Rabu, 07 Juni 2017

PERJALANAN MENUJU KEKEKALAN



Galatia 6:8  Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Kita harus menganggap dan menjadikan perjalanan hidup hari ini bagian dari perjalanan kekal kita.
Kita harus menganggap bahwa kita sudah memulainya dan sedang menjalaninya, karena memang demikianlah kenyataannya.
Jangan berpikir bahwa perjalanan kekal baru dimulai ketika seseorang sudah mati. Orang yang berpikiran demikian pasti tidak mempersiapkan diri untuk hidup di kekekalan tersebut.
Akibatnya fatal: mereka bisa binasa, terhilang untuk selamanya.
Betapa mengerikan, jika seseorang masih mengumbar cara hidup yang sembarangan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Alkitab berkata : "sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu".
Perjalanan menuju kekekalan tidak boleh lagi diisi dengan mengumbar cara hidup yang suka-suka sendiri, semua bentuk karakter manusia lama kita yang tidak lain cara hidup yang berisi dengan kepentingan pribadi dan kesenangan diri sendiri yang penuh dengan keinginan daging harus ditanggalkan dan dirobohkan secara total. Sehingga irama hidup dengan melakukan kehendak Tuhan dan tunduk untuk hidup didalam pimpinan Roh-Nya (Roma 8:14) bisa terselenggara dengan baik.
Olehnya kita harus peka terhadap suara Tuhan melalui Firman Tuhan dan Roh Kudus, melalui persekutuan khusus dengan Tuhan secara pribadi dan peka terhadap penggarapan/didikan Tuhan melalui setiap peristiwa dihidup kita.

Perjalanan kekal harus dimulai sekarang dibumi ini. Kita harus sadar bahwa manusia adalah makhluk kekal.
Artinya roh dan jiwanya adalah komponen abadi yang tidak bisa lenyap setelah kematian pertama.
Cuma ada dua pilihan, ditempatkan dalam kekekalan di api kekal atau menikmati kekekalan didalam kerajaan sorga bersama dengan Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus tidak pernah memaksa kehidupan seseorang untuk mengikuti jejak-Nya.
Hari ini respon pilihan ada ditangan kita masing-masing, apakah memilih menempatkan roh dan Jiwa kita kepada kebinasaan di api kekal karena masih senang mengumbar kehidupan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan atau hidup bersama-sama dengan Tuhan Yesus didalam kekekalan di kerajaan sorga sebab ia meresponi anugrah keselamatan yang diberikan dengan hidup selalu ada didalam penurutan segala kehendak-Nya.

Hal yang paling prinsip yang perlu kita selenggarakan terus menerus didalam mengisi perjalanan menuju kekekalan selama hidup menumpang dibumi ini adalah :
Pertama, memelihara hidup untuk selalu ada didalam kasih Tuhan.
Didalamnya ia tetap tinggal didalam Firman-Nya mengasihi Tuhan dan sesama manusia dengan segenap hidupnya, termasuk didalamnya mengasihi musuh.
(Yudas 1:21  Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal).
Kedua, masuk kedalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita orang percaya yaitu bertanding dalam pertandingan iman yang benar yang membuktikan kita adalah anak-anak Allah yang benar-benar didapati hidup layaknya berkeadaan sebagai anak-anak Allah yang menghidupi seluruh kehendak Tuhan dan Firman-Nya dalam merebut mahkota yang disediakan oleh Tuhan bagi kita yang tetap setia hidup didalam seluruh penurutan terhadap kehendak-Nya.
(1 Timotius 6:12  Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi).

Agar bisa mengikuti perlombaan tanpa halangan maka kita diharuskan menanggalkan beban dan dosa (Ibrani 12:1).
Beban adalah keterikatan dengan kekayaan dunia, sedangkan dosa keterikatan dengan kodrat dosa dalam daging dan jiwa.
Untuk itu orang percaya harus memberi diri dididik oleh Bapa, didikan itu juga menyangkut bagaimana menanggalkan beban dan dosa.
Hal ini dimaksudkan agar orang percaya menjadi anak Bapa yang sah (teks Yunani : huios) Ibrani 12:6.
Penghayatan perjalanan kekekalan ini harus melekat kuat dalam diri kita, sehingga kita selalu dalam kesadaran bahwa hidup dibumi ini adalah bagian dalam perjalanan menuju kekekalan untuk meraih mahkota kehidupan yang disediakan oleh Tuhan Yesus.
Hal ini akan membangun kehidupan iman yang benar untuk meraih perkenanan dari Tuhan kita Yesus Kristus yang bertahta didalam kerajaan sorga.

Dengan demikian bagaimana cara dan respon kita menyelengarakan hidup kita hari ini dihadapan Tuhan kita Yesus Kristus akan berdampak pada hidup di kekekalan nanti.

Yohanes 6:27  Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar