Selasa, 20 Desember 2016

MENGENAL CIRI NABI-NABI PALSU DAN BUAHNYA


Matius 7:15-23
15 Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Tuhan Yesus memberikan petunjuk untuk membedakan mana nabi yang sejati dan mana nabi yang palsu.
Ayat 15 mengingatkan umat Tuhan untuk mewaspadai pengajaran nabi palsu.
Nabi palsu selalu ada.
Nabi palsu adalah bahaya yang tidak boleh diremehkan.
Siapa pun yang mulai meremehkan bahaya yang ditimbulkan oleh ajaran yang salah sedang membuka pintu untuk penyembahan berhala yang akhirnya sama seperti bangsa Israel yang akhirnya dibuang oleh Tuhan.
Ajaran palsu tentu berakibat menyesatkan umat Tuhan, sehingga mengubah seluruh pengenalan yang benar tentang Tuhan dan kehendak-Nya, merusak cara melaksanakan ibadah yang sejati kepada Tuhan, dan akhirnya membuat kesucian kehidupan umat Tuhan menjadi rusak.
Iblis sangat senang memasukkan pengajaran-pengajaran yang rusak sehingga umat Tuhan gagal mengenal Tuhan dengan cara yang benar.
Ayat 15 mengatakan bahwa hal yang paling berbahaya dari ajaran palsu adalah mereka disebarkan di tengah-tengah gereja oleh orang-orang yang menyamar menjadi domba.
Pura-pura saleh, pura-pura cinta Tuhan, pura-pura rohani, dan bahkan pura-pura menjadi pengajar yang tulus dan benar.
Lalu jika nabi-nabi palsu atau pengajar-pengajar bidat, telah masuk dengan menyamar sebagai domba, bagaimana kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang palsu?

Ayat 16 mengatakan nabi palsu akan menghasilkan buah yang menunjukkan siapa mereka yang sesungguhnya.
Apakah buah yang dimaksud disini?
Buah yang dimaksud adalah ketaatan kepada Tuhan Yesus.
Siapa yang taat kepada Tuhan Yesus berarti taat kepada Bapa di sorga.
Siapa yang taat kepada Tuhan Yesus juga berarti meneladani seluruh cara hidup-Nya.
Seluruh gerak hidupnya, apa yang ia pikirkan, yang ia katakan dan ia perbuat semua adalah penyembahannya kepada Tuhan, ini artinya seluruh gerak hidupnya selalu ada didalam perjuangan untuk hidup tidak bercacat dan tidak bercela dihadapan Tuhan, inilah penyembahan yang sejati kepada Tuhan Yesus.
Orang-orang yang ingin mengikuti jejak Tuhan Yesus harus memiliki sikap hidup yang serupa dan segambar dengan diri-Nya (Roma 8:29), ini artinya ia harus selalu menaruh pikiran dan perasaan yang sama seperti Kristus, memiliki kesediaan diri mengosongkan diri seperti Tuhan Yesus yang tidak memiliki kepentingan lain selain melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Filipi 2:5-8).

Orang-orang yang mengaku melayani Tuhan namun masih melakukan apa pun untuk memperkaya diri, menempatkan diri sebagai pribadi yang harus diagungkan oleh manusia lainnya, yang tidak pernah belajar mengosongkan diri dan menyangkal diri dihadapan Kristus, tidak bersedia melepaskan segala miliknya untuk dimiliki Kristus seutuhnya maka dia adalah seorang nabi palsu.
Ciri ciri nabi palsu yang lainnya adalah mereka adalah pengajar pengajar, guru-guru yang hanya menyenangkan telinga jemaat saja tanpa pernah peduli mengajarkan jemaat untuk mengenakan sifat dan karakter kehidupan dari Tuhan Yesus (2 Timotius 4:3).
Ciri yang lain yang diakibatkan pengajaran pengajaran nabi nabi palsu ini akan melahirkan jemaat jemaat yang manja, jika ia datang kepada Tuhan ia datang dengan segudang kepentingan pribadinya, ia hanya mengagung-agungkan kuasa Tuhan dan mujizat-Nya agar terus bisa menikmatinya, memuaskan hidupnya tanpa tertarik untuk berjuang belajar, mencari dan mengerti kehendak-Nya untuk dilakukan.
Di dalam ayat 23 dikatakan bahwa Tuhan Yesus lah yang akan membongkar kepalsuan mereka pada waktu hari terakhir dan Tuhan akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!".
Seharusnya hal ini hendaknya menggetarkan hati setiap kita untuk dengan ketat memperhatikan pengajaran Firman secara benar dan tidak lagi secara sembarangan dan asal-asalan dalam mengajarkan dan menyampaikan Firman Tuhan kepada segenap umat Tuhan.
Dengan demikian seorang pengajar Firman yang benar adalah seorang yang mengajarkan Firman sesuai dengan pengajaran Tuhan Yesus, meneladani seluruh jejak Tuhan Yesus didalam seluruh gerak hidupnya.
Siapa yang mengajarkan Firman yang tidak sesuai seperti yang Tuhan Yesus telah ajarkan maka ia adalah seorang nabi palsu.

Mentaati Kristus harus dimulai dengan ketat membaca, mendengarkan, serta merenungkan Firman-Nya setiap hari kemudian berlanjut memperagakan Firman-Nya (Yohanes 14:21).
Siapa yang tidak melakukan firman Tuhan dengan konsisten dan dengan tepat ia adalah seorang yang berlaku palsu dihadapan Tuhan.
Seseorang yang hanya mencomot ayat Firman Tuhan, kemudian memutarbalikkan artinya sesukanya sendiri, dia adalah seorang nabi palsu.
Di dalam Yesaya 29:13-14 dikatakan bahwa umat Tuhan menjalankan ibadahnya dari ajaran manusia yang dihafalkan.
Dan karena mereka melakukan ibadah dengan cara seperti itu maka Tuhan menghukum mereka dengan membiarkan mereka di dalam kesesatan mereka. Mereka akan semakin sesat dan semakin rusak sebab segala hikmat Tuhan dan kearifan disembunyikan oleh Tuhan bagi mereka yang berlaku palsu dihadapan Tuhan.
Oleh sebab itu jangan biarkan diri ditipu oleh ajaran palsu.
Bagaimana caranya supaya umat Tuhan tidak ditipu oleh ajaran nabi palsu diakhir zaman ini?
Setiap orang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus harus memberi diri untuk selalu belajar kebenaran Firman Tuhan dengan sebaik mungkin.
Membaca dan merenungkan selalu Firman Tuhan kemudian membaca kembali berulang-ulang, belajar dengan kerendahan hati di hadapan Tuhan dan mohon kepada Dia didalam doa agar diberikan pengertian serta hikmat-Nya agar dengan tepat bisa mengerti akan kehendak-Nya melalui Firman-Nya yang kita baca dan kita renungkan setiap harinya.

Di dalam ayat 22 dikatakan bahwa semua tindakan mujizat dan seluruh seruan bibir yang berkata, “Tuhan! Tuhan!” tidak sanggup menolong sang nabi palsu dari kecemaran hidup dan kerusakan ajarannya.
Tuhan tidak peduli tanda mujizat.
Tuhan tidak peduli manifestasi kuasa apa pun yang telah pernah ia perbuat.
Tuhan akan menilai, apakah kita meneladani Kristus didalam seluruh gerak hidup kita?
Apakah kita memahami, mencintai, mentaati, dan mengajarkan firman Tuhan secara benar seperti yang Tuhan Yesus ajarkan?
Apakah cara kita menggulirkan waktu demi waktu di hidup kita secara pribadi benar-benar berkenan di hadapan-Nya?
Jika tidak ada buah-buah pertobatan yang benar didalam hidup kita seperti yang Tuhan Yesus kehendaki, maka buah yang menjadi bukti kecemaran kitalah yang akan muncul dan menyatakan kerusakan kita dihadapan Tuhan dan para malaikat-Nya.
Kita harus mengerti, Tuhan bukan menghendaki tanda-tanda ajaib seperti yang disinggung Tuhan didalam Matius 7:22, tetapi Tuhan menghendaki buah Roh yang diperagakan didalam seluruh gerak dihidup kita, sebagaimana ditulis di dalam Galatia 5:22-25 yang tertulis :
22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Orang Kristen yang dewasa dan mengerti Injil dengan benar tidak akan ­memanfaatkan Tuhan dengan melirik ­kuasa Tuhan untuk memenuhi segala keinginan-keinginan demi kepuasan untuk kepentingan pribadinya.
­Kalaupun ia ­melirik ­kuasa Tuhan itupun dalam rangka menyelesaikan pekerjaan dan kepentingan-Nya.
Bagi anak Tuhan yang ­sudah ­dewasa rohani tentu tidak akan menyalahgunakan kuasa Tuhan guna menyelesaikan kepentingan yang berorientasi untuk kesenangan hidup sebab orang yang sudah mengenal Tuhan dengan baik sudah terlepas dari keinginan kehendak pribadinya ia yakin bahwa Tuhan pasti menyertai dan memelihara ­apa yang menjadi kebutuhannya selama ia terus setia dalam perkara perkara kecil seperti bisa dipercaya oleh Tuhan dan bertanggung jawab didalam melakukan apa yang menjadi kehendak-kehendak Tuhan didalam hidupnya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar