan dan berbagai karunia Roh, tetapi ironisnya mereka tidak dapat dinikmati oleh Tuhan. Hal ini bisa terjadi atas hidup setiap orang Kristen sebagai anak-anak Tuhan dan para aktifis gereja, bahkan para pendeta, (lihat Injil Matius 7:22).
Untuk itu betapa kita harus waspada.

Kata “berterus terang” di Matius 7:23 dalam teks aslinya adalah homologeso yang memiliki pengertian mendeklarasikan atau memberi pernyataan resmi (declare), mengakui (confess), berbicara apa adanya atau berterus terang (say plainly).
Banyak orang hari ini merasa sangat dekat Tuhan, menjadi orang khusus-Nya dan lain sebagainya. Tetapi suatu hari nanti Tuhan akan mendeklarasikan siapa yang menjadi sahabat dekat-Nya dan yang bukan.
Hal ini harus menjadi perhatian kita dengan serius, apakah dalam pengumuman atau deklarasi Ilahi nanti, nama kita disebut termasuk orang-orang yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba?
Bolehkah kita mengintip isi buku itu?
Tentu bisa, dengan cara berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan dan melakukannya dengan benar. Sehingga keselamatan bukan lagi menjadi gambling atau spekulasi, tetapi sebuah kepastian.

Kita tidak perlu mencari bocoran apakah nama kita ada di sana, tetapi dengan berusaha melakukan kehendak Bapa kita Yesus Kristus, kita tahu bahwa nama kita tertulis di sana. Dalam hal ini kita tidak perlu memaksa Tuhan untuk berterus terang apakah Dia mengenal (menikmati) kita atau tidak, sebab kita dengan sendirinya akan tahu apakah sekarang ini selama kita tinggal di dunia ini kita memberikan seluruh hidup kita untuk bisa dinikmati oleh Tuhan atau tidak.
Hari ini Tuhan belum mendeklarasikan siapa umat yang terpilih dan yang tidak, Tuhan belum berterus terang. Mengapa? Sebab Tuhan menghendaki agar setiap orang percaya memeriksa diri secara benar. Tentu Tuhan menghendaki orang percaya mengenali dirinya dengan benar, seperti Tuhan mengenali diri kita.

Dalam hal ini seseorang harus berusaha untuk bisa mengerti apa yang dirasakan Tuhan mengenai dirinya. Untuk ini setiap hari harus ada perjumpaan dengan Tuhan. Perjumpaan-perjumpaan yang real melalui hidup kita masing-masing dengan Tuhan akan membuka suara Tuhan berbicara kepada kita dan kita dapat sungguh-sungguh mendengar suara-Nya.
Untuk ini jangan berhenti berdoa, terus terkoneksi setiap waktu dengan Tuhan sampai engkau mengerti dengan benar benar mendengar suara dan isi pesan kehendak-Nya atas hidupmu dan melakukannya sebagai bentuk mengabdianmu terhadap Tuhan sampai selama lamanya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar