Sabtu, 21 Mei 2016

MENYADARI KITA SEDANG DALAM DIDIKAN TUHAN


Ibrani 12:6-8
6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

Bagi orang percaya, kesempatan hidup yang hanya sekali di dunia yang sangat singkat ini adalah proses belajar, yang sama dengan sekolah kehidupan.
Sekolah kehidupan kita dimulai dari hal-hal sederhana yang terjadi dalam kehidupan kita setiap hari.
Itulah sebabnya kita tidak boleh menganggap remeh setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita setiap hari karena disetiap peristiwa ada unsur didikan Tuhan didalamnya dan Tuhan mau kita belajar dari-Nya dari setiap peristiwa didalam kehidupan kita.
Untuk itu sangat penting selalu menghubungkan setiap kejadian peristiwa dihidup kita dengan Tuhan agar kita bisa mengerti dan peka terhadap didikan-Nya.

Tuhan menyatakan bahwa rambut di kepala kita pun terhitung.
Matius 10:30 "Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya".
Dalam teks bahasa Inggris versi King James diterjemahkan: "But the very hairs of your head are all numbered".
Kata dihitung atau diberi nomor artinya Tuhan menandai setiap lembar rambut kita. Maksud perkataan Tuhan ini juga berarti bahwa setiap rambut kita ditandai. Pernyataan ini hendak menunjukkan betapa teliti Tuhan terhadap kita dan Ia ingin membentuk kehidupan kita dengan didikan yang super sangat teliti sehingga didalam diri kita terbentuk sifat dan karakter layaknya sebagai anak anak warga kerajaan surga yang menjunjung tinggi nilai kesucian hidup dan kasih terhadap sesama terlebih lagi kepada Tuhan kita Yesus Kristus.

Tuhan Yesus memperdulikan kita lebih dari kita memperdulikan diri sendiri.
Oleh sebab itu hendaknya kita tidak berpikir bahwa Tuhan kurang peduli terhadap keadaan kita. Kalau ada masalah hidup yang berat yang sedang kita hadapi, kita harus jujur memeriksa diri apakah hal itu akibat kesalahan kita atau bukan. Kalaupun kita mengalami kesulitan bukan akibat kesalahan kita, kita beryukur karena di balik semua peristiwa kehidupan Tuhan hendak menjuruskan kita kepada kesucian Tuhan dan kesempurnaan-Nya. Dengan demikian setiap hari setiap jam, setiap menit dan detik Tuhan menyediakan berkat pembentukan-Nya yang nilainya tidak terbatas. Kita harus mengerti bahwa Tuhan mendidik kita setiap hari agar kita yang percaya bisa mengerjakan dan memperoleh harta abadi yang tidak akan dapat diperoleh di kesempatan lain.

Dalam setiap keadaan, Tuhan mendatangkan kebaikan bagi kita.
Tentu selama kita mengerti maksud Tuhan di balik semua kejadian yang kita alami. Dalam kenyataan hidup ini, yang namanya bencana hidup itu hanyalah satu, yaitu seseorang terpisah dan terbuang dari hadirat Tuhan selama-lamanya/menjadi orang terhukum yang terkena murka Allah selamanya dikekekalan ketika sudah menutup mata. Inilah yang disebut bencana abadi bagi hidup manusia tersebut.
Itulah sebabnya sering Tuhan mengijinkan masalah berat kita alami agar kita terhindar dari bencana abadi ini.
Kalau seseorang mengerti hal ini, maka dalam hidup orang percaya harusnya tidak ada persungutan, tetapi yang ada adalah ucapan syukur menghiasi mulut, hati dan pikirannya karena bisa mendapatkan kehormatan dari Tuhan untuk menjadi murid-Nya.
Inilah yang dimaksud dengan menaruh percaya kepada-Nya. Orang yang menaruh percaya kepada Tuhan adalah orang-orang yang peduli terhadap apa yang dipedulikan oleh Tuhan. Tentu yang dipedulikan oleh Tuhan adalah kesucian dan kesempurnaan hidup kita ini.
Untuk itu dengan sangat teliti Tuhan menggarap kita melalui pendidikan sekolah kehidupan guna kesempurnaan kita dihadapan-Nya.

Pernyataan Tuhan Yesus dalam Matius 10:30 mengisaratkan bahwa Tuhan sangat teliti memperhatikan kita.
Ketelitian Tuhan nyata dalam tindakan-Nya menyeleksi setiap peristiwa yang diijinkan-Nya terjadi dalam hidup kita. Tuhan menaruh jaring di depan kita agar kita terhindar dari kejadian yang tidak perlu kita alami. Jadi, semua kejadian yang kita alami telah melalui seleksi Tuhan.
Tuhan mengontrol dan mengendalikan segala keadaan. Dengan demikian Tuhan membentuk kita melalui segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini, termasuk masalah-masalah sederhana yang terjadi dalam kehidupan ini.
Tuhan turut berkerja dalam segala hal (Roma 8:28).
Persungutan adalah sikap tidak menghargai kebijaksanaan Tuhan dan sikap penolakan terhadap penggarapan Tuhan melalui didikan-Nya.
Ingat, orang yang hidupnya bersungut-sungut pada akhirnya akan dibinasakan oleh malaikat maut.
1 Korintus 10:10  Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Orang yang suka bersungut-sungut adalah orang yang berhenti bertumbuh atau sukar bertumbuh, tentu ia tidak akan bisa memenuhi rencana dan kehendak Tuhan yang menginginkan setiap orang percaya mengambil bagian dalam kodrat Ilahi dan kekudusan-Nya.
Anak sekolah yang baik adalah anak yang suka menerima tugas. Sebab tugas tersebut membuat dirinya tambah maju dan cerdas. Rata-rata anak yang marah menerima PR adalah anak bodoh dan malas.

Kehidupan orang percaya harus mengalami perubahan ke arah kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Memang hanya untuk itulah kita hidup. Hidup di dunia ini adalah masa persemaian atau pembibitan.
Bibit yang buruk tidak akan ditanam Tuhan di taman abadi-Nya.
Kalau orang tidak menyadari ini, maka filosofi hidupnya adalah: Mari kita makan dan minum sebab besok kita mati (1Kor. 15:32).
Inilah pertimbangan hidup manusia pada umumnya, sebab mereka tidak tahu atau tidak mau tahu bahwa hidup di dunia ini hanya masa persemaian.
Masa persemaian yang singkat itu waktu sangat berharga, karena menentukan apakah ia akan menjadi bibit yang terbuang atau bibit yang digunakan.
Jika kita sungguh-sungguh menyadari realitas ini, maka kita akan memilih sekolah kehidupan yang Tuhan berikan untuk dimaknai sebagai pertolongan dari Tuhan bagi kita dari pribadi yang gelap menuju terang Tuhan agar kita bisa hidup bersama sama dengan Tuhan selama lamanya sampai di kekekalan. Sebab hakekat Tuhan adalah terang, jika manusia ingin hidup bersama sama dengan Tuhan, ia harus mau dididik Tuhan untuk masuk kedalam terang-Nya hingga sempurna seperti diri-Nya.
Pada akhirnya kita dapat mengerti betapa berharganya hidup ini. Keberhargaan hidup ini terletak pada kesempatan di mana Bapa berkenan mendidik kita agar kita menjadi “sempurna seperti diri-Nya adalah sempurna” dan "kudus seperti diri-Nya adalah kudus"

Ayub 5:17  Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar