1 Korintus 6:19-20
19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Firman Tuhan mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus.
Hal ini jelas mengindikasikan bahwa kita tidak berhak lagi menggunakan bait Roh Kudus ini untuk kepentingan apa pun selain untuk kepentingan Tuhan.
Kepentingan Tuhan adalah Tuhan dapat menampilkan diri-Nya di dunia dengan menggunakan tubuh kita ini.
Ini bukan sesuatu yang sederhana dan mudah.
Itulah sebabnya, bahkan nyaris tidak ada orang yang merelakan tubuhnya menjadi alat peraga Tuhan.
Orang rela percaya kepada Tuhan dalam pikiran atau nalarnya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, orang rela menyerahkan sepersepuluh penghasilannya untuk gereja, orang rela menjadi aktivis bahkan pendeta, tetapi untuk tidak memiliki tubuhnya demi diserahkan kepada Tuhan melayani segala keinginan, kepentingan dan rencana-Nya orang akan sangat berkeberatan.
Melepaskan pemilikan atas tubuhnya berarti kehilangan segala sesuatu (Lukas 14:33).
Tetapi hal ini tidak bisa atau tidak boleh dihindari, sebab faktanya memang tubuh kita telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar, bahwa tubuh kita sudah bukan milik kita sendiri.
Tuhan Yesus membeli tubuh kita agar Dia bisa menggunakan tubuh kita untuk menghadirkan diri-Nya di dunia kita hari ini. Hanya dengan cara demikian seseorang bisa menjadi saksi bagi Tuhan Yesus.
Kehidupan kita melalui gerak seluruh tubuh kita menjadi bukti bahwa memang dua ribu tahun yang lalu pernah hadir seorang pria bernama Yesus di Palestina yang mengaku sebagai Anak Allah Yang Maha Tinggi yang sebenarnya Dia adalah Allah itu sendiri yang rela mengosongkan diri-Nya dan disamakan dengan manusia (Yohanes 1:1 ; Filipi 2:6-8).
Dia datang untuk menyelamatkan manusia, yaitu mengembalikan manusia kepada rancangan semula.
Rancangan semula Allah telah diperagakan secara sempurna oleh diri-Nya ketika mengenakan tubuh daging.
Sekarang melalui hidup kita, yang juga diperagakan oleh tubuh kita ini, kita menampilkan kehidupan seorang yang telah dikembalikan ke rancangan semula.
Menjadi bait Roh Kudus artinya tubuh menjadi tempat atau alat dimana Roh Kudus memperagakan kehidupan Yesus yang pernah hadir dua ribu tahun yang lalu.
Tetapi hal ini tidak bisa terjadi kalau pemilik tubuh tidak bisa diajak bekerja sama.
Roh kudus tidak memaksa seseorang untuk diajak bekerja sama.
Kalau seseorang tidak rela tubuhnya dikuasai Roh Kudus untuk memperagakan kehidupan Tuhan Yesus, maka Roh Kudus tidak memaksanya sama sekali.
Ini berarti orang Kristen tersebut tidak pernah menyerahkan tubuhnya kepada pemilik-Nya, yaitu Tuhan Yesus yang telah membelinya.
Hal ini juga menunjukkan bahwa orang Kristen tersebut tidak bersedia ditebus oleh darah Tuhan Yesus.
Kalau seseorang tidak rela ditebus oleh darah Tuhan Yesus, berarti tubuhnya tidak menjadi milik Tuhan.
Ini berarti ia masih memiliki dirinya sendiri.
Dengan sikap ini ia memberontak terhadap Tuhan.
Tuhan Yesus berkata: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah" (Matius 22:21).
Sesuatu yang di atasnya ada gambar dan tulisan kaisar adalah dinar yang harus dikembalikan kepada kaisar, tetapi sesuatu yang di atasnya ada gambar dan tulisan Allah adalah manusia yang segenap hidupnya harus dikembalikan kepada Allah.
Kata "berikanlah" dari kata apodidomi (ἀποδίδωμι), yang artinya serahkanlah kembali.
Tuhan yang menciptakan manusia, Tuhan juga yang berhak mengambil kembali apa yang dimiliki-Nya. Sebagaimana seseorang yang tidak membayar pajak kepada kaisar berarti melawan kaisar, demikian pula dengan seseorang yang tidak mengembalikan tubuhnya kepada Tuhan, berarti menolak hidup dalam penurutan terhadap Tuhan.
Ini juga berarti melawan Tuhan.
Orang seperti ini belum menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan. Orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan atau majikan, pasti merelakan tubuhnya untuk dimiliki dan dikuasai oleh Tuhan demi melaksanakan seluruh kehendak-Nya.
Banyak orang Kristen merasa bahwa dirinya sudah menjadi anak tebusan Tuhan, tetapi sebenarnya belum.
Mereka masih hidup dalam agenda pribadi dengan segala kepentingan-kepentingan duniawi yang dimana untuk hal tersebut dilakukannya untuk mengokohkan kerajaannya sendiri.
Firman Tuhan mengatakan: Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Galatia 5:24). Menyalibkan daging artinya bersedia tidak lagi menggunakan tubuhnya untuk kesenangan sendiri, tetapi untuk kesenangan Tuhan.
Ini berarti mestinya tidak ada yang kita lakukan dengan tubuh ini diluar dari keinginan Tuhan mulai dari mata, telinga, mulut, tangan dan semua bagian tubuh kita yang lain serta seluruh panca inderanya.
Menjadikan Tuhan Yesus menjadi Tuhan pemilik tubuh dan seluruh kehidupan kita seharusnya bukan hanya dalam pengakuan mulut, tetapi peragaan hidup dalam dan melalui tubuh secara nyata setiap hari yang mau dituntun oleh Roh Allah dan selalu melangkah dan bertindak sesuai dengan pikiran dan perasaan Kristus.
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar