Selasa, 27 Juni 2017

MEMATIKAN MANUSIA LAMA


Roma 6:6-7
6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

Seseorang yang belum bersedia berjuang mematikan manusia lamanya belum terbebas dari dosa, sebab ia masih menjadi hamba dosa.
Orang-orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan artinya ia bersedia menyalibkan manusia lamanya dan tidak menghambakan dirinya kepada dosa dan kehidupan manusia lamanya.
Kekristenan yang murni adalah kekristenan yang terus bisa menumpas semua unsur manusia lamanya yang tidak sesuai atau yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dalam kehidupan orang percaya.
Penumpasan ini merupakan proses panjang, yang memerlukan ketekunan yang tinggi dan harus dilakukan dengan segenap hati guna mewarnai jiwanya diiisi oleh firman Tuhan.
Kalau Alkitab berbicara mengenai “kematian dari manusia lama” hal itu menunjuk kepada kesediaan untuk meninggalkan sama sekali cara berpikir, pola hidup dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Inilah penumpasan tersebut.
Seperti bangsa Israel diperintahkan untuk menumpas bangsa-bangsa di Kanaan demikian pula kita harus menumpas semua pola berpikir dan gaya hidup yang masih memuat unsur-unsur yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Toleransi yang dilakukan oleh bangsa Israel terhadap sebagian penduduk Kanaan menjadi penyebab pengaruh buruk masuk dalam kehidupan umat Tuhan. Oleh sebab itu orang percaya tidak boleh berhenti mengalami pembaharuan pikiran yang ubahkan oleh firman Tuhan seperti yang dinasehatkan oleh rasul Paulus sehingga tidak lagi menjadi serupa dengan dunia ini.

Pada akhirnya, target yang harus dicapai adalah “hidupku bukan aku lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam aku”.
Galatia 2:19-20
(19)"Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
(20)namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku".
Ini berarti jejak hidup manusia lama seseorang akan tertumpas habis, sehingga kehidupan Tuhan Yesus yang tampil.
Sampai taraf ini orang percaya pantas mendapat pernyataan Paulus; bahwa kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Orang Kristen yang mengalami proses ini dengan benar, akan semakin memiliki pesona yang luar biasa. Semua orang akan berkata bahwa orang tersebut berbeda sekali. Perbedaan ini menjadi kesaksian yang sangat kuat untuk membuktikan kebenaran Injil.

Filipi 2:5-7 "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia".
Seperti Tuhan Yesus yang walaupun Ia sendiri adalah Allah sang pemilik kerajaan sorga maupun bumi ini, ia rela mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia, dalam hal tersebut pula orang percaya juga harus menyediakan “bejana kosong” dan membuka diri untuk diisi oleh Tuhan Yesus. Kalau seseorang serius mengundang Tuhan Yesus masuk ke dalam bejana hatinya, maka ia harus berusaha keras untuk mengosongkan bejana hati dan mengisinya dengan kebenaran Firman Tuhan. Hal ini berarti mempersilahkan Tuhan Yesus memenuhi dirinya dengan pikiran dan perasaan Kristus sehingga semakin hari semakin mengerti akan kehendak-Nya yang menghendaki orang percaya memiliki kesediaan memikul salibnya setiap hari dan hidup mengikuti pimpinan Tuhan.
Lukas 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Memang proses sampai taraf “mati dari keinginan daging secara permanen” yaitu manusia lama tidak lagi muncul dalam hidup seseorang adalah proses yang panjang.
Tetapi kita harus memulainya sejak sekarang. Dari sebuah kesediaan yang tulus, menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari untuk hidup seturut dengan firman Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus kemudian menjadi langkah konkret untuk terus bertumbuh dalam kebenaran Tuhan.
Memantapkan kematian manusia lama ini seseorang harus rela meninggalkan segala bentuk keindahan dan kesenangan yang berasal dari dunia yang pernah dinikmati sebagai kesenangan jiwanya, hatinya mulai tidak tertancap kepada hal duniawi lagi melainkan tertancap di kerajaan sorga.
Kesediaan itu sama dengan melepaskan diri dari segala milik yang sama dengan terlepas dari segala ikatan belenggu perhambaan perberhalaan.
Kesediaan yang tulus melepaskan segala milik ini menunjukkan bahwa seseorang lebih mengasihi Tuhan dan lebih memberi nilai tinggi Tuhan sebagai tempat yang paling teratas.
Sejak itu seseorang akan digarap Tuhan untuk memasuk kedalam rencana-Nya.
Lukas 14:33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Orang percaya yang berani menumpas habis manusia lamanya akan menjadi orang-orang yang unggul luar biasa dimata Tuhan. Kalau murid-murid pertama di zaman gereja mula-mula sanggup melakukannya, mereka hidup untuk kepentingan Tuhan dengan hidup mau berbagi, peduli dan mengasihi kepada sesamanya, yang berani tidak terikat dengan belenggu mamon, mengapa kita tidak berani melakukan?
Seperti mereka bisa mematikan segala hawa nafsu dan segala keinginan duniawi yang artinya seperti Tuhan Yesus yang rela mengosongkan diri-Nya, kita juga harus mengosongkan diri untuk diisi oleh Tuhan dan dikuasai oleh Roh-Nya secara permanen, dengan demikian kita bisa memiliki kepribadian sebagai anak-anak kerajaan segambar seperti apa yang telah diteladankan oleh Tuhan Yesus.
Suatu hari bila kita berjumpa dengan Tuhan Yesus, Ia pasti akan mengenal kita sebagai anak-anak kerajaan yang melakukan kehendak Bapa sebab Ia menemukan sifat dan karakter-Nya ada di dalam diri kita yang bersedia mengikuti seluruh jejak-Nya, taat tanpa batas hidup seturut dengan kehendak-Nya.

Kolose 3:9-10
9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar