Sabtu, 03 Juni 2017

MENYAMBUT KERAJAAN ALLAH SECARA BENAR


Markus 10:15  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

Seseorang yang tidak hidup dibawah pemerintahan Kerajaan Allah sejak dibumi ini, ia tidak akan diizinkan masuk kedalam Kerajaan Sorga.
Berkaitan dengan hal ini maka Tuhan Yesus menghendaki setiap orang percaya harus hidup didalam pemerintahan kerajaan Allah, menyambut Kerajaan Allah dengan respon yang terus mau berlatih memberi diri bertumbuh setiap hari untuk mengerti kehendak Allah apa yang baik, berkenan dan yang sempurna untuk dilakukan didalam hidupnya.
Sebelum naik ke Sorga Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya : "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi".
Hal ini menunjuk bahwa orang percaya harus berlatih memberi diri hidup didalam pemerintahan Tuhan Yesus sejak dibumi yaitu hidup dengan pola kehidupan yang berpadanan dengan Injil-Nya yang selalu melakukan kehendak Bapa dan mengajarkannya kepada orang banyak sampai ke ujung bumi.
Memang sudah seharusnya warna kehidupan orang percaya harus dibawa dan dilatih, menerapkan hidup didalam kendali pemerintahan Tuhan sejak masih ada di dunia ini sebelum memasuki realitas kekekalan hidup didalam kerajaan Tuhan Yesus Kristus di Sorga.
Dunia ini adalah bagian dari Kerajaan Tuhan Yesus (Matius 28:18).
Olehnya tidak ada daerah netral dimana seseorang boleh berbuat suka-suka sendiri.

Berkaitan dalam penerapan hidup dibawah kendali kerajaan Allah maka Tuhan Yesus mengajarkan "Doa Bapa kami".
Dalam Doa Bapa kami, Tuhan Yesus mengajarkan pola hidup orang percaya yang sesungguhnya dimana salah satu kalimat doa itu berbunyi: “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”.
Kalimat ini sangat kuat menunjuk bahwa orang percaya tidak boleh memiliki kerajaan diri sendiri dibumi ini.
Kalimat datanglah kerajaan-Mu menunjuk hidup orang percaya harus selalu menghadirkan kerajaan Bapa setiap saat didalam seluruh wilayah hidupnya dan hanya kehendak Bapa yang berdaulat penuh atas hidupnya.
Doa Bapa kami bukan hanya untuk diucapkan tetapi untuk dilakukan dan digelar didalam hidup kita.
Hal ini paralel dengan kesaksian Paulus bahwa baik sementara diam di dalam tubuh di bumi ini maupun di luarnya ia berusaha berkenan kepada-Nya (2 Korintus 5:9).
Berkenan artinya dalam segala hal yang dilakukan menyukakan hati Tuhan Yesus. Kalau hidup berkenan kepada Allah sungguh-sungguh menjadi tujuan satu-satunya dalam hidup ini maka seseorang menemukan pola kehidupan sebagai anak-anak Allah yang sesungguhnya dan yang di kehendaki oleh Allah.
Olehnya selama masih memiliki banyak keinginan atau tujuan dalam kehidupan yang ditujukan untuk kepentingan pribadi yang bergerak mencari kepuasan dunia maka sebenarnya ia belum ada dan belum hidup didalam pemerintahan Tuhan Yesus,  jika hal ini terjadi pembiaran maka ujung kehidupannya adalah api kekal sebab sejak dibumi ia lebih tertarik hidup didalam pemerintahan kuasa kegelapan, sebab ciri hidup seseorang hidup didalam pemerintahan iblis adalah hidup suka-suka sendiri.
Inilah yang diupayakan oleh iblis agar manusia menghargai segala sesuatu lebih dari Tuhan dan menikmatinya sampai terlena hingga kepada tahap tidak merasa memerlukan Tuhan.

Sebelum seseorang masuk ke dalam pemerintahan Allah di langit baru dan bumi baru nanti, di bumi sejak sekarang ini kita harus sudah belajar menciptakan kehidupan yang hanya menyukakan hati Bapa kita dan Allah kita Tuhan Yesus Kristus.
Dengan selalu memberi diri berusaha untuk hidup tanpa melukai hati Bapa tetapi menyukakan hati-Nya, bertekun mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar, seseorang sudah bisa membangun keyakinan apakah dirinya layak masuk Kerajaan Sorga atau tidak.
Hal masuk Kerajaan Sorga atau terbuang ke dalam neraka kekal bukanlah hal yang boleh spekulatif atau untung-untungan. Realitas kekekalan adalah hal yang sangat dahsyat sekaligus menggetarkan, jadi hal ini harus menjadi suatu kepastian dimanakah kita mau membawa diri kita didalam kekekalan nanti.
Untuk membangun kepastian hidup bersama-sama dengan Tuhan Yesus didalam kerajaan-Nya, seseorang harus berjuang untuk bisa menemukan apakah dirinya sudah berkenan kepada Bapa dengan melakukan kehendak Bapa atau belum sejak dibumi ini.
Perjuangan ini harus dipandang lebih penting dari segala hal.
Inilah yang dimaksud dengan mendahulukan Kerajaan Sorga.

Matius 7:21-23 menyatakan bahwa pada hari itu Tuhan Yesus akan berterus terang kepada orang-orang yang ditolak-Nya: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.
Pertanyaannya apakah Tuhan sengaja menjebak orang-orang tertentu yang akan ditolak-Nya dengan tidak memberi tahu jauh-jauh hari bahwa mereka tidak berkenan kepada-Nya? Tentu tidak.
Tuhan pasti selalu berbicara melalui Injil dan Roh Kudus yang telah dimeteraikan didalam diri orang percaya dan memberi teguran melalui peristiwa dihidupnya serta peringatan agar orang percaya tidak hidup dalam keadaan tidak melakukan kehendak Bapa.
Tetapi biasanya orang sibuk dengan segala keinginannya sendiri sehingga mereka tidak sungguh-sungguh berusaha mengerti dan mencari kehendak Tuhan dan melakukannya secara bertekun.
Inilah yang terjadi dalam kehidupan banyak orang Kristen hari ini.
Melakukan kehendak Bapa harus dilakukan setiap hari secara bertekun dan ini bukan pekerjaan atau kegiatan sambilan.
Banyak orang Kristen merasa sudah melakukan kehendak Bapa dengan mulai rajin pergi ke gereja dan tidak lagi melanggar kesalahan yang bertentangan dengan moral umum, padahal kehendak Bapa tidak cukup diwakili dengan melakukan kegiatan tersebut.
Kehendak Bapa harus ditemukan setiap hari untuk dilakukan. Oleh karena itu setiap individu harus bergumul secara pribadi, terus menaikkan permohonan kepada Tuhan Yesus agar bisa menemukan kehendak-Nya untuk dilakukan secara bertekun.

Orang yang merasa yakin akan pasti masuk sorga tanpa serius bergumul menemukan kehendak Bapa setiap hari untuk dilakukan adalah keyakinan yang tidak memiliki dasar, menipu dan menyesatkan dirinya sendiri.
Keyakinan harus dibangun di atas fakta kehidupan setiap hari yang sungguh-sungguh telah melakukan kehendak Bapa, yaitu membawa seluruh kehidupannya masuk ke dalam pemerintahan kedaulatan Allah secara penuh.
Tidak ada daerah atau tempat netral yang membuat seseorang bisa berbuat hidup suka-suka sendiri, semua yang dilakukannya harus dalam pimpinan Roh Allah (Roma 8:14).
Dengan demikian kita sudah menarik atmosfir Kerajaan Sorga hadir dalam kehidupan kita setiap hari di bumi ini.
Kehidupan yang tidak menyukakan hati Tuhan Yesus adalah kehidupan yang tidak menghadirkan Kerajaan Allah tetapi kerajaan iblis yang ditandai hidup suka-suka sendiri dan memiliki kerajaan kecil didalam dirinya. Sebaliknya, kalau seseorang selalu menyukakan hati Tuhan Yesus maka Kerajaan Allah hadir dalam hidupnya.
Kehidupan seperti ini akan berlanjut sampai di langit baru dan bumi yang baru nanti.
Dalam hal ini akan nampak sangat jelas mulai sekarang di bumi hari ini apakah seseorang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga atau tidak.
Seharusnya setiap kita juga memiliki kesadaran dengan kuat apakah kita sudah layak masuk Kerajaan Sorga atau belum melalui apakah setiap saat kita hidup didalam pemerintahan Tuhan atau tidak?.
Seseorang yang hidup didalam pemerintahan kerajaan Tuhan Yesus pasti selalu ditandai dengan ciri kesediaan seseorang untuk selalu ada didalam perjuangan menemukan kehendak Bapa setiap hari untuk dilakukan secara bertekun demi dapat menyenangkan dan memuaskan hati Tuhan dan memuliakan-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar