Senin, 26 Desember 2016

MEMAHAMI MAKNA PERUMPAMAAN TENTANG PUKAT


Matius 13:47-50
47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.
48 Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.
49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.

Dalam perumpamaan ini Tuhan berbicara tentang akhir zaman.
Tuhan Yesus kembali mengingatkan tentang kesudahan zaman dimana akan terjadi pemisahan antara orang benar dan orang jahat/fasik.
Bila tiba hari kedatangan-Nya maka tidak ada lagi kesempatan bagi orang fasik untuk menyesali keadaannya, karena semuanya sudah terlambat.
Ini pun menjadi peringatan yang keras bagi kita bahwa kesempatan untuk hidup berkenan dihadapan Tuhan sangatlah terbatas waktunya.
Ketika tiba waktunya kedatangan Tuhan, maka para malaikat akan mengumpulkan semua orang benar dan membuang semua orang jahat/orang yang berlaku fasik.
Dalam perumpaan ini Tuhan memakai kata Pukat.
Pukat adalah sebuah alat penangkap ikan yang besar, sering kali ditinggalkan di laut selama waktu tertentu.
Berbagai jenis ikan yang tertangkap ada yang baik dan ada pula yang tidak baik/tidak bisa gunakan.
Didalam perumpaan ini pukat sebenarnya adalah gambaran tentang kebenaran Injil yang diajarkan/disebarkan/diberitakan ke seluruh dunia yang kebenaran-Nya mutlak harus dikenakan atau diperagakan didalam kehidupan orang-orang yang bersedia hidup didalam keselamatan-Nya.

Dalam perumpaan ini, ikan yang baik adalah setiap orang yang meresponi hidup di dalam kebenaran Injil kerajaan sorga dan mengenakannya sebagai irama hidup yang permanen di dalam hidupnya maka ia adalah orang-orang yang disebut sebagai anak-anak Allah yang akan diselamatkan oleh Tuhan dan menempatkan mereka dalam kebahagiaan dan kemuliaan didalam kerajaan-Nya yang tidak akan pernah berkesudahan.
Sedangkan ikan yang tidak baik dalam perumpaan ini adalah orang yang hidupnya tidak takut akan Tuhan maupun orang yang mendengar kebenaran Injil kerajaan sorga namun tidak ada didalam perjuangan untuk mengenakannya sebagai gaya hidup yang permanen, mereka akan disebut orang-orang jahat dan orang-orang fasik yang disamakan dengan iblis yang akan dicampakkan ke dalam dapur api kekal yang didalamnya hanya ada ratap tangis penyesalan dan ketakutan yang dashyat karena siksaan fisik yang tidak pernah berhenti sampai selamanya.
Dalam hal ini nyata bahwa banyak orang yang kelihatannya tanggap mendengarkan Injil kerajaan sorga ternyata tidak semuanya dari mereka benar-benar meresponi dan bertobat secara sungguh-sungguh dihadapan Tuhan, tidak benar-benar memiliki ketakutan yang kudus dihadapan-Nya.

Betapa sering kita mendengarkan tentang pemberitaan mengenai akhir zaman. Tetapi apakah kita sungguh-sungguh memiliki kegentaran yang benar terhadap Tuhan dan realitas kekekalan?
Alkitab terus dengan konsisten menyatakan bagaimana Allah membenci perilaku orang-orang jahat dan orang-orang yang belaku fasik.
Siapakah orang fasik itu?, Mereka adalah orang menolak untuk hidup takut akan Tuhan yang tidak taat terhadap kehendak-Nya, dan menolak mengenakan kekudusan-Nya.
Sedangkan orang benar adalah mereka yang hidup di dalam takut akan Tuhan dan memiliki ketaatan yang absolut mengenakan kekudusan-Nya dan memperagakan kebenaran Injil-Nya secara bertekun.
Setiap tindakan yang terpuji dan yang benar, semua itu akan menjadi nyata di dalam hari penghakiman terakhir.
Setiap tindakan yang palsu dan yang fasik, semua juga akan menjadi nyata di dalam hari penghakiman oleh Allah yang Agung Tuhan Yesus Kristus.
Tidak akan ada yang dapat lolos dari penghakiman-Nya.
Setiap orang akan dihakimi menurut perbuatannya, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan yang ada didalam hati (Wahyu 20:13 ; Roma 2:16).
Itulah sebabnya kita harus sungguh-sungguh hidup dengan benar dihadapan Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus telah menebus kita dari cara hidup yang sia-sia (1Petrus 1:8), oleh sebab itu kita harus memperhatikan dan memperkarakan dengan seksama bagaimana cara kita hidup hari-hari ini dihadapan Tuhan.

Yang perlu kita perkarakan setiap hari adalah apakah seluruh perilaku kita, pekerjaan kita, cara kita berelasi terhadap sesama, cara kita memperlakukan seseorang dan dalam segala hal yang kita kerjakan di dalam hidup kita itu, akankah menjatuhkan kita di dalam penghakiman Allah yang membuat kita tidak kenal oleh Allah?
Ataukah hal tersebut akan membawa kita menjadi orang-orang yang diperkenan kepada Allah?
Terkait dengan hal ini kita harus memperhatikan nasehat Tuhan yang berkata kepada Yosua dengan kalimat :
"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung (Yosua 1:8).
Dengan kata lain, Allah berkata kepada Yosua bahwa cara terbaik untuk menghadapi tantangan hidup adalah dengan hidup sesuai firman Tuhan, taat kepada kebenaran dan kehendak-Nya maka akhir dari perjalanan hidup orang-orang yang taat kepada Firman dan kebenaran-Nya ini akan beroleh hidup yang kekal didalam kerajaan-Nya.

Oleh sebab itu kita harus dengan serius memperhatikan cara kita membawa hidup ini sebab ada penghakiman Allah yang tidak seorangpun akan lolos dari penghakiman-Nya.
Siapa yang senang menipu, berdusta terhadap sesamanya, jangan lupa, ada penghakiman Allah.
Siapa yang terus menindas orang lain, jangan lupa, ada penghakiman Allah yang akan membalas semuanya itu.
Siapa yang terus mengabaikan Tuhan dan peringatan-Nya, ingat, ada penghakiman Allah.
Hendaknya kita semua menjalani hidup ini sebagaimana seharusnya sebagai umat Tuhan yang memperhatikan Firman-Nya untuk dilakukan.
Hendakhya dalam hidup ini kita menjadikan Allah kita Yesus Kristus sebagai harta yang berharga yang abadi didalam hidup kita yang kehendak-Nya adalah prioritas diatas segala prioritas yang harus selalu diutamakan untuk dilakukan dengan taat dan setia.
Jika kita termasuk orang yang mengaku mengasihi Tuhan Yesus, tetapi kurang tekun mempelajari Kitab Suci yang telah Ia berikan untuk dikenakan, maka bertobatlah dengan sungguh-sungguh!, belajarlah untuk membaca dan memahami Kitab Suci dengan ketekunan yang tinggi.
Hendaknya kita sanggup menyangkal kemalasan, kebosanan, dan kesibukan sehari-hari, dan kemudian dengan serius menyediakan diri mempelajari Kitab Suci dengan sungguh-sungguh.
Tidak ada lagi cara kita dapat diperkaya dengan kekayaan rohani sedemikian agung kecuali dengan mempelajari Kitab Suci yaitu Injil kerajaan sorga yang telah diturunkan oleh Tuhan Yesus.

Perlu untuk diingat seumur hidup kita,
bahwa tujuan Tuhan Yesus menebus kita dari segala dosa kita adalah pemanggilan Tuhan kepada kita untuk memenuhi hidup suci dihadapan-Nya seperti Dia adalah suci (1 Yohanes 3:3) dan menjalani hidup dengan menjadi semakin menyerupai Kristus (Roma 8:29).
Kiranya Tuhan memampukan kita untuk menggali segala hikmat dan kekayaan dari Injil-Nya yang berkuasa menyelamatkan hidup kita, merenungkan firman-Nya didalam hati dan pikiran kita siang dan malam dan berjuang dengan tanpa batas mengenakannya.
Jangan berhenti untuk selalu memberi perhatian serius untuk benar-benar mengenal Tuhan dan kehendak-Nya secara bertekun (Filipi 3:9-10).
Hiduplah sesuai dengan apa yang tertulis didalam Firman-Nya maupun apa yang dikatakan oleh Roh Kudus yang selalu menuntun setiap kita kepada segala jalan kebenaran-Nya.
Datanglah selalu kepada Kristus untuk memberi diri kita dibentuk oleh-Nya setiap waktu yang memanggil kita menjadi pribadi yang sempurna seperti yang Ia kehendaki didalam hidup kita.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar