Jumat, 20 Mei 2016

HIDUP YANG MEMILIH KERAJAAN SURGA


Kolose 3:5-6
5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].

Pada umumnya orang telah terikat dengan keindahan dunia ini, sehingga hatinya dipenuhi oleh hasrat memperoleh sebanyak-banyaknya apa yang disediakan dunia ini agar ia mendapatkan kelegaan hidup didalamnya. Hasrat seperti ini sudah sedemikian melekat dalam jiwa banyak orang termasuk jemaat Kristen.
Sejak kecil banyak orang telah menyerap filosofi hidup yang demikian.
Mereka berpikir bahwa semakin memiliki banyak berarti semakin bahagia dan memiliki kehidupan yang lengkap dan utuh.
Begitu kuat ikatan filosofi tersebut karena sudah mendarah daging, maka sukar untuk melepaskannya, tetapi bagaimanapun orang percaya harus berjuang untuk melepaskannya.
Tidak salah menikmati apa yang Tuhan berikan tetapi bila sudah menjurus kepada usaha untuk menciptakan firdaus di bumi ini, berarti hal itu sudah merupakan pemberontakan kepada Tuhan. Inilah yang dimaksud dengan membangun kerajaan di bumi.
Orang seperti ini tidak layak mengucapkan doa Bapa kami: "Datanglah kerajaanMu", sebab pada hakekatnya ia masih mempunyai kerajaan diri sendiri didalam hidupnya.
Ironinya ia malah berdoa meminta Tuhan membantu membangun kerajaan dan kesenangannya tersebut yang sebenarnya sebagian besar untuk dipergunakan membela kepentingan hidupnya dan bukan lagi memikirkan hidup bagi kepentingan Tuhan.
Sikap hidup ini merupakan tindakan yang sudah sangat-sangat keliru dan akan mendatangkan Murka Allah.
Mestinya Tuhan yang mendominasi dan mensuborninasi (membawahi) manusia, tetapi dengan sikap tersebut berarti seseorang mau mendominasi dan mensubordinasi Tuhan.
Sikap seperti ini adalah sikap yang menunjukan seseorang mau menjadi Tuhan didalam hidupnya dan ingin memiliki kerajaannya sendiri dibumi ini dan Tuhan dijadikan sebagai hamba yang diminta untuk membantu mewujudkan kepentingan hidupnya tersebut.
Sikap salah ini harus dengan cepat disadari dan harus segera ditinggalkan.
Menjadikan Yesus sebagai Tuhan berarti kita harus hidup dalam pemerintahan-Nya. Tunduk kepada pemerintahan-Nya (2 Korintus 5:15).
Bagaimana seseorang bisa mengaku menerima Yesus sebagai Tuhan tetapi tidak mau tunduk kepada pemerintahan Kerajaan-Nya?

Kalau seseorang memilih untuk mengabdi bagi Kerajaan-Nya, maka kesediaan tersebut dinyatakan dalam tindakan nyata, yaitu menjadikan dunia ini sebagai pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Latihan) untuk mempersiapkannya sebagai pejabat-pejabat Kerajaan Allah yang layak menjadi sekutu Tuhan yang hidupnya didominasi oleh Tuhan dan taat kepada pemerintahan-Nya sampai di keabadian nanti.
Seluruh waktu, tenaga dan apa pun harus rela dipertaruhkan demi pertumbuhan kedewasaan dan pelayanan bagi Tuhan yaitu mengawal gereja-Nya.
Tuhan menghendaki agar orang percaya membangun Kerajaan Tuhan atau menghadirkan Kerajaan Tuhan, artinya suasana pemerintahan Tuhan harus hadir dalam hidup kita di mana seseorang selalu ada dalam PENURUTAN TERHADAP KEHENDAK TUHAN YESUS.
Suasana pemerintahan kerajaaan Tuhan Yesus juga berarti jiwa yang dikuasai oleh kerinduan terhadap perkara-perkara surgawi atau perkara-perkara diatas, yaitu penghargaan/memberi nilai tinggi hanya kepada nilai-nilai kekekalan.
Untuk ini Tuhan Yesus berkata: Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi… (Matius 6:19-20).
Banyak orang salah mengerti terhadap maksud ayat ini. Maksud ayat ini adalah bahwa orang percaya harus melatih diri dan terus berjuang untuk tidak terikat dengan hal-hal duniawi.
Terikat hal duniawi di sini maksudnya adalah seseorang masih memberi penghargaan/nilai tinggi terhadap kekayaan dunia atau materi sebagai sumber sukacitanya selain Tuhan sendiri sehingga membuat seseorang tidak menghargai nilai-nilai kekekalan, Hal ini mengakibatkan manusia masih berpontensi memiliki kemungkinan bisa memberontak kepada Tuhan.
Oleh karena itulah Tuhan Yesus berkata di Lukas 16:13 "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Tuhan Yesus memiliki Kerajaan yang permanen/kekal, orang percaya hendaknya mencari Kerajaan dan harta yang permanen. Iblis menawarkan kerajaan dan harta yang tidak permanen (Lukas 4:5-8), tetapi Tuhan menawarkan harta yang permanen.
Kita tidak boleh terkecoh oleh keinginan daging dan tawaran iblis lewat kesenangan dunia ini.
Kita harus mempercayai Tuhan di atas segalanya. Untuk ini kita harus benar-benar mempercayai bahwa perkataan-Nya adalah benar. Dari kepercayaan tersebut kita harus mencari segala hal yang memiliki nilai kekal atau permanen.
Untuk ini mata pengertian kita harus dibukakan untuk melihat nilai kekekalan Kerajaan Tuhan, oleh karenanya dalam Matius 6:22 Tuhan berkata: Mata adalah pelita. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu.
Maksud perkataan Tuhan di sini adalah kalau seseorang tidak memiliki pengertian yang benar tentang kehidupan atau kebenaran dalam kehidupan ini maka jalan hidupnya pasti salah. Ia tidak akan mengutamakan perkara-perkata diatas. Berkenaan dengan hal inilah Paulus menasehatkan kepada kita semua bahwa hidup orang percaya telah mati dan hidupnya telah tersembunyi dengan Kristus olehnya Paulus menegaskan dengan kalimat sebelumnya : Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas....(Kol. 3:1-7).

Pemerintahan Kerajaan Tuhan tidak terselenggara dalam hidup orang percaya di bumi hari ini kalau mereka masih dikuasai oleh pikiran-pikiran duniawi. Pikiran duniawi adalah sarana Iblis atau pangkalan iblis menguasai kehidupan seseorang. Inilah yang harus terus diusahakan untuk dirobohkan.
Tetapi banyak orang masih berkeras dan tidak mau merobohkannya dan tidak mau benar benar melakukan bertobatan secara menyeluruh dihadapan Tuhan.
Harus selalu diingat bahwa persahabatan dengan dunia menjadikan diri seseorang musuh Allah (Yakobus 4:4).
Kalau pemerintahan Kerajaan Tuhan Yesus tidak terselenggara dalam hidup seseorang hari ini, maka ia tidak akan mengalami pemerintahan Tuhan di kekekalan nanti. Kalau seseorang tidak mengikat persahabatan dengan Tuhan hari ini, maka ia tidak akan mengalami persahabatan dengan Tuhan selamanya.
Maka dari itu ikatlah persahabatan dengan Tuhan dengan sungguh sungguh memberi segenap hidup kita mengabdikan diri hanya bagi Tuhan Yesus dan kerajaan-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar