Jumat, 06 Mei 2016
Yonanes 18:6
Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, melalui sebuah percakapan murid-murid-Nya masih mencoba menuntut agar Tuhan Yesus membangun Kerajaan-Nya di muka bumi ini, seperti kekaisaran Roma atau seperti pemerintahan Herodes (Kis. 1: 6-8). Hal ini sungguh-sungguh menyedihkan, sebab dalam hal ini berarti murid-murid belum mengerti kebenaran yang murni yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Dari tuntutan tersebut jelas sekali bahwa murid-murid masih belum menangkap dengan benar maksud kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia ini.
Jangkauan pandang mereka masih sebatas apa yang dilihat manusia pada umumnya. Seharusnya mereka sudah mengerti jangkauan sebagai pengikut Tuhan Yesus, sebab mereka sudah belajar selama tiga setengah tahun. Dengan demikian sesungguhnya jangkauan pandang mereka sama seperti orang-orang Yahudi yang orientasi berpikirnya pada pemenuhan kebutuhan jasmani di bumi ini dengan segala kemegahannya.
Hari ini kita menyaksikan fakta yang juga sangat menyedihkan, di mana banyak orang Kristen yang sudah begitu lama menjadi orang Kristen, tetapi berpikir keliru seperti murid-murid pada waktu itu. Mereka tidak tahu banyak kebenaran Allah, bahkan banyak konsep mereka yang salah mengenai maksud kedatangan Tuhan Yesus ke dunia. Mereka tidak tahu bahwa Kerajaan yang akan dibangun Tuhan Yesus adalah kerajaan bukan di bumi ini (Yoh. 18:36).
Kerajaan-Nya adalah Kerajaan yang dibangun di dunia lain. Itulah sebabnya kenaikkan Tuhan Yesus membuktikan dan menunjukkan bahwa sesungguhnya Kerajaan dan diri Tuhan Yesus Kristus bukan dari dunia ini (Yoh. 17:14).
Suatu hari nanti Tuhan Yesus pasti datang menjemput orang percaya dan membawanya ke Kerajaan-Nya (Yoh. 14:1-3).
Fakta hari ini yang tidak dapat dibantah adalah kita dapat menyaksikan begitu banyak orang Kristen yang berkeadaan seperti murid-murid Tuhan Yesus tersebut. Mereka mencari dan mengikut Tuhan Yesus hanya untuk merubah “nasib” di bumi. Seperti yang dapat kita baca di Injil bahwa sebagian besar murid-murid bukanlah orang berada dan terpandang. Mereka berharap Tuhan Yesus dapat membangun kerajaan di bumi ini dan mereka dapat memperoleh bagian kemuliaan-Nya. Itulah sebabnya pernah terjadi perdebatan siapakah yang akan menduduki kedudukan terhormat di dalam Kerajaan-Nya nanti. Mereka sangat menginginkan kejayaan lahiriah dan kemuliaan duniawi. Namun Tuhan Yesus tetap sabar atas ketidaktahuan mereka yang belum mengerti yang dimana kerajaan Tuhan yang sebenarnya adalah kerajaan yang tidak dapat tergoncangkan yaitu kerajaan surga.
Seperti murid-murid Tuhan Yesus pada waktu itu, mereka hanya berkutat pada pemulihan ekonomi, kesehatan, keluarga, pekerjaan, keturunan dan hal-hal lainnya, demikian pula sebagian besar orang Kristen dan para rohaniwannya. Seharusnya masalah pemenuhan kebutuhan jasmani tidak menjadi masalah utama ketika kita berurusan dengan Tuhan.
Tuhan sudah menyediakan berkat-Nya asal kita bertanggung jawab dalam hidup ini dengan bekerja keras, menjaga kesehatan dan berhati-hati dalam setiap tindakan. Tuhan menghendaki agar kita memancangkan perhatian kita kepada apa yang menjadi maksud kedatangan Tuhan yaitu Kerajaan Surga di mana Tuhan Yesus menjadi Raja. Untuk ini kita harus sungguh-sungguh menyediakan diri guna dipersiapkan menjadi umat yang layak bagi Dia. Oleh sebab itu kita tidak boleh menuntut hidup kita di dunia ini seperti yang kita inginkan dengan pikiran duniawi.
Hidup di dunia hanyalah masa persiapan menyambut kehidupan yang sebenarnya yang Tuhan Yesus sediakan di langit baru dan bumi yang baru. Oleh sebab itu orang percaya dituntut untuk sungguh-sungguh mengabaikan kesenangan dunia ini dengan segala keindahannya dan fokus kepada kehidupan yang akan datang.
Inilah yang dimaksud hidup yang mendahulukan kerajaan Allah.
Tidak ada hal yang lebih prinsip dalam hidup ini selain “berkenan kepada Allah”. Hal ini lebih prinsip dari nyawa. Lebih baik tidak pernah memiliki nyawa kehidupan dan menjadi manusia dari pada memiliki nyawa kehidupan tetapi tidak hidup berkenan di hadapan Tuhan Yesus.
Selama di dunia orang percaya harus hidup dalam pemerintahan Tuhan Yesus melalui Roh Kudus, artinya hidup dalam penurutan terhadap kehendak Tuhan dalam segala hal. Dengan demikian segala sesuatu yang dilakukan selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan. Inilah persiapan untuk masuk kehidupan yang sesungguhnya yang Tuhan Yesus sediakan.
Kalau seseorang sudah hidup dalam kebiasaan dipimpin Roh Kudus, maka kebiasaan ini akan menjadi kendali hidupnya. Kendali ini juga akan selalu mengarahkan seseorang memiliki jangkauan pandang ke depan yaitu pemerintahan Tuhan kita Yesus Kristus secara fisik yaitu di langit baru dan bumi yang baru yaitu kerajaan surga yang tidak akan pernah tergoncangkan.
Ibrani 12:28
Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar