Minggu, 01 Mei 2016

WASPADA TERHADAP PELACURAN ROHANI


Yakobus 4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Ciri anak Allah yang tidak terikat dunia berarti tidak mencintai dunia. Mencintai dunia artinya masih mengingini menjadi kaya untuk kepuasan diri.
Cinta terhadap dunia ini adalah dosa yang Alkitab identifikasikan sebagai pelacuran rohani. Kalau Alkitab berbicara tentang pelacuran, itu bukan saja pelacuran yang berkenaan dengan penyalahgunaan dan pelecehan seks, yang kita kenal sebagai prostitusi. Tetapi kalau Alkitab berbicara mengenai pelacuran, yang dimaksudkan adalah mengenai pelacuran rohani juga. Pelacuran rohani adalah praktek hidup yang mengesampingkan Tuhan. Apa yang dikemukakan dalam Wahyu 17:1-5 menunjuk kepada praktik pelacuran rohani atau pelacuran ilahi di akhir zaman. Ini dosa yang paling berbahaya dan tidak disadari. Praktek dosa yang mendatangkan laknat ini telah merambah ke berbagai lapisan masyarakat, dari kalangan rakyat kecil sampai kepada para pembesar, dan kaum elit politik, elit sosial, elit ekonomi, dan tidak menutup kemungkinan ini sudah merambah dikalangan orang kristen bahkan termasuk pembicara mimbar greja yang belum mengerti kebenaran injil yang murni. Pelacuran yang tidak kalah dahsyatnya dengan pelacuran seks adalah percintaan/persahabatan dengan dunia.
Percintaan dunia sama dengan kepentingan-kepentingan duniawi itu (Alkitab Terjemahan Lama), yang dalam teks aslinya disebutkan dengan “perimnais biotikais” (percintaan kehidupan). Kecemasan inilah yang mendorong manusia untuk mengumpulkan harta didunia sebanyak-banyaknya.

Banyak orang Kristen memburu kekayaan dunia namun mereka tidak kaya di hadapan Allah, padahal bagian orang percaya yang sejati adalah langit baru dan bumi baru.
Dunia yang warnanya sudah sedemikian materialistis ini telah membelenggu pikiran banyak manusia, termasuk orang-orang Kristen. Kalau orang-orang Kristen ini tidak bertobat, maka mereka akan disamakan dengan orang-orang fasik yang akan dibinasakan oleh Allah. Dalam Lukas 17:30-33, Tuhan menyatakan bahwa orang yang mencintai nyawanya akan kehilangan nyawanya. Mencintai nyawa artinya mencari kepuasan diri dari kekayaan dunia.
Istri Lot menjadi pelajaran berharga untuk kita ia menoleh kebelakang kerena ia teringat dengan rumah dan segala harta kekayaannya yang berlimpah akhirnya ia menjadi tiang garam.
Jika kita berkata "aku mau mengikuti dan taat kepada Tuhan Yesus", itu artinya kita juga wajib meneladani cara hidup-Nya. Kita harus bertumbuh dengan mental anak-anak Allah agar dunia tidak lagi dapat menarik kita masuk ke dalam cengkeramannya. Hubungan kita harus dipulihkan dari hari ke hari, kita juga harus mengenal kebenaran dan melihat kemuliaan-Nya serta menikmati hadirat-Nya.

Kita akan terlambat seperti lima gadis yang bodoh kalau kita tidak berjaga-jaga. Kenyataan yang kita lihat adalah terdapat banyak orang Kristen yang terikat dengan mamon dan menjadi semakin terikat. Mereka menjadikan kekristenan sebagai cara meraih dunia. Mereka adalah orang-orang yang tidak setia, artinya hidup dalam pelacuran rohani.
Harus disadari banyak orang Kristen yang sekarang ini masih dalam kubangan pelacuran rohani ini, bahkan ada yang sudah sedemikian terikat dan sukar untuk dapat melepaskan diri. Kalau kini kita berkeadaan seperti itu, sesungguhnya masih ada kesempatan bagi kita untuk terlepas, asalkan kita sungguh-sungguh mau melepaskan diri. Dan Tuhan pasti menolong, sebab apa yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Allah. Apabila seseorang memiliki tekad yang kuat melepaskan diri dari kubangan pelacuran rohani, ia sungguh-sungguh dapat dilepaskan.

Nasehat Paulus kepada jemaat Tuhan di Kolose yang berkata "...carilah perkara yang di atas",  "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah". Itu artinya ajakan Paulus yang mengajarkan kepada jemaat Tuhan untuk tidak lagi terikat dengan percintaan dunia karena hidup orang percaya hanya untuk kepentingan kerajaan Tuhan Yesus.
Kolose 3:1-4 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Orang percaya tidak dipanggil untuk memburu harta dunia. Berulang-ulang Tuhan Yesus menegaskan dengan jelas bahwa orang percaya dipanggil tidak untuk memuliakan harta dunia.
Ini sangat jelas tertulis di dalam :
Lukas 16:19-31, Lukas 12:13-21,
Matius 19:23-24 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Matius 6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Lukas 21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Kisah Zakheus dalam Lukas 19 dan masih banyak laiinnya.
Rasul Paulus mengatakan asal ada makanan dan pakaian cukuplah (1Timotius 6:8).

Oleh sebab itu kalau seseorang mau mengikut Yesus tetapi masih mengingini harta dunia, ia tidak dapat mengikut Yesus. Kekristenannya sia-sia.
Kalau kita mengerti apa yang tersedia bagi kita yang setia dikerajaan surga, maka pandangan kita terhadap keindahan dunia ini pasti berubah.
Sangat jelas sekali dalam Amsal 23:4, firman Tuhan menasihati kita untuk meninggalkan niat menjadi kaya.
Amsal 23:4 "Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini".
Kalau kita bekerja mencari nafkah dan kekayaan, hal itu bukan karena ingin kaya, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab dan pengabdian kita kepada Tuhan sebagai anak-anak Allah yang harus menggenapi rencana-Nya.
Jadi mari kita selidiki hati nurani kita masing masing apakah hari hari ini kita masih dipenuhi nafsu memburu harta dunia ini demi tercapainya kelegaan hidup dibumi ini?
Jika Tuhan mengijinkan kita bekerja dan bisnis tentu saja itu adalah untuk kepentingan Tuhan semata mata karena harta kita yang sesungguhnya ada tersedia di kerajaan surga.
Hendaknya kita juga patut mewaspadai kepada ajaran dimimbar greja yang memperbolehkan dan mengarahkan umat Tuhan untuk memakai kuasa Tuhan untuk berburu harta dunia yang sebenarnya ditujukan untuk dirinya sendiri agar kehidupannya terjamin kenyamanan hidup dibumi ini. Memang ajaran ini biasanya dibungkus dengan alasan untuk bisa nanti menyisihkan untuk kepentingan Tuhan padahal jika kita boleh jujur, manusia tentu pasti menginginkan sebagian besar kekayaan tersebut menjadi miliknya, dikelola demi membela kepentingan kepentingan dihidupnya. Karena firman Tuhan Yesus sangat jelas mengatakan" dimana hartamu berada disitu hatimu berada".
Ajaran yang mengajarkan orang percaya boleh berburu harta dibumi ini tentu ini sangat bertentangan dengan injil yang Tuhan Yesus ajarkan.
Mereka adalah adalah nabi nabi palsu yang hanya ingin mendapat keuntungan dari mimbar greja dan tidak mengarahkan jemaat untuk melepaskan segala milik untuk demi kepentingan Tuhan dan jemaat tidak diajarkan kepada Injil yang murni untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hidupnya.
Jemaat Tuhan harus berhati hati dalam menerima kebenaran Injil ketika berada ada di wilayah greja. Semua khotbah rohaniwan dimimbar harus di saring kembali.
Hari ini kita harus mengerti maksud dari perkataan Tuhan Yesus yang menyebutkan jangan mengumpulkan harta dibumi.
Jadi jika orang percaya bekerja mencari nafkah dan bisa menjadi kaya, hal itu bukan karena ia mempunyai keinginan untuk menjadi kaya, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab dan pengabdian kita kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang dimana kita sebagai anak-anak Allah yang harus menggenapi rencana-Nya dan kehendak-Nya.

Matius 6:20-21 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar