Rabu, 07 Desember 2016
MAKNA PENTING DIBALIK KALIMAT "MISKIN DIHADAPAN ALLAH"
Matius 5:3
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Ucapan bahagia yang pertama kali yang Tuhan Yesus ajarkan adalah Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Dalam hal ini Tuhan ingin mengajarkan pondasi awal cara berpikir orang percaya dalam membangun persekutuan dengan benar dihadapan-Nya yaitu dimulai dengan memiliki sikap yang selalu merasa miskin dihadapan Allah.
Teks asli pada kalimat "miskin dihadapan Allah " adalah : "ptóchos to pneumati" yang artinya : miskin dalam roh.
Jadi kalimat "miskin dihadapan Allah" disini bukan miskin dalam hal harta secara lahiriah tapi miskin yang berkaitan dalam hal rohani.
Pertanyaannya apakah miskin dalam roh itu?.
Miskin di dalam roh berarti kesadaran akan keadaan rohani yang telah kotor dan tidak layak untuk datang kepada Tuhan. Inilah miskin dalam roh.
Miskin dalam roh memuat panggilan supaya kita tidak sombong berkenaan dengan keselamatan kita, kerena keselamatan hanya karena anugerah dari Allah.
Keselamatan disini adalah kesediaan manusia dikembalikan kerancangan Allah yang semula yang serupa dan segambar dengan nilai kesucian Allah.
Tuhan mengatakan bahwa orang-orang miskin dalam roh adalah orang-orang yang patut bersukaria/berbahagia.
Mengapa bersukaria? Karena Tuhan telah menerima mereka dan bersedia mengajar mereka untuk menemukan dan mengenakan kualitas hidup kerajaan sorga agar mereka layak disebut sebagai anak-anak Allah yang kelak menempati kerajaan sorga.
Orang yang miskin dihadapan Allah artinya orang menyadari bahwa dengan kekuatannya sendiri ia tidak bisa mencapai Allah, dia merasa keadaan dirinya jauh dari apa yang Tuhan kehendaki, maka ia merasa perlu datang kepada Tuhan untuk diajar dan dibentuk oleh Tuhan untuk memiliki kualitas hidup seperti yang Tuhan kehendaki.
Inilah alasan mengapa Tuhan menerima mereka yang merasa miskin dihadapan Allah dan membuatnya menjadi empunya kerajaan sorga, yaitu orang-orang yang memiliki kesediaan hidup didalam pemerintahan-Nya.
Pentingnya kita harus merasa miskin dihadapan Allah adalah kesadaran akan ketidaklayakan dan ketidakberdayaan kita dihadapan Allah akan menjadi dorongan utama didalam diri kita melakukan pertobatan sejati dihadapan Allah.
Dan perasaan seperti ini, juga akan menjadi dorongan utama adanya kerendahan hati untuk belajar kepada Allah untuk diarahkan kepada kualitas hidup yang kekal.
Perasaan ini juga yang membuat orang-orang saleh sungguh-sungguh berjuang untuk hidup suci dan melayani Tuhan dengan tanpa batas, yaitu karena kesadaran bahwa Tuhan sudah sangat baik karena Dia rela menerima orang yang seharusnya tidak layak menjadi bagian dari kerajaan sorga dan mendapatkan kualitas hidup yang tinggi yang berasal dari kerajaan sorga.
Perlu kita renungkan dari ucapan bahagia yang pertama yang Tuhan ajarkan, seharusnya membuat kita merenungkan kembali tentang panggilan hidup kita.
Pertanyaannya bagaimana keadaan rohani kita saat ini, apakah sudah sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan sehingga layak disebut sebagai orang Kristen yang sejati?
Apakah tanda seseorang itu adalah Kristen sejati?, tanda Kristen sejati adalah ia memiliki karakter yang kudus, didalam setiap perilakunya ia memancarkan kekudusan Allah sendiri yaitu serupa dan segambar dengan Tuhan Yesus.
Inilah Kristen yang sejati itu.
Oleh sebab itu mari kita menyediakan diri melatih diri kita agar kita dapat memiliki karakter yang diperkenan Tuhan. Tanpa hal ini kita tidak mungkin mendapat bagian sebagai orang-orang yang disebut empunya kerajaan sorga.
Bagian pertama yang harus kita lakukan adalah kita harus merasa miskin dalam roh dihadapan Allah, sehingga setiap saat kita perlu datang kepada-Nya untuk disempurnakan oleh-Nya.
Pertanyaan penting yang harus kita tanyakan dan dijawab saat ini didalam diri kita secara pribadi adalah : apakah saat ini kita termasuk orang yang selalu merasa miskin dihadapan Allah? sehingga kita merasa harus datang kepada Tuhan secara terus menerus untuk diajar dan dibentuk oleh Tuhan untuk mengenakan kekudusan karakter-Nya dalam kita secara pribadi?.
Ciri orang yang selalu merasa miskin dihadapan Allah adalah setiap saat ia selalu ada didalam persekutuan dengan Allah untuk menemukan, mencari dan mengerti kehendak-Nya untuk dilakukan didalam hidupnya.
Sebenarnya kalimat miskin dihadapan Allah ini sejajar dengan perumpaan yang Tuhan Yesus kemukakan di dalam : Lukas 18:10-14 yang menceritakan :
10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Orang yang merasa dirinya sudah mengetahui kebenaran, merasa tidak perlu membenahi dirinya dihadapan Allah untuk terus sempurna seperti yang Allah kehendaki maka ia akan direndahkan oleh Allah sebab ia memiliki kesombongan didalam dirinya yang tentu hal ini ditentang oleh Allah.
Olehnya Tuhan berkata "Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Jadi orang merasa dirinya tidak perlu selalu harus datang kepada Tuhan secara terus menerus untuk belajar dari-Nya menemukan kehidupan seperti Tuhan kehendaki maka disinyalir ia adalah orang yang sombong rohani dan tidak memiliki kerendahan hati dihadapan Allah, orang seperti ini tentu tidak dapat menempati sebagai warga yang empunya kerajaan sorga.
Tujuan ucapan bahagia yang pertama yang Tuhan Yesus ucapkan ini hendak menunjukkan orang percaya dipanggil membawa hidupnya dan menyediakan dirinya seluas-luasnya untuk dibentuk dan dilahirkan kembali oleh Allah menjadi anak-anak Allah yang pantas menduduki sebagai warga kerajaan sorga.
Mereka yang menyadari kemiskinan dirinya di dalam hal-hal rohani, yang merasa dirinya perlu selalu diajar oleh Tuhan agar terus mengambil bagian didalam pembentukan dirinya oleh Kristus dan selalu ada didalam perjuangan mengenakan kehidupan-Nya setiap waktu maka ia telah menjadi orang-orang Tuhan katakan yang empunya (ahli waris) Kerajaan Sorga yang paling berbahagia.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar