Rabu, 28 Desember 2016
MEWASPADAI ROH AHLI TAURAT DAN RAGI JAHAT ORANG FARISI
Lukas 20:45-47
45 Ketika semua orang banyak mendengarkan, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
46 "Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
47 yang menelan rumah janda-janda dan yang mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
Didalam ungkapan Tuhan mengingatkan kepada para murid-Nya akan bahaya pengaruh ajaran ahli taurat sebenarnya paralel dengan peringatan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya akan ragi orang-orang farisi dan saduki (Matius 16:6)
Ragi orang Farisi dan Saduki bicara mengenai pengaruh mereka terhadap masyarakat Yahudi pada waktu itu melalui pengajaran dan cara hidup yang mereka perlihatkan setiap hari (Matius 23:3-6). Mereka sengaja menunjukkan hidup keagamaan mereka hanya secara lahiriah.
Hal itu tentu dimaksudkan agar legitimasi mereka sebagai rohaniwan semakin kokoh.
Berbeda dengan Yohanes Pembaptis yang sengaja tidak mencari popularitas atau pengakuan dari manusia bahwa dirinya adalah wakil Allah. Pada jaman itu peran orang Farisi dan Saduki sangat kuat. Mereka adalah orang-orang yang memiliki pengaruh sangat kuat atas masyarakat Yahudi.
Apa yang mereka ajarkan telah tertanam kuat dalam kehidupan masyarakat Yahudi. Seperti ragi yang telah mempengaruhi suatu adonan besar sehingga adonan tersebut berubah unsurnya.
Tuhan Yesus sebenarnya sedang mengajar para murid untuk tidak terlalu mudah menerima pengajaran dari para petinggi agama. Meskipun secara otoritas mereka adalah petinggi agama, tetapi ajaran mereka kosong dan tidak sesuai dengan pengajaran Tuhan Yesus.
Mereka mengaku wakil Allah tetapi tidak menyuarakan kebenaran yang sesungguhnya.
Itu sebabnya Tuhan menyamakan ajaran mereka dengan ragi.
Sama seperti ragi tidak terdeteksi hingga ahkirnya dia memengaruhi seluruh adonan, demikian ajaran para ahli taurat, orang farisi dan saduki itu pun tidak terdeteksi.
Tidak banyak orang yang tahu kesalahan konsep mereka ada di mana.
Dan tidak banyak juga orang yang mendeteksi bahwa sebenarnya mereka sedang menjauhkan umat Tuhan dari Tuhan sendiri.
Ajaran mereka sebenarnya sedang membawa kebinasaan di tengah-tengah umat Tuhan.
Mereka sedang meracuni seluruh adonan dengan cara yang sangat halus sehingga tidak banyak yang tahu. Itu sebabnya Tuhan Yesus memperingatkan para murid terhadap pengajaran para ahli taurat, orang farisi dan saduki.
Kita perlu waspada ternyata ajaran tersebut masih ada didalam kehidupan umat Tuhan di zaman sekarang ini.
Tuhan Yesus mengungkapkan tanda-tandanya. Pertama, ahli Taurat suka berjalan memakai jubah panjang dan berdoa panjang-panjang.
Tuhan Yesus mengecam orang-orang yang suka menunjukkan atribut lahiriahnya sebagai orang yang beribadah.
Di balik ungkapan ini Tuhan menghendaki agar seorang hamba Tuhan maupun segenap umat-Nya bukan hanya menunjukkan atribut lahiriahnya saja yang kelihatannya rohani, tetapi dirinya harus benar-benar rohani diseluruh wilayah hidupnya.
Seorang yang rohani pasti menyadari dirinya hanya sebagai musafir atau perantau di muka bumi ini, karenanya tidak terikat dengan harta dunia dan keinginan daging.
Orang percaya harus membawa hidupnya didalam kesucian dan membawa ragi yang baik ditengah-tengah kehidupan sesamanya dengan memberikan contoh teladan yang benar yaitu membawa hidupnya dengan tanpa cela didalam seluruh gerak hidupnya dihadapan Tuhan.
Kedua, ahli Taurat adalah orang-orang yang yang haus pujian dan sanjungan. Mereka suka menerima penghormatan di pasar, suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat supaya dilihat orang dan di tempat terhormat dalam perjamuan.
Ciri kedua ini menunjukkan seseorang yang senang disanjung-sanjung sebagai manusia rohani, ajarannya bagus, bimbingannya mantap, terhormat sebagai orang istimewanya Tuhan dan lain sebagainya.
Semestinya seorang anak Tuhan tidak lagi terfokus haus dengan penghormatan dan pujian yang diberikan oleh manusia kepadanya sebab penghormatan yang benar beralas dari pengakuan Tuhan bahwa ia adalah seseorang yang dipercayai-Nya (2 Korintus 10:18). Ingatlah, Tuhan menentang orang yang congkak.
Ketiga, memiliki sifat rakus/keduniawian. Mereka menelan rumah janda-janda, yang berarti mereka sebenarnya tidak peduli dengan keadaan jemaat.
Ini gambaran tentang gereja yang hanya mengutamakan pertambahan jumlah jemaat tanpa memberi perhatian khusus mengenai kualitas hidup dari jemaat-jemaat tersebut dihadapan Tuhan, mereka memanipulasi jemaat untuk memperoleh harta kekayaan sebanyak-banyaknya.
Padahal, ketamakan dibenci oleh Tuhan.
Mari kita uji diri kita sendiri, apakah ada “memiliki sifat seperti ahli Taurat, ragi orang orang farisi dan saduki” dalam diri kita?
Jika kita menyadari salah satu atau lebih ciri-ciri ini, bertobatlah sekarang juga, dan mohon pembaruan dari Tuhan melalui tuntunan Roh Kudus dan Firman-Nya.
Sebagai anak-anak Allah yang sejati kita harus menebarkan ragi yang baik didalam hidup kita dan bagi sesama kita.
Kita harus mengerahkan seluruh kekuatan kita untuk proyek Tuhan agar umat terus ada didalam perjuangkan membawa hidupnya tidak bercacat dan tidak bercela di hadapan Tuhan, tidak lagi menunjukkan ibadah yang kosong yang hanya terfokus kepada ibadah secara lahiriah belaka yang sebenarnya bukan ditujukan kepada Pribadi Tuhan tetapi kepada sekedar menjalankan kegiatan agama, kita tidak boleh lagi haus akan kehormatan dan tidak boleh lagi mengarahkan hidup kita kepada keduniawian yang merusak hidup kita sehingga menuju kebinasaan.
Ibadah anak-anak Tuhan yang sejati adalah ibadah yang memuliakan Tuhan Yesus dengan seluruh gerak dihidupnya, ia tidak haus lagi akan pujian dari manusia namun kesukaannya hanya haus akan kebenaran Allah, haus mencari perkenanan dari Tuhan dengan kesediaan menanggalkan seluruh hak-haknya seperti Tuhan Yesus mengosongkan diri-Nya dan melepaskan segala kemuliaan-Nya turun ke bumi dan rela mati untuk menebus dosa manusia, begitu juga kita dipanggil oleh-Nya untuk dimiliki sepenuhnya oleh Tuhan yang telah menebus kita agar hidup kita memuliakan Tuhan melalui hidup didalam kebenaran-Nya yang nyata lewat irama hidup yang kita peragakan setiap harinya.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar