Selasa, 29 Agustus 2017

PEMAHAMAN TENTANG KESELAMATAN BUKAN KARENA PERBUATAN BAIK


Efesus 4:17-24
17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Seorang bernama Buford semasa mudanya ia memiliki kebiasaan merokok, setelah ia dibaptis ia merasa sudah menjadi seorang yang baru dilahirkan dan merasa sudah selamat, ketika di pagi hari ia sedang duduk santai di teras rumahnya, ia mulai menyanyikan lagu pujian untuk Tuhan sambil memegang sebatang rokok yang sedang menyala, ia menyambut dan menikmati suasana hari paginya yang cerah dengan nyanyian bagi Tuhan, segera setelah selesai ia bernyanyi dengan tanpa rasa bersalah kepada Tuhan ia mulai menikmati rokoknya kembali.
Suaranya yang indah seolah-olah meluluhkan hati Allah dan menyangka bahwa Allah sedang disenangkan hati-Nya melalui suara merdunya.
Jika kebiasan ini terus berlanjut hingga ia menutup mata maka ia mati dengan hidup tanpa memenuhi panggilan tanggung jawab mengenakan manusia baru yang berkodrat Ilahi/mengenakan kepenuhan Kristus dalam seluruh perilakunya.
Salah satu alasan banyak orang membenarkan diri atau membenarkan tindakan mereka yang jelas-jelas tidak menghormati Allah Yang Maha Kudus, sehingga mereka dengan sejahtera tidak mengusahakan diri melepaskan segala keterikatan perhambaan dunia yang merusak dan mencemarkan tubuh yang adalah bait Roh Kudus karena pengertian mereka yang salah mengenai konsep keselamatan bukan karena perbuatan baik.
Memang benar, sudah merupakan harga mati bahwa perbuatan baik bagaimanapun tidak akan dapat menyelamatkan manusia akibat kejatuhannya ke dalam dosa.
Harus dimateraikan di dalam batin kita dengan kuat bahwa perbuatan baik sama sekali tidak dapat menyelamatkan (Efesus 2:8-9).
Dengan pemahaman ini, maka seseorang tidak dapat membanggakan diri di hadapan Tuhan dan di depan sesamanya.
Keselamatan hanya oleh anugerah; sola gratia.

Keselamatan dapat tersedia hanya oleh karena korban Tuhan Yesus di kayu salib. Kalau Tuhan Yesus tidak mati di kayu salib, maka semua manusia tanpa penghakiman pasti meluncur menuju penghukuman kekal, sebab memang semua manusia telah jatuh dalam dosa. Siapa pun manusia itu, baik manusia pertama, Adam, Abraham, Ayub, Daud, Daniel, Elia, Elisa dan semua tokoh Perjanjian Lama sehebat apa pun tidak ada yang bisa masuk surga.
Korban darah binatang domba, kambing dan lembu yang mereka tumpahkan sesungguhnya hanya lambang dan semacam voucher sementara.
Darah binatang tidak dapat menyucikan dosa dan korban itu tidak dapat dijadikan sebagai sarana penebusan.
Hanya korban darah Tuhan Yesus sampai pada kematian-Nya di kayu salib adalah satu-satunya solusi untuk menyelesaikan masalah dosa seluruh manusia.
Yesuslah Anak Domba Allah yang menghapus semua dosa manusia (Yohanes 1:29).
Kata menghapus dalam Yohanes 1:29 sebenarnya dalam teks aslinya adalah airo (αἴρω), yang artinya lebih tepat diterjemahkan “mengangkat”.
Semua dosa manusia telah diangkat di kayu salib, tetapi keberadaan manusia lama seseorang yang masih bisa membawanya kepada hidup dalam perbudakan dosa dan manusia yang berkodrat daging belum diselesaikan.

Harus diingat bahwa orang percaya yang ditebus oleh darah Yesus, tidak otomatis bisa mengenakan kodrat Ilahi.
Keselamatan adalah usaha Tuhan mengembalikan manusia kepada rencana Allah sempurna, yaitu menjadikan manusia dapat segambar dan serupa dengan Allah, yang sama dengan berkodrat Ilahi.
Untuk ini harus digumuli oleh setiap individu, sebab perubahan hidup sehingga dapat mengenakan kodrat Ilahi tidak dapat terjadi atau berlangsung secara otomatis (Filipi 2:12-13).
Masing-masing individu harus mengusahakannya dengan memperbaharui cara berpikir manusia batiniahnya dengan cara berpikir Injil yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus yang adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan sehingga berubah memiliki pikiran Kristus dan mengenal seluruh kebenaran Allah.
Inilah bagian dari mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar kepada Allah secara benar.
Banyak orang Kristen berpikir bahwa korban Yesus di kayu salib sudah all in, artinya semua masalah bisa berdosa kembali di kemudian hari telah tuntas diselesaikan sehingga tidak ada perjuangan yang proporsional melahirkan dirinya menjadi manusia yang mengenakan kepenuhan karakter Kristus didalam seluruh perilakunya. Mereka tidak mengerti bahwa harus ada perjuangan melawan kodrat dosa di dalam dirinya yang harus dikikis habis yaitu manusia lama yang hidupnya berjalan didalam kedagingan untuk digantikan dengan kodrat Ilahi.

Manusia daging adalah cara berpikir daging yang mengumbar cara hidup manusia lama yang masih bisa tersinggung, sombong, mau diperhitungkan memiliki kemampuan atau ingin dipuji, dihargai, dihormati, bahkan tindakan yang merusak tubuhnya seperti hobi kuliner berlebihan atau makan yang berlebihan, kebiasaan merokok, kebiasaan minum minuman yang keras beralkohol, bahkan yang paling membahayakan diakhir zaman ini adalah seseorang menjadi konsumerisme tanpa batas demi kepuasan hawa nafsunya.
Seseorang yang menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus harus ditandai dengan kesediaan mengikuti seluruh jejak-Nya.
Hal ini tidak sederhana sebab memerlukan membentukkan karakter manusia baru didalam Kristus. Berkaitan dengan hal ini Tuhan Yesus mengatakan kita harus dilahirkan kembali, jika tidak maka kita tidak dapat diubah menjadi murid Tuhan sehingga kita tidak dapat melihat Kerajaan Allah (Yohanes 3:3).
Tuhan menghendaki perubahan karakter, dari karakter manusia berdosa atau manusia lama yang dahulu kita warisi dari cara hidup yang salah dan sia-sia dari cara hidup nenek moyang menjadi manusia Allah yang segala tindakannya sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.

Seseorang yang memiliki pikiran Kristus tidak akan lagi mau diperhamba oleh apapun sebab seluruh hidupnya hanyalah untuk berbakti kepada kehendak Allah saja.
Seseorang yang memiliki pikiran Kristus pasti selalu mengusahakan diri untuk menjadi sempurna maksudnya agar orang percaya bisa berkeadaan serupa dengan Yesus dalam seluruh moral kesucian hidup, sehingga Yesus menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Dengan demikian keberadaan orang percaya harus menjadi seperti Yesus. Inilah target yang harus dicapai setiap anak-anak Allah demi menggenapkan rencana Allah yang menghendaki kita menjadi perawan suci yang tak bercacat dan tak bernoda yang siap menyongsong kedatangan Tuhan Yesus.
Dengan demikian orang percaya dapat dilayakkan menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah, atau menjadi anak-anak Allah yang dapat mewarisi janji-janji Allah dan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, sehingga dimuliakan bersama dengan Dia (Roma 8:17).

Kalau Tuhan Yesus berkata : Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Matius 5:20), hal ini menunjuk orang percaya harus hidup secara luar biasa dalam seluruh kelakukan dihidupnya yang mencerminkan kesempurnaan seperti Bapa dalam seluruh moral kesucian atau serupa dengan Tuhan Yesus sehingga kita layak dimuliakan bersama dengan Tuhan Yesus di Kerajaan-Nya yang kekal sampai selama-lamanya.

1 Petrus 2:2 
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar