Senin, 14 Agustus 2017
PERUMPAMAAN BENIH YANG JATUH DI TANAH YANG BAIK
Matius 13:8-9, 23
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Hasil yang keempat dari benih yang ditabur adalah benih yang jatuh di tanah yang baik, lalu bertumbuh dan berbuah. Berarti dalam perumpamaan ini, yang salah bukan benihnya tetapi tanahnya. Benih ialah Injil Kerajaan Sorga/Firman Allah.
Tuhan Yesus ingin menunjuk bahwa banyak orang yang mendengar Injil Kerajaan Sorga pun tidak juga dapat bertumbuh jika hatinya tidak disiapkan sepenuhnya untuk menerima Firman dengan bulat dan utuh untuk dipenuhi didalam hidupnya..
Itu karena hati mereka bukan merupakan tanah yang siap menerima Firman Tuhan.
Dan memang kenyataannya hati sebagian besar manusia memang bukan tanah yang baik sebab hati mereka sudah diberikan kepada dunia ini dengan segala percintaannya.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan banyak yang terpanggil sedikit yang terpilih.
Tanah yang baik ialah orang yang mendengar Firman Tuhan dan mengerti kemudian pengertiannya tersebut mulai melakukan isi Firman Tuhan sebagai kebutuhan didalam hidupnya.
Yang dimaksud “mendengar” di sini (teks Yunani : akuō) artinya “mendengarkan dengan penuh perhatian”. Maksudnya tidak sekadar datang ke gereja pada hari Minggu dan mendengarkan khotbah dengan sepintas lalu; tetapi “mendengar” ialah rajin mencari dan mendengarkan Firman Tuhan secara memadai setiap hari sehingga pencarian Firman Tuhan merupakan kesukaannya dan dipandangnya sebagai kebutuhan hidup, bukan kewajiban.
Inilah orang-orang yang lapar dan haus akan kebenaran dan mereka pasti akan dipuaskan oleh kebenaran-kebenaran Tuhan yang pasti akan disingkapkan rahasianya untuk diketahui dan kemudian untuk diperagakan.
Kata “mengerti” dalam ayat 23, teks aslinya (sünyēmi) yang berarti “merangkai fakta-fakta menjadi pengetahuan yang rapi dan utuh”. Sama seperti merangkai kepingan-kepingan puzzle menjadi satu gambar yang utuh. Berarti “mengerti” adalah kegiatan aktif untuk memikirkan Firman-Firman yang didengarnya, dan berusaha memahami hubungan yang sebagaimana mestinya. Kemudian ia menyimpan Firman itu dalam hatinya dan melakukannya. Jadi mengerti bukan hanya pengertian akali semata, melainkan suatu aktivitas mendalami Firman dan menghayatinya, sehingga seseorang dapat menjadi pelaku Firman.
Dengan menjadi tanah yang baik yang siap menerima Firman Tuhan dan memiliki kebututuhan untuk melakukannya maka buah kehidupannya dapat bertumbuh dengan pelipatgandaan yang luar biasa.
Alkitab mengajarkan bahwa buah ialah:
1. Jiwa-jiwa yang dimenangkan ;
Yohanes 4:34-36
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
2. Kekudusan ;
Roma 6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
3. Berbagai kebaikan dan kebenaran yang disebut buah Roh dan pekerjaan baik ;
Galatia 5:22-23
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Kolose 1:10
sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,
Jadi untuk bisa berbuah banyak, marilah kita belajar untuk menjadikan hati kita menjadi tanah yang baik untuk Firman Tuhan. Sediakan hati kita untuk mendengarkan Firman Tuhan dengan rendah hati dan berusaha menggalinya hingga mengerti dan memiliki kebutuhan untuk melakukan Firman Tuhan dengan bertekun dalam hidup bahkan sampai kita menutup mata.
Matius 5:6
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar