Senin, 16 Mei 2016

CIRI SESEORANG DIPENUHI OLEH ROH KUDUS


1 Tesalonika 4:7-8
(7) Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
(8) Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.

Kalimat kepenuhan Roh adalah kalimat yang sangat populer yang sering diperdengarkan didalam Kekristenan. Orang percaya pada umumnya merindukan kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Tidak sedikit yang berasumsi bahwa kepenuhan Roh Kudus yang dimanifestasikan dengan tanda-tanda ajaib yang diberikan kepada mereka merupakan puncak dari kedewasaan rohani dan ciri dari seorang Kristen yang dewasa. Karena asumsi ini, maka orang berusaha untuk menyusun ciri-ciri seorang yang ada dalam kepenuhan Roh Kudus dan berusaha memperagakan.
Hal ini akan menyebabkan munculnya manifestasi Roh Kudus palsu demi sebuah reputasi, agar dirinya dianggap sebagai seorang yang telah memililiki kepenuhan Roh.

Apa yang dimaksud dengan kepenuhan Roh Kudus? Kata kepenuhan dalam bahasa Ibraninya adalah nuwach, kata ini berarti juga berbaring atau menempatkan diri. Dalam bahasa Yunani adalah pletho. Kata yang sejajar dengan ini adalah pleroo. Kata ini juga berarti “menjadi penuh” atau melengkapi.
Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang memiliki cara berpikir seperti Roh Kudus. Mereka adalah orang-orang yang hidupnya benar-benar seirama dengan Roh Kudus. Tentu saja dalam seluruh perbuatan mereka nyaris tidak didapati cacat dan celanya. Orang percaya yang penuh dengan Roh Kudus adalah orang-orang yang tidak sembarangan dalam bertindak dan mengambil keputusan dan ia selalu memelihara Firman dengan takut dan gentar terhadap Tuhan, dan selalu melakukan Firman-Nya didalam kehidupannya dengan tanggung jawab. Inilah yang juga disebut sebagai buah Roh.
Karunia Roh dapat dipalsukan oleh seseorang, tetapi buah roh tidak dapat dipalsukan.

Dalam Perjanjian Lama terdapat kisah mengenai orang-orang yang mengalami kepenuhan Roh Kudus. Manisfestasi mereka pun bermacam-macam. Tetapi dari sekian banyak peristiwa dalam Perjanjian Lama yang mengisahkan mengenai kepenuhan Roh, dapat dibagi menjadi dua tipe :

Pertama, kepenuhan Roh secara temporal dengan tanda-tanda fisik secara temporal. Hal ini terjadi dalam banyak peristiwa yang ditulis dalam Bilangan 11:25-26; 1Samuel 10:5-6; 10- 13; 19:29-24 dan lain sebagainya.
Tanda-tanda kepenuhan ini nyata dapat disaksikan sehingga orang dapat menyimpulkan bahwa mereka kepenuhan roh. Kepenuhan Roh kelompok ini tidak menjamin manusianya menjadi unggul. Seperti misalnya Saul, ia juga kepenuhan Roh tetapi akhirnya ia menjadi orang yang tertolak.

Kedua, kepenuhan Roh secara permanen. Tanda-tanda ini tidak nampak secara nyata dan spektakuler, tetapi buah kehidupan dari orang-orang seperti ini akan nampak dari keunggulan prestasi hidup mereka. Orang-orang yang dikenal penuh dengan Roh Allah adalah Yusuf, Musa, Yosua, Daniel. Dalam Perjanjian Baru juga kita peroleh kisah mengenai orang-orang yang dipenuhi Roh. Dalam zaman sebelum Pentakosta, ada orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus antara lain Elisabeth, Zakharia, Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus sendiri.  Setelah kenaikan Tuhan Yesus, tercatat peristiwa-peristiwa mengenai kepenuhan dengan Roh ini antara lain dalam Kisah Para Rasul 4:13, yaitu ketika peristiwa Pentakosta.
Tercatat pula orang-orang yang dikatakan oleh Firman Tuhan sebagai penuh dengan Roh, antara lain murid-murid Tuhan Yesus pada hari penuangan Roh Kudus, Stefanus, Paulus, Barnabas.(Kis. 7:55), (Kis 9:17; 13:9), (Kis. 11:24)
Dalam Kisah Para Rasul, peristiwa kepenuhan Roh hampir selalu disertai dengan tanda-tanda. Tetapi di zaman sebelum Pentakosta, kepenuhan Roh tidak ditandai dengan hal-hal tersebut. Sebenarnya tanda luar biasa di hari Pentakosta pertama di Yerusalem hendak menunjukkan keabsahan peristiwa tersebut berasal dari Tuhan Yesus. Dari hal ini nyata bahwa Tuhan Yesus yang mentahbiskan gereja-Nya.

Seseorang yang penuh dengan Roh Kudus adalah orang yang menuruti kehendak Roh secara mutlak bukan atas dasar dipaksa oleh kedaulatan absolut Tuhan yang mencengkeram diri seseorang dan menghilangkan kebebasannya tetapi orang tersebut telah memiliki kerelaan penurutan total kepada Tuhan dengan takut dan gentar serta mengasihi Tuhan akibat membiasakan diri menuruti kehendak-Nya. Ini yang disebut hidup yang dipimpin dan berjalan dalam Roh.
Pembiasaan diri menuruti kehendak Tuhan melalui penyangkalan diri terus menerus akan membuahkan buah-buah Roh. Pada tingkat inilah seseorang dapat semakin menjadi mencirikan ia dalam kepenuhan Roh Kudus.
Karenanya dalam Galatia 5:16-26 Paulus memberi isyarat bahwa orang percaya diperhadapkan pada dua pilihan, apakah menghasilkan buah Roh atau menghasilkan buah daging. Jadi, orang percaya bisa menghasilkan buah Roh, tetapi juga dapat menghasilkan buah daging. Hal ini tergantung keputusan dan pilihan hidupnya setiap hari. Orang percaya harus berjuang supaya tidak hidup menuruti dagingnya tetapi menurut Roh, dengan demikian hidupnya akan menghasilkan buah-buah Roh. Dalam penghakiman nanti hal ini akan diperhitungkan.

Seorang yang menghasilkan buah roh sejajar dengan orang yang suci hatinya sehingga peka terhadap kehendak Tuhan. Semakin seseorang memberi diri dipimpin oleh Roh Tuhan, maka semakin peka terhadap kehendak Tuhan. Kepekaan ini akan membuat seseorang bisa dipercayai untuk menerima karunia-karunia roh. Dengan cara hidup demikian ini, seseorang sungguh-sungguh dapat memuaskan hati Tuhan. Oleh sebab itu, hendaknya orang percaya terus berjuang untuk menjadi orang yang hidup yang selalu berjalan dan dipimpin oleh Roh Kudus dan tidak pernah lagi mau mendukakan-Nya.
Efesus 4:30  "Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan".
Kehidupan yang selalu menuruti kehendak Roh yaitu melakukan apa yang “ pikiran dan perasan Roh ingini” menghasilkan kehidupan yang “dipenuhi dengan Roh Kudus.”
Menjadi penuh dengan Roh Kudus juga berarti seseorang harus peka terhadap rencana Tuhan dan mengerti apa yang Tuhan kehendaki. Ketika seseorang peka terhadap kehendak yang Tuhan Yesus ingini, maka ia bisa melakukan kehendak Tuhan Yesus dengan penuh tanggung jawab dan memberikan segenap hidup hanya untuk berjalan dengan Tuhan memenuhi rencana dan kehendak Tuhan Yesus didalam hidupnya.

Galatia 5:22-25
22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar