Sabtu, 17 Juni 2017

MENGASIHI TUHAN SECARA BENAR


1 Yohanes 2:15
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Mengasihi Tuhan berarti bersedia untuk tidak mengasihi dunia ini sebagai tempat mencari yang disebut sebagai kebahagiaan hidup.
Jika tidak demikian maka ia belum sama sekali mengasihi Tuhan dengan secara benar.
Bagi orang percaya kebahagiaan hidup adalah adanya kehadiran Roh Allah ditengah-tengah mereka yang menuntunnya kepada seluruh kebenaran-Nya, memberikan damai sejahtera dan sukacita surgawi.
Dalam Roma 8:28 Firman Tuhan jelas sekali mengatakan bahwa Allah bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia.
Jadi, kalau seseorang tidak mengasihi Tuhan, maka ia tidak akan mengalami realisasi dari Roma 8:28 tersebut.
Apa sebenarnya maksud mengasihi Tuhan di sini? Kita harus menemukan jawaban atas pertanyaan ini dengan benar.
Hal ini sangat berarti sekali dalam hidup Kekristenan kita.

Banyak orang merasa sudah mengasihi Tuhan, padahal sama sekali belum mengasihi Tuhan.
Mereka bisa menyanyikan lagu-lagu rohani yang memuat syair berkenaan dengan mengasihi Tuhan, tetapi dalam fakta kehidupan setiap hari keadaannya jauh dari apa yang dilantunkan dalam nyanyian. Pernyataan mengasihi Tuhan yang diucapkan pada dasarnya hanyalah fantasi yang tidak terealisir dalam kehidupan konkret. Orang-orang seperti ini sebenarnya bisa disebut sebagai orang-orang munafik. Tetapi mereka tidak menyadari keadaan mereka yang sebenarnya.
Mengasihi Tuhan artinya tidak menghargai dunia dengan segala keindahannya. Dunia memang indah dan semakin indah, tetapi kita harus sudah bisa memandang bahwa keindahan dunia ini semu, sebab tidak akan abadi atau tidak bernilai kekal dan tidak dapat membawa kita kepada persekutuan yang indah dengan Tuhan. Lagi pula keindahan dunia bisa menjadi umpan iblis bagi manusia untuk menggirng manusia kepada kebinasaan. Dalam hal ini cara orang percaya memandang keindahan dunia harus benar. Kalau seseorang memandang dunia dengan cara yang salah, pasti ia akan terbelenggu oleh keindahan dunia ini, sampai pada level tidak pernah dapat terlepas selamanya.
Inilah yang terus menerus diupayakan oleh kuasa kegelapan agar manusia menjadikan dirinya musuh Allah.

Orang yang mengasihi Tuhan adalah orang yang tidak berharap dunia dengan segala fasilitasnya dapat membahagiakan dirinya.
Hal ini harus menjadi prinsip penting yang tertanam di dalam hati. Adapun realisasinya masih membutuhkan waktu yang panjang belajar Firman Tuhan secara ketat, mulai belajar sungguh-sungguh menumpahkan cinta yang benar kepada Tuhan dengan bereaksi melepaskan segala kesenangan hidup kemudian dengan segenap hati mempersembahkan hidup untuk mengabdi kepada kehendak-Nya dan bukan lagi hidup bagi diri sendiri.
Seiring dengan perjalanan waktu di mana kita belajar kebenaran Firman Tuhan dan memahami semakin mendalam serta bertumbuh dalam pengenalan akan Allah, maka kita semakin mengerti bahwa keindahan Tuhan jauh melampaui segala keindahan dunia ini.
Dari pengalaman nyata kita mengalami Tuhan dan membuktikan keberadaan-Nya (eksis-Nya), maka harapan memperoleh kebahagiaan dari dunia ini juga semakin surut sebab kita akan semakin disadarkan bahwa kita bukan berasal dari dunia ini, dan bumi ini bukan rumah kita, kita semakin disadarkan bahwa keagungan Tuhan dan kerajaan-Nya lebih berharga dari apa yang ditawarkan oleh keindahan dunia ini.
Sampai diri kita pada saatnya bisa mencapai pengakuan seperti pengakuan Pemazmur : "yang kuingini Engkau saja".
Dalam prinsip hidup seperti ini kita dapat bertekad untuk rela tidak memiliki apa pun dan siapa pun, asal tetap memiliki Tuhan dan hidup dalam persekutuan yang indah dengan Tuhan.

Orang yang mengasihi Tuhan adalah orang yang merasa puas dengan segala sesuatu yang telah dimiliki. Hanya dengan cara demikian ia dapat berlabuh di dalam Tuhan dan tidak berhasrat sama sekali untuk menambah harta benda demi supaya ia memiliki banyak. Kalau pun seorang anak Tuhan bekerja menambah harta, semua itu hanya dimaksudkan untuk dapat digunakan bagi kepentingan pekerjaan Tuhan menjadi berkat bagi sesama dan menggenapkan rencana Tuhan atas penyelamatan jiwa-jiwa agar dapat dimuridkan menjadi murid Tuhan Yesus.
Mengasihi dunia ini sebagai tempat kebahagiaan hidup ini maka seseorang akan terus bergerak untuk memiliki apa yang belum dimilikinya sementara orang lain memilikinya, mereka akan terus berjuang untuk dapat memiliki lebih banyak dari yang sudah ada. Orang-orang seperti ini tidak akan dapat fokus kepada Tuhan. Tuhan hanya dijadikan sarana untuk dapat memperoleh apa yang diingini dari dunia ini bagi kepuasan tubuh mereka. Tuhan hanya dijadikan alat, bukan tujuan.

Lain halnya dengan orang yang mengasihi Tuhan, mereka adalah orang yang berhasrat kuat untuk dapat menyenangkan hati Tuhan dan berusaha untuk tidak melukai hati-Nya.
Mereka sekolah, kuliah, bekerja giat, berbisnis, berkeluarga semuanya demi supaya efektif agar dapat memberikan hidupnya, pengabdiannya kepada Tuhan dan kerajaan-Nya yang tidak lagi ditujukan bagi kepentingan pribadinya dan ambisinya untuk meraih kebahagiaan hidup dari dunia ini.
Walau dalam proses untuk dapat menyenangkan hati Tuhan sering terjadi di mana seseorang masih gagal juga, tetapi gairah untuk berubah dan bisa sungguh-sungguh menyenangkan hati Tuhan tidak pernah surut. Baginya menyenangkan hati Tuhan adalah segalanya, lebih dari menyenangkan diri sendiri atau menyenangkan manusia mana pun.
Tetapi faktanya, merealisir hal ini tidak mudah.
Dibutuhkan perjuangan berat.
Orang yang mengasihi Tuhan tidak akan mendua hati dan tidak akan pernah mengabdi kepada dua tuan, ia tidak akan berhenti berjuang untuk dapat benar-benar menyenangkan hati Tuhan.
Tuhan menandai orang-orang seperti ini dan memberikan anugerah pembentukan setiap saat demi kebaikannya dan menjadikan alat-Nya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang tersesat oleh semangat zaman yang semakin jahat.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar