Selasa, 22 Agustus 2017

MENGASIHI TUHAN SECARA BENAR


1 Yohanes 2:15
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Mengasihi Tuhan berarti bersedia untuk tidak mengasihi dunia ini sebagai tempat mencari yang disebut sebagai kebahagiaan hidup fana.
Jika tidak demikian maka ia belum sama sekali mengasihi Tuhan dengan secara benar.
Bagi orang percaya kebahagiaan hidup adalah adanya kehadiran Roh Allah ditengah-tengah mereka yang menuntunnya kepada seluruh kebenaran-Nya, memberikan damai sejahtera dan sukacita surgawi.
Dalam Roma 8:28 Firman Tuhan jelas sekali mengatakan bahwa Allah bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia.
Jadi, kalau seseorang tidak mengasihi Tuhan, maka ia tidak akan mengalami realisasi dari Roma 8:28 tersebut.
Apa sebenarnya maksud mengasihi Tuhan di sini?
Kita harus menemukan jawaban atas pertanyaan ini dengan benar.
Hal ini sangat berarti sekali dalam hidup Kekristenan kita.

Orang yang mengasihi Tuhan adalah orang yang tidak berharap dunia dengan segala fasilitasnya dapat membahagiakan dirinya.
Hal ini harus menjadi prinsip penting yang tertanam di dalam hati. Adapun realisasinya masih membutuhkan waktu yang panjang belajar Firman Tuhan secara ketat untuk mengubah pola berpikir manusia dunia (manusia lama) menjadi manusia yang mengenakan pikiran Kristus, mulai belajar sungguh-sungguh menumpahkan cinta yang benar kepada Tuhan dengan bereaksi melepaskan segala kesenangan hidup yang tidak sesuai dengan pikiran Kristus kemudian dengan segenap hati mempersembahkan hidup untuk mengabdi kepada kehendak-Nya dan bukan lagi hidup bagi diri sendiri.
Seiring dengan perjalanan waktu di mana kita belajar kebenaran Firman Tuhan dan memahami semakin mendalam serta bertumbuh dalam pengenalan akan Allah, maka kita semakin mengerti bahwa keindahan Tuhan jauh melampaui segala keindahan dunia ini.
Dari pengalaman nyata kita mengalami Tuhan dan membuktikan keberadaan-Nya (eksis-Nya), maka kehidupan untuk memperoleh kebahagiaan bagi kepentingan diri sendiri yang berasal dunia ini juga semakin surut sebab kita akan semakin disadarkan bahwa kita bukan berasal dari dunia ini, dan bumi ini bukan rumah kita, kita semakin disadarkan bahwa keagungan Tuhan dan kerajaan-Nya lebih berharga dari apa yang ditawarkan oleh keindahan dunia ini.
Sampai diri kita pada saatnya bisa mencapai pengakuan seperti pengakuan Pemazmur : "yang kuingini Engkau saja".
Dalam prinsip hidup seperti ini kita dapat bertekad untuk rela melepaskan segala milik kita (Lukas 14:33) untuk dikuasai secara penuh oleh Tuhan demi kita dapat dimuridkan sehingga dapat diubah mengenakan Pribadi-Nya, dapat dimiliki Tuhan dan hidup dalam persekutuan yang indah dengan Tuhan menjadi murid-Nya yang terus disempurnakan.
Orang yang mengasihi Tuhan, mereka adalah orang yang berhasrat kuat untuk dapat menyenangkan hati Tuhan dan berusaha untuk tidak melukai hati-Nya.
Seperti Abraham yang kuat dan berhasrat menyenangkan Tuhan dengan rela melepaskan kesenangannya yaitu Ishak demi mentaati kehendak Tuhan untuk dipenuhinya.
Tuhan menginginkan kita memiliki kecintaan yang benar kepada-Nya dengan rela melepaskan kesenangan-kesenangan atau Ishak-Ishak kita yang membuat kasih kita kepada Tuhan terbagi kepada hal yang lain.
Tentu saja Tuhan mau kecintaan kita kepada Tuhan secara benar harus menghasilkan buah dimana kita dapat membantu sesama kita, menjadi berkat dan dapat mengasihi sesamanya seperti mengasihi diri sendiri.
Kita sekolah, kuliah, bekerja giat, berbisnis, berkeluarga semuanya demi supaya efektif agar dapat memberikan hidup kita, pengabdian diri kepada Tuhan dan kerajaan-Nya yang tidak lagi ditujukan demi meraih hidup hanya untuk membela kepentingan pribadi (2 Korintus 5:15).
Walau dalam proses untuk dapat menyenangkan hati Tuhan sering terjadi di mana seseorang masih gagal juga (jatuh bangun), tetapi gairah untuk berubah dan bisa sungguh-sungguh menyenangkan hati Tuhan tidak pernah surut.
Baginya menyenangkan hati Tuhan adalah segalanya, lebih dari menyenangkan diri sendiri atau menyenangkan manusia mana pun.
Tetapi faktanya, merealisir hal ini tidak mudah. Dibutuhkan perjuangan berat mentaati kehendak Tuhan dengan akurasi atau sesuai seperti yang Tuhan inginkan.
Orang yang mengasihi Tuhan tidak akan mendua hati dan tidak akan pernah mengabdi kepada dua tuan, ia tidak akan berhenti berjuang untuk dapat benar-benar menyenangkan hati Tuhan.
Tuhan menandai orang-orang seperti ini dan memberikan anugerah pembentukan setiap saat demi kebaikannya dan menjadikan alat-Nya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang tersesat oleh semangat zaman yang semakin jahat.

Yohanes 14:21
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar